KEBENARAN DARI KITAB WAHYU (1)

Kita masih dalam seri khotbah tentang akhir zaman, dan hari ini kita akan belajar Alkitab dari kitab Wahyu. Banyak orang yang mengajar tentang akhir zaman dari kitab Wahyu, dan kebanyakan orang menganggap kitab Wahyu adalah kitab yang menakutkan. Kalau kita menganggap kitab Wahyu adalah kitab yang mengerikan artinya kita salah mengartikan kitab Wahyu.

Kalau kita membaca kitab Wahyu, tiga ayat yang pertama adalah kunci untuk kita bisa mengerti apa isinya kitab Wahyu. Wahyu 1:1-3: 1Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. 2Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. 3Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Di sini dikatakan, “Inilah wahyu Yesus Kristus, inilah wahyu Yesus Kristus, wahyunya siapa? Yesus Kristus. Jadi bukan wahyu tentang Irak, bukan wahyu tentang Sadam Husein, bukan wahyu tentang computer chip yang ditanam di dahi atau di tangan, tetapi wahyu tentang Yesus Kristus, tentang apa yang sudah Tuhan Yesus selesaikan di atas kayu salib.

Kata ‘wahyu’ di sini, dalam Alkitab versi King James terjemahannya adalah “revelation”, bahasa aslinya, bahasa Yunaninya adalah “apokalupsis” yang artinya uncovering, unveiling, to remove a cover, to remove a veil to open view what was hidden before. Menyingkapkan penutup, menyingkapkan tirai untuk membuka pandangan atau pengertian yang sebelumnya tersembunyi, tentang siapa? Yesus Kristus.

Wahyu 1:3: 3Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat. Kalau kita membaca kitab wahyu kita akan berbahagia. Bukan takut, jadi kalau kita berpendapat kitab Wahyu adalah kitab yang menakutkan, artinya kita salah mengartikan kitab Wahyu, kenapa? Karena kitab Wahyu berisi lambang-lambang atau simbol-simbol.

Itu sebabnya kalau kita membaca kitab Wahyu, jangan menerjamahkan lambang-lambang atau simbol-simbol dengan pengertian kita sendiri. Biarlah Alkitab yang menerjemahkan Alkitab, artinya kita harus cari ayat referensi yang lain yang mendukung ayat tersebut.

Misalkan, emas melambangkan kebenaran-Nya Allah, perak melambangkan penebusan, ular melambangkan sesuatu yang tidak baik, sesuatu yang jahat. Dan dalam hal menerjemahkan lambang-lambang atau simbol-simbol, Alkitab sangat konsisten, di dalam kitab Wahyu juga ada naga, ular maupun naga melambangkan sesuatu yang tidak baik.

Kalau kita menerjemahkan lambang-lambang atau simbol-simbol dalam kitab Wahyu menurut tradisi orang Cina, waktu kita membaca naga, wah ini baik, kenapa? Karena buat orang Cina naga itu baik, kebanggaan, kemakmuran. Jadi kita tidak bisa menerjemahkan lambang-lambang atau simbol-simbol dalam kitab Wahyu menurut tradisi orang Cina, menurut tradisi orang India, termasuk menurut tradisi modern atau teknologi modern, computer chip, dan lain sebagainya, jangan! Biarlah Alkitab yang menerjemahkan Alkitab.

Wahyu 5:1-5: 1Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. 2Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" 3Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. 4Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. 5Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." Kita perhatikan ayat yang pertama, “Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.” Jadi Yohanes mendapat penglihatan di sorga, di tangan kanan Dia, siapa Dia? Allah.

Yohanes mendapat penglihatan, Allah duduk di atas takhta-Nya, di tangan kanan-Nya ada sebuah gulungan kitab yang bagian dalam dan luarnya ada tulisan, kemudian dimeteraikan dengan tujuh buah meterai. Kata ‘meterai’ di sini dalam Alkitab versi King James terjemahannya adalah seal, bahasa aslinya, bahasa Yunaninya adalah “sphragis” atau “sphragizo” yang artinya to stamp for security to keep secret, mencap untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan.

Pada zaman dahulu meterai merupakan suatu alat, biasanya terbuat dari lilin, atau dari bahan wax dengan suatu nama atau design, waktu lilin mengeras maka terbentuklah cetakan designnya. Meterai biasanya juga digunakan untuk melindungi buku-buku, dokumen-dokumen sehingga tidak rusak, tidak dijiplak, kerahasiaannya tetap terjaga. Meterai juga digunakan sebagai tanda bukti kuasa, wewenang dan tanda resmi kepemilikian/ownership.

Jadi Yohanes melihat Allah duduk di atas takhta-Nya, di tangan kanan-Nya ada sebuah gulungan kitab yang bagian dalam dan bagian luarnya ada tulisan, kemudian dimeteraikan, diseal dengan tujuh buah meterai. Karena kitabnya dimeterai, diseal, terjaga kerahasiaannya, maka Yohanes tidak tahu apa isi kitabnya.

Dan untuk membukanya dibutuhkan orang yang layak. Kalau ada seseorang yang mengirim surat atau dokumen kepada kita, ia memeteraikannya, diseal, kemudian dikirim ke rumah kita, begitu sampai di rumah kita, asisten kita tidak layak membuka suratnya, supir kita tidak layak membuka suratnya, yang layak membuka suratnya hanya kita.

Wahyu 5:2-3: 2Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" 3Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Karena kitabnya dimeterai, diseal, untuk bisa membuka kitabnya dibutuhkan seseorang yang layak untuk membuka meterainya. Tetapi di ayat tadi dikatakan: seorang malaikat berkata, “Tidak ada seorang pun di sorga maupun di bumi yang layak membuka kitab itu, membuka meterainya dan melihat bagian dalamnya.”

Karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk buka gulungan kitab, membuka meterainya dan melihat ke bagian dalamnya, maka Yohanes menangis. Sekarang pertanyaannya, kenapa Yohanes menangis? Apa sebenarnya isi gulungan kitab itu? Tahu apa isi gulungan kitabnya? Ingat Alkitab menerjemahkan Alkitab.

Kitab yang dilihat oleh Yohanes adalah kitab yang sama yang dilihat Yehezkiel, jadi kalau mau tahu apa isi gulungan kitabnya, kita harus cari referensi ayat lain. Yehezkiel 2:9-10: 9Aku melihat, sesungguhnya ada tangan yang terulur kepadaku, dan sungguh, dipegang-Nya sebuah gulungan kitab, 10lalu dibentangkan-Nya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah dan rintihan. Di dalam kitab Wahyu dikatakan bahwa Yohanes mendapat penglihatan, Allah duduk di atas takhta-Nya, di tangan kanan-Nya ada sebuah gulungan kitab yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya.

Yehezkiel melihat ada tangan yang terulur kepada Yehezkiel, tangan yang terulur itu memegang sebuah gulungan kitab, gulungan kitab itu ditulisi timbal balik, artinya ditulisi sebelah luar dan sebelah dalamnya, apakah kitabnya sama dengan kitab yang dikatakan di dalam kitab Wahyu? Sama!

Apa isinya kitabnya? Yehezkiel 2:10: 10lalu dibentangkan-Nya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah dan rintihan. Jadi isi gulungan kitabnya adalah ratapan, keluh kesah dan rintihan. Ketiga-tiganya ratapan, keluh kesah dan rintihan merupakan bagian dari gambaran, ekspresi orang-orang yang hidupnya ada di bawah kuasa kegelapan. Jadi isi gulungan kitab yang dilihat oleh Yohanes, isinya sama dengan gulungan kitab yang dilihat Yehezkiel, isinya tentang bad news, isinya tentang kabar buruk sehingga orang meratap, berkeluh kesah dan merintih. Itu sebabnya kalau kita baca, waktu meterainya dibuka satu persatu semuanya tentang berita buruk, semuanya tentang hal-hal yang buruk.

Wahyu 6:2-17: 2Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. 3Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!" 4Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar. 5Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. 6Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu." 7Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!" 8Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi. 9Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. 10Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" 11Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka. 12Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. 13Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. 14Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. 15Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. 16Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." 17Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Kita perhatikan baik-baik, waktu meterai pertama dibuka Yohanes melihat ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang panah, ini menggambarkan siapa? Mesias palsu. Mungkin kita bertanya, darimana tahu bahwa itu Mesias palsu? Sekali lagi Alkitab menerjemahkan Alkitab.

Meterai kedua dibuka, Yohanes melihat kuda merah padam, apa yang terjadi? Damai sejahtera diambil dari atas bumi dan orang-orang saling membunuh. Meterai ketiga dibuka, Yohanes melihat kuda hitam, apa yang terjadi? Kemiskinan. Meterai keempat dibuka, Yohanes melihat kuda hijau kuning, apa yang terjadi? Maut, kelaparan dan sampar. Meterai kelima dibuka, Yohanes melihat jiwa-jiwa yang dibunuh karena Injil. Meterai keenam dibuka, Yohanes melihat terjadi gempa bumi.

Meterai yang pertama tadi, orang yang menunggangi kuda putih adalah mesias palsu. Dari mana tahunya? Di dalam Wahyu 19:11: 11Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Di sini dikatakan Yohanes melihat ada seekor kuda putih dan Ia (huruf besar), yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Siapa yang dimaksud dengan Yang Setia dan Yang Benar? Yesus! Jadi Yohanes melihat Yesus, Mesias yang sesungguhnya menunggangi kuda putih.

Di dalam Wahyu 6:2, Yohanes juga melihat kuda putih, tetapi yang menungganginya adalah bukan Yesus, tetapi “orang”, selanjutnya dikatakan ia, ia huruf kecil, betul? Siapa yang dimaksud dengan orang di sini? Mesias palsu? Dari mana tahunya, sekali lagi Alkitab menerjemahkan Alkitab. Yesus pernah mengatakan semuanya ini kepada murid-murid-Nya.

Lukas 21:7-19: 7Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" 8Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. 9Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." 10Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, 11dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. 12Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. 13Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. 14Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. 15Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. 16Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh 17dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. 18Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. 19Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu. Jadi semua penglihatan yang diterima oleh Yohanes ketika meterai demi meterai dari gulungan kitab itu dibuka, semuanya pernah dikatakan Yesus kepada murid-murid-Nya, tentang mesias palsu, saling membunuh, perang, kelaparan, sampar, dibunuh karena nama-Nya, karena Injil, gempa bumi.

Sekarang pertanyaannya, apa sebenarnya tujuan dan maksud gulungan kitab yang dimeteraikan tersebut? Waktu gulungan kitabnya tidak ada yang layak buka, Yohanes menangis. Tetapi waktu Yesus buka meterainya, ternyata isinya adalah hal-hal yang buruk, kemiskinan, kelaparan, maut, sampar.

Dan pertanyaannya, kenapa meterainya harus dibuka? Dan kenapa hanya Yesus yang layak membuka meterainya. Gulungan kitab yang dimeteraikan dengan tujuh buah meterai adalah berbicara tentang hidup kita yang ada di bawah kuasa kegelapan. Mungkin kita berkata, “Apa maksudnya?”

Efesus 1:13-14: 13Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. 14Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya. Jadi waktu kita lahir baru, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, Alkitab mengatakan, “Di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.”

Meterai juga sering digunakan sebagai tanda resmi kepemilikan / ownership. Jadi waktu hati kita percaya, lidah kita mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan, kita dimeteraikan oleh Roh Kudus menjadi milik-Nya Kristus. Tanda resmi kita milik-Nya Yesus adalah Roh Kudus, Roh Kudus ada di dalam kita.

Sebelum Adam jatuh di dalam dosa, Adam adalah miliknya Allah, apa buktinya? Roh Allah ada di dalam Adam, artinya Adam dimeteraikan dengan Roh Allah. Waktu Adam jadi milik-Nya Allah, Allah hanya merancangkan yang baik, Allah hanya merancangkan yang sempurna untuk Adam.

Waktu Adam jatuh dalam dosa, Roh Allah keluar, meterai sebagai tanda milik-Nya Allah atas Adam hilang, artinya Adam bukan lagi milik-Nya Allah, tetapi sejak Adam jatuh dalam dosa, Adam ada di bawah kuasa kegelapan, Adam ada di bawah kuasa si jahat. Kalau Adam ada di bawah kuasa si jahat, Adam dimeteraikan bukan dengan Roh Kudus, tetapi dengan roh jahat, evil spirit.

Ketika manusia ada di bawah kuasa si jahat, si jahat hanya merancangkan hidupnya manusia dengan segala sesuatu yang buruk, yang sifatnya mencuri, membunuh dan membinasakan.

Jadi sejak Adam jatuh di dalam dosa, dunia ini ada di bawah kuasa si jahat. Itu sebabnya semua anak yang lahir di dunia ini hidupnya sudah dirancangkan oleh si jahat seperti yang tertulis di dalam gulungan kitab dan dimeteraikan si jahat dengan tujuh buah meterai. Jadi tujuh buah meterai adalah meterainya si jahat. Itu sebabnya waktu tujuh meterai dibuka, semuanya adalah rancangan yang buruk yang iblis rancangkan buat manusia.

Itu sebabnya juga Yohanes menangis ketika dianggap tidak ada yang layak buka meterainya. Karena kalau tidak ada yang layak buka meterainya artinya hidup kita ada di bawah kuasa kegelapan selama-lamanya, kita termeterai jadi miliknya iblis selama-lamanya, kalau kita jadi milik si jahat selama-lamanya, maka selama-lamanya yang terjadi di dalam hidup kita hanya yang buruk.

Tujuh meterai adalah tanda resmi kepemilikan bahwa kita adalah miliknya si jahat. Untuk bisa membuka meterainya, untuk bisa melepaskan kita dari milik si jahat, kita harus dibeli dulu, harus ditebus dulu, dan orang yang menebus kita harus orang yang layak.

Selanjutnya Wahyu 5:5-7: 5Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya. 6Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. 7Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Puji Tuhan, Haleluia, kabar baik buat kita, Alkitab mengatakan Singa dari suku Yehuda, tunasnya Daud, yang bernama Yesus Kristus, sudah menang! Untuk bisa menebus kita, Yesus digambarkan sebagai Anak Domba yang dibawa ke tempat pembantaian untuk disembelih.

Yesus diolok-olok, Yesus dihina, Yesus diludahi, Yesus ditinju, Yesus ditelanjangi, Yesus dicambuk, Yesus dikasih mahkota duri, Yesus disalib, di atas kayu salib Yesus ditikam, darah-Nya tercurah, darah yang tercurah adalah darah yang membayar kita, darah yang menebus kita, darah yang membuka semua meterai iblis atas hidup kita.

Waktu manusia berdosa, kita, semua manusia di dunia ini dimeteraikan oleh si jahat menjadi miliknya. Waktu kita menerima Yesus, meterainya iblis atas kita sudah dilepaskan, kita dimeteraikan oleh Roh Kudus, kita bukan lagi miliknya si jahat, tetapi telah menjadi milik Kristus. Maut, kelaparan, kemiskinan, sampar, semua yang jahat yang iblis rancangkan atas kita tidak lagi berlaku lagi dalam hidup kita. Haleluia!

Wahyu 7:1-4: 1Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. 2Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, 3katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" 4Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Jadi setelah Yesus buka meterainya, setelah Yesus membebaskan kita, setelah Yesus menebus kita, apa yang terjadi? “Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.”

Kemudian ayat ke-2 mengatakan: 2Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; Untuk apa? Untuk memeteraikan setiap orang dengan meterainya Allah, yaitu Roh Kudus, yaitu setiap orang yang hatinya percaya dan lidahnya mengaku Yesus Kristus Tuhan.

Ayat ke-4: 4Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kebanyakan orang menganggap hanya seratus empat puluh empat ribu orang yang selamat, betul? Ingat kitab Wahyu berbicara tentang lambang-lambang atau simbol-simbol, angka-angka yang ada juga lambang atau simbol, betul?

Contohnya tadi dikatakan Yesus digambarkan sebagai Anak Domba bertanduk tujuh, dan bermata tujuh, apakah Yesus di sorga, “Mbee”, tanduknya ada tujuh kemudian matanya ada tujuh? Tidak, tujuh melambangkan angka sempurna, tanduk melambangkan kuasa. Tujuh tanduk artinya kuasa-Nya sempurna.

Jadi seratus empat puluh empat ribu buat artinya banyak yang dimeteraikan dengan meterai-Nya Allah, artinya banyak yang diselamatkan. Sekali lagi Alkitab menterjemahkan Alkitab.

Wahyu 7:9: 9Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Hanya Yesus yang layak membuka meterainya, setelah Yesus membuka meterainya, siapa yang hatinya percaya lidahnya mengaku Yesus Kristus Tuhan akan dimeteraikan dengan Roh Kudus menjadi milik-Nya Allah.

Kita yang percaya kepada Yesus sudah dibebaskan dari hal-hal yang buruk yang iblis rancangkan kepada kita, kemiskinan, kelaparan, maut, sampar, hanya kebajikan dan kemurahan belaka yang mengikuti kita sepanjang umur hidup kita. Suatu saat kita kembali ke sorga, kita akan berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih memandang kemuliaan Tuhan sampai selama-lamanya. Berbahagialah.