PENGHAKIMAN DI AKHIR ZAMAN

Beberapa waktu yang lalu kalau kita masih ingat dunia sempat digemparkan dengan berita tentang gerhana bulan berdarah, yang dikenal dengan sebutan “blood moon”. Gerhana bulan berdarah, blood moon, memang sudah pernah terjadi beberapa kali, kita tidak bisa menyangkal hal ini memang terjadi.

Tetapi yang menjadi masalah adalah banyak orang Kristen yang mengatakan bahwa gerhana bulan berdarah, blood moon merupakan salah satu tanda akhir zaman tetapi mereka mengajarkan dengan interpretasi yang salah tentang gerhana bulan berdarah, blood moon.

Mereka mengatakan di akhir zaman akan terjadi sesuatu yang buruk, akan terjadi kegelapan, akan terjadi penghukuman, terjadi penganiayaan, dan lain sebagainya sehingga banyak orang Kristen menjadi takut. Kalau kita takut sesuatu yang buruk akan terjadi kepada kita di akhir zaman, ini namanya bukan pengharapan.

Kita sudah sama-sama belajar sebagai orang percaya, kita memiliki pengharapan di dalam Yesus. Pengharapan kita yang utama di dalam Yesus tentang akhir zaman adalah kita sedang menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yaitu tentang pengangkatan orang percaya dan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Jadi kalau kita berbicara tentang gerhana bulan berdarah, blood moon, jangan sampai keluar jalur.

Yoel 2:31: 31Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan yang hebat dan dahsyat itu. Gerhana bulan berdarah, blood moon, sudah terjadi beberapa kali. Nabi Yoel mengatakan bahwa sebelum datangnya hari Tuhan yang hebat dan dahsyat, akan terjadi di mana salah satu tandanya matahari menjadi gelap dan bulan menjadi darah.

Berbicara tentang hari Tuhan yang hebat dan dahsyat, banyak orang Kristen yang menjadi takut, kenapa? Karena banyak orang Kristen percaya sesuatu yang salah, membaca Alkitab comot-comot ayat, campur aduk tanpa melihat konteksnya. Kita harus tahu kebenaran, kebenaran itu yang memerdekakan kita.

1 Korintus 10:32: 32Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. Kalau kita membaca Alkitab, selalu ingat bahwa waktu Allah melihat ke dalam dunia ini sekarang, Allah melihat ada tiga kelompok orang yaitu orang Israel, orang kafir dan orang percaya atau Gereja Tuhan.

Jadi Alkitab ditujukan kepada tiga kelompok orang ini. Kalau kita orang percaya, orang Kristen, Jemaat Allah, Gereja Tuhan, kita tidak akan pernah takut menghadapi hari Tuhan yang hebat dan dahsyat, sebaliknya kita menantikannya dengan penuh bahagia.

Matius 25:31-33: 31”Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 32Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 33dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Kalau kita perhatikan baik-baik, ayat ini berbicara tentang hari Tuhan, berbicara tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, dan ayat ini hanya terdapat di dalam Injil Matius. Injil Matius ditujukan kepada orang Yahudi tetapi kita juga bisa belajar dan menerima benefitnya.

Setiap Injil ada tujuannya. Di dalam Injil Matius, Yesus digambarkan sebagai seorang Raja orang Yahudi. Di dalam Injil Matius kita akan menemukan silsilah, dan silsilahnya dimulai dari Abraham, karena Abraham yang mendapat janji bahwa dari keturunanmulah akan terdapat raja-raja. Kita juga akan menemukan nama raja Daud di situ.

Jadi ingat baik-baik, Injil Matius ditujukan kepada orang-orang Yahudi. Itu sebabnya di dalam Injil Matius ada sebuah perumpamaan waktu Yesus datang yang kedua kali, ada sepuluh gadis, lima gadis yang bijkasana, lima lagi gadis yang bodoh. Lima gadis yang bijaksana mempunyai minyak, lima gadis yang bodoh tidak mempunyai minyak. ‘Gadis-gadis’ di sini sesungguhnya berbicara tentang orang-orang Yahudi.

Tetapi banyak pendeta atau pengkhotbah yang mengaplikasikan ayat ini untuk orang percaya, mereka berkata bahwa setengah orang Kristen akan terangkat, setengah orang Kristen akan tertinggal, ini bukan kabar baik. Banyak orang yang mengatakan setengah orang Kristen yang tertinggal, kenapa? Di dalam perumpamaannya diceritakan karena lima gadis bodoh tertidur waktu Tuhan Yesus datang.

Kita tidak percaya kalau ada orang Kristen yang tertinggal waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan. Ingat, apa yang sudah kita pelajari, “Kita semuanya akan diangkat menyongsong Tuhan di awan-awan.” Karena kita adalah orang-orang yang sudah ditebus, kita sudah menjadi milik-Nya Tuhan Yesus.

Jadi kalau ayat ini diaplikasikan untuk orang percaya ini bukan kabar baik, tetapi kalau diaplikasikan kepada orang-orang Yahudi, ini merupakan kabar baik. Karena orang Yahudi yang sudah menjadi orang percaya sekarang adalah kaum minoritas, mungkin hanya dua sampai tiga persen. Kalau ayat ini diaplikasikan kepada orang Yahudi waktu Yesus datang untuk yang kedua kalinya, berapa yang diselamatkan? Lima puluh persen, kabar baik? Ya.

Kalau kita lihat ayat yang terakhir dari Matius pasal 25, ayatnya cukup menakutkan, Matius 25:46: 46Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal. Pertanyaannya siapa yang dimaksud dengan mereka yang akan masuk ke tempat siksaan yang kekal? Tahu siapa? Kalau tidak tahu, lihat kalimat berikutnya.

“Tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.” Siapa yang dimaksud dengan ‘orang benar’ di sini? Sekarang baru boleh lihat kiri kanannya. Siapa orang benar di sini? Kita. Kalau kita percaya kepada Yesus, kita adalah orang benar, kita adalah orang-orang yang dibenarkan karena iman dalam Yesus Kristus, jangan ragu lagi.

Inilah saatnya kita harus menghentikan semua pemikiran omong kosong, sekali kita percaya bahwa kita diselamatkan karena kasih karunia oleh iman, maka kita selamat. Kita diselamatkan karena iman atau karena perbuatan? Jangan biarkan ayat-ayat yang tidak jelas artinya mengaburkan ayat-ayat yang jelas artinya sehingga merampok damai sejahtera kita, kemudian menggantikannya dengan rasa ketakutan.

Contohnya, Alkitab mengatakan, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Allah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa tetapi beroleh hidup yang kekal.” Ayat ini sangat jelas, yang percaya akan diselamatkan. Yang percaya!

Kalau kita membaca ayat yang lain yang kelihatannya bertentangan, sesungguhnya tidak bertentangan, sebisa mungkin lihat bahasa aslinya, Allah bukan Allah yang membuat kita bingung. Kebingungan hanya timbul di dalam pikiran kita. Itu sebabnya jangan biarkan ada ayat-ayat yang tidak jelas merampok damai sejahtera kita terhadap ayat-ayat yang jelas.

Roma 5:9: 9lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Di sini dikatakan, “Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.” Dengan kata lain tidak lagi ada murka Allah di masa mendatang. Untuk anak-anak Allah, murka Allah ada di belakang kita, penghukuman Allah ada di belakang kita, bahkan kematian ada di belakang kita.

Penghukuman yang seharusnya ditimpakan kepada kita telah ditimpakan kepada Yesus, Yesus sudah menggantikan posisi kita dihukum sampai mati, penghukuman yang Yesus terima adalah penghukuman kita, kematian Yesus adalah kematian kita. Kemudian Yesus bangkit, kebangkitan Yesus adalah kebangkitan kita, jadi hidup kita dimulai dari kebangkitan Yesus. Penghukuman dan kematian ada di belakang kita.

Masih ingat pada waktu hari Sabat, Yesus ada di Nazaret, di dalam sinagog, Yesus membaca Kitab Suci dari Kitab Yesaya 61, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk memberitakan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang (titik), Yesus tutup kitabnya.

Tahukah kita kalau lihat kitab Yesaya 61, apa yang dibaca oleh Yesus belum selesai, masih ada lanjutannya, apa lanjutannya? “Untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang, dan hari pembalasan”, dan hari pembalasan Allah kita. Tetapi Yesus berhenti sampai di kalimat “Tahun rahmat Tuhan telah datang”. Yesus tutup kitabnya. Di mana Yesus berhenti dan tutup kitabnya, di situ saudara juga harus berhenti dan tutup kitabnya. Hari ini kita bukan hidup di hari pembalasan Tuhan, tetapi kita hidup di tahun rahmat dan kebaikkan Tuhan.

Jadi kedatangan Yesus yang pertama adalah untuk menyatakan kasih karunia dan kebaikan-Nya, tetap hari pembalasan akan datang waktunya. Antara tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan, lamanya dua ribu tahun, hari pembalasan akan datang. Apa yang orang lakukan terhadap Gereja Tuhan sekarang tunggu saja tanggal mainnya, cawan murka Allah belum penuh. Ketika cawan murka Allah penuh, maka Allah akan dimuliakan!

Kalau begitu untuk siapa hari pembalasan Allah? Untuk orang percaya? Bukan. Hari pembalasan Allah untuk orang yang tidak percaya, kambing ada di sebelah kiri. Pembalasan dan penghukuman buat kita sudah terjadi dua ribu tahun yang lalu di tubuh Yesus. Allah sudah membalas dan menghukum semua dosa kita di tubuh Anak-Nya, sampai Anak-Nya mati, itu sebabnya Alkitab mengatakan, “Tidak ada lagi penghukuman buat orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus!”

2 Korintus 5:10: 10Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. Di sini dikatakan ‘takhta pengadilan Kristus’, seberapa banyak di antara kita yang percaya bahwa tidak ada lagi penghukuman atau pengadilan buat orang-orang yang ada di dalam Kristus?

Kalau kita lihat bahasa aslinya, dalam bahasa Yunani sesungguhnya, kata ‘pengadilan’ di sini tidak pernah ada, tidak pernah muncul. Kata ‘takhta pengadilan’ terdiri dari dua kata: takhta dan pengadilan, tetapi terjemahannya dalam bahwa aslinya hanya satu kata yaitu bematos atau bema, yang artinya a platform, tibune, mimbar atau tribun. Dan kata bematos tidak pernah digunakan sebagai tempat untuk penghukuman atau penghakiman.

Pada zaman Yunani kuno, bematos tidak pernah digunakan sebagai tempat penghakiman, tetapi digunakan sebagai tempat untuk memberikan penghargaan. Dengan kata lain bematos, merupakan tempat memberikan berkat atau penghargaan. Suatu saat nanti kita akan berdiri di hadapan Yesus, dan Yesus akan memberikan penghargaan kepada kita.

Jadi bematos adalah tempat untuk memberikan penghargaan, tempat untuk memberikan berkat. Lagipula bematos sampai hari ini tetap dipraktekkan setiap empat tahun sekali. Ini merupakan budaya bangsa Yunani, apa itu? Setiap empat tahun sekali, Olimpiade, berasal dari budaya Yunani kuno.

Waktu kita menang pertandingan dalam Olimpiade, urutan satu, dua, tiga, apa yang terjadi? Kita dipanggil menuju bematos tribun, mimbar untuk apa? Untuk dihukum? Untuk menerima medali, kita menuju tribun, mimbar bukan untuk menerima hukuman, tetapi menerima penghargaan. Ini yang namanya bematos atau bema.

Mungkin kita berkata, “Tetapi yang dikatakan di sini setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya, baik ataupun jahat’, ada kata ‘jahat’ di sana. Kata ‘jahat’ di sini terjemahannya phaulos, artinya worthless, tidak berguna, tidak berharga, tidak bernilai.

Ada seorang guru Alkitab, yang mengutip kalimat ini, kalimat yang terakhir, “Setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.” Kemudian dia bertanya kepada beberapa ahli bahasa Yunani kuno, apa maksudnya. Kalimat pertamanya, “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus”, dia hilangkan supaya jangan terkesan terlalu rohani.

Jadi guru Alkitab ini menulis ayat 2 Korintus 5:10, kalimat pertamanya dihilangkan, supaya mereka tidak tahu bahwa ini pertanyaan dari orang Kristen, guru ini mau melihat apa jawaban, apa artinya dalam bahasa asli Yunani kuno, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

Kemudian jawaban datang dari para ahli bahasa Yunani kuno, kata ‘jahat’ di situ terjemahannya adalah phaulos, artinya worthless, no value, tidak berguna, tidak berharga, tidak bernilai. Ini jawaban lengkapnya: everyone of us will receive rewards for the work we did in our bodies, wether they’re good or no value. Yang lain lagi mengatakan each of us will be rewarded for our work, wether they’re worth anything or not. Semua orang akan menerima penghargaan.

Banyak orang yang berpikir yang menerima perhargaan dari Tuhan hanya pendeta, pengkhotbah, penginjil, pendoa, diaken, pengerja. Bukan, semua orang percaya akan menerima penghargaan dari Tuhan. Tahukah kita mungkin kita tidak menyadari, pernahkah kita berbuat sesuatu, mungkin bagi kita atau buat sebagian orang tidak ada artinya, tidak ada nilainya, tidak ada gunanya tetapi kita tidak pernah tahu dibalik apa yang kita perbuat ternyata menyelamatkan jiwa seseorang, menjadi berkat buat orang lain?

Terkadang apa yang kita perbuat terkesan tidak ada artinya, tetapi tanpa kita ketahui apa yang kita lakukan menyelamatkan orang lain. Kita dengar musik rohani keras-keras, ternyata tetangga kita sudah lama tidak pernah ke gereja, waktu dia dengar ternyata dia dijamah, pada akhirnya dia datang lagi ke gereja. Kita tidak pernah tahu.

Kita rajin sharing link ibadah online Bethesda Church ke seluruh orang Kristen yang nomor kontaknya ada di handphone kita, kita tidak pernah tahu ternyata ada beberapa dari mereka sudah lama tidak pergi ke gereja, tetapi setelah mereka mendengar firman kasih karunia hanya satu kali, hidup mereka diubahkan, kita tidak pernah tahu.

Suatu saat kita akan berdiri di bematos Kristus, tempat untuk memberikan penghargaan atau reward, apapun yang kita lakukan di dalam hidup kita, apakah menurut kita itu berharga atau tidak ada harganya, apakah menurut kita ada gunanya atau tidak ada gunanya, kita tetap akan menerima upahnya.

Takhta pengadilan Kristus di sini adalah untuk orang-orang percaya dan orang-orang benar ketika kita sudah ada di sorga. Di dalam kitab Wahyu disebut takhta putih, Yesus akan mengadili semua orang yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan menurut perbuatan mereka.

Pengadilan di sini bukan untuk membuang orang ke neraka, tetapi pengadilan di sini, pengadilan untuk orang percaya dalam bahasa Yunaninya adalah bematos. Bematos adalah tempat di mana orang-orang percaya dihakimi untuk menerima penghargaan berdasarkan perbuatannya. Dan kita akan surprise ketika kita pernah melakukan sesuatu yang baik dimana kita tidak menyadarinya. Semua orang Kristen akan menerima penghargaan.

Ibrani 9:28: 28demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia. Yang dimaksud dengan ‘mereka yang menantikan Dia’ di sini adalah orang percaya. Jadi pada waktu Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan, Yesus tidak lagi berpekara tentang dosa kepada orang percaya, tetapi untuk menganugerahkan keselamatan kepada semua orang percaya.

Apakah kita masih takut menghadapi hari Tuhan? Bersukacitalah menghadapi hari Tuhan, Tuhan akan memisahkan kita dari orang dunia, tidak ada murka Allah, tidak ada penghukuman, Tuhan akan menganugerahkan keselamatan kepada kita, kita diangkat naik menyongsong Tuhan di awan-awan, diam di dalam rumah Tuhan selama-lamanya, menerima penghargaan.