KEBENARAN DARI KITAB WAHYU (2)

Hari ini kita akan bersama-sama belajar dari kitab Wahyu. Kebanyakan orang menganggap Kitab Wahyu adalah kitab yang menakutkan. Kalau kita menganggap kitab Wahyu adalah kitab yang menakutkan artinya kita salah mengartikan ketika kita membaca kitab Wahyu. Karena kitab Wahyu berisi lambang-lambang atau simbol-simbol.

Itu sebabnya kalau kita membaca kitab Wahyu, jangan menerjemahkan lambang-lambang atau simbol-simbol dengan pengertian kita sendiri. Biarlah Alkitab yang menerjemahkan Alkitab, artinya kita dapat mencari ayat referensi lain yang mendukung ayat tersebut.

Kalau kita menerjemahkan lambang-lambang atau simbol-simbol yang ada di dalam kitab Wahyu dengan benar maka waktu kita membaca kitab Wahyu kita akan berbahagia. “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.”

Kita lihat Wahyu 1:12-13: 12Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. 13Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Yang menulis kitab Wahyu adalah Yohanes, Yohanes adalah murid yang bersandar pada bahu Tuhan Yesus semalam sebelum Tuhan Yesus disalibkan. Yohanes melihat ada kaki dian dan di tengah-tengah kaki dian itu Yohanes melihat Tuhan Yesus.

Kalau kita selalu menempatkan Yesus di tengah-tengah maka segala sesuatunya menjadi indah. Waktu kita menempatkan Yesus sebagai centre di dalam hidup kita, di dalam keluarga, pekerjaan, bisnis kita, maka segala sesuatunya menjadi indah, harmonis dan damai.

Wahyu 1:17-18:17Ketika Aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, 18dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Waktu Yohanes melihat Yesus, Yohanes tersungkur di depan kaki Yesus sama seperti orang yang mati. Yohanes adalah murid yang bersandar pada bahu Yesus, sekarang ketakutan seperti orang mati. Kemudian Yesus berkata kepada Yohanes, “Jangan takut, Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir.”

Wahyu 1:19: 19Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini. Saya mau saudara mengerti kitab Wahyu pasal 1 adalah rangkuman dari seluruh kitab Wahyu. Banyak orang berkata bahwa apa yang tertulis di dalam kitab Wahyu seluruhnya sudah terjadi. Kita harus mengerti bahwa kitab Wahyu terdiri dari tiga bagian. Yang pertama: “Tuliskanlah apa yang kamu lihat”, ini terdapat di dalam pasal 1. Yohanes melihat kaki dian, Yohanes melihat Yesus di tengah-tengah kaki dian.

Yang kedua: “Baik yang terjadi sekarang”, yaitu pada zaman Yohanes, ini terdapat di dalam pasal 2 dan pasal 3, kita akan menemukan ada tujuh Gereja, berbicara tentang Gereja Tuhan Yesus Kristus di dunia ini. Yang ketiga: “Tuliskanlah apa yang terjadi sesudah ini”, pasal 4 sampai dengan pasal terakhir kitab Wahyu.

Seperti yang tadi dikatakan di dalam pasal 2 dan pasal 3, kita akan menemukan ada tujuh Gereja, berbicara tentang Gereja Tuhan Yesus Kristus di dunia ini. Setelah itu Gereja tidak pernah dibicarakan lagi. Kita akan menemukan Gereja di pasal 4 sampai pasal 7 tetapi di sorga. Pasal 8 sampai dengan pasal 19, Gereja Tuhan sudah tidak lagi menjadi pokok pembahasan, yang menjadi pokok pembahasan adalah bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain di dunia ini. Dan kalau apa yang tertulis di pasal 8 sampai dengan pasal 19 terjadi di dunia ini, kita, Gereja Tuhan tidak ada di dalam dunia ini, kita sudah ada di sorga.

Hari ini kita akan fokus kepada tujuh Gereja, Wahyu 1:20: 20Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tagan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat. Yohanes melihat ada tujuh bintang di tangan kanan Yesus dan tujuh kaki dian, tujuh bintang adalah malaikat ketujuh jemaat, tujuh kaki dian adalah ketujuh jemaat.

Kalau kita pelajari tujuh gereja di dalam kitab Wahyu, Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia, dari tujuh gereja ini ada lima gereja yang ditegur oleh Tuhan Yesus, dan ada dua gereja yang dipuji oleh Tuhan Yesus yaitu Smirna dan Filadelfia. Semua teguran dan semua pujian berhubungan dengan Tuhan Yesus sebagai pusat atau centre di dalam Gereja.

Tuhan Yesus menegur lima gereja karena Tuhan Yesus tidak lagi menjadi pusat atau centre di dalam lima gereja ini, Tuhan Yesus memuji dua gereja karena Tuhan Yesus tetap menjadi pusat atau centre di dalam dua gereja ini. Kalau di dalam gereja hanya berbicara tentang “Saya, aku, kita, kami” saja, nama Yesus hanya sebagai kata kunci atau kata pelengkap, artinya Tuhan Yesus tidak lagi menjadi pusat atau centre di dalam Gereja.

Kita harus mengerti ketujuh Gereja di sini juga berbicara tentang sejarah Gereja sejak zaman para rasul sampai dengan sekarang. Jemaat yang pertama yang disebutkan adalah jemaat di Efesus, jemaat di Efesus adalah jemaat pada zaman kisah para rasul, ini merupakan akhir dari zaman para rasul, pada saat itu Gereja kehilangan kasih mula-mula.

Wahyu 2:4: 4Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Apa itu kasih mula-mula? Apa itu kasih? Yohanes yang sama yang menulis kitab Wahyu mendapatkan pewahyuan yang luar biasa tentang kasih. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Kasih mula-mula bukan berbicara tentang kasih kita kepada Allah. Kata ‘mula-mula’ di sini terjemahannya dalam bahasa Yunani adalah protos, prototype, yang artinya bentuk yang pertama. Kasih mula-mula, protos agape, pertanyaannya, siapa yang terlebih dahulu mengasihi kita? Allah. Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita. Kita mengasihi Allah, karena Allah yang terlebih dahulu mengasihi kita.

Yesus berkata kepada jemaat di Efesus, “Aku mencela engkau karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula”, apa artinya? Artinya kita lupa bahwa betapa Allah mengasihi kita. Mereka tidak lagi percaya akan kasih Allah, mereka tidak lagi mempraktekkan bahwa Allah begitu mengasihi mereka.

Kemudian Yesus berkata, “Ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh, bertobatlah dan lakukan lagi apa yang semula engkau lakukan. Bertobat artinya change your mind - ubah pikiranmu, ubah caramu berpikir. Tetapi banyak orang yang berpikir bahwa di sini Tuhan Yesus menghakimi gereja-Nya, “Aku akan mencabut kaki dianmu, hilang keselamatan.” Apakah benar demikian?

Ingat apa yang Yesus katakan di dalam Injil Yohanes, Yohanes 10:27-28: 27domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku, 28dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Apakah kita domba-domba-Nya? Ya. Apakah kita percaya bahwa Yesus mati di atas kayu salib untuk dosa-dosa kita? Ya. Apakah kita percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian untuk menjadi gembala yang baik, untuk mengawasi dan mengasihi kita? Ya.

Kalau demikian maka kita adalah domba-domba-Nya. Apa yang Yesus katakan tentang domba-domba-Nya? “Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka.” Dan ini kabar baiknya, “Dan mereka pasti tidak binasa sampai selama-lamanya.”

Mungkin banyak di antara kita yang berkata, bagaimana dengan Ibrani 6, bagaimana dengan Ibrani 10? Ingat, biarlah Alkitab yang menerjemahkan Alkitab, jangan pernah mengacaukan ayat yang jelas artinya dengan ayat yang tidak jelas artinya.

Yesus tidak pernah berkata A di depan dan berkata B dibelakang sehingga membuat orang jadi bingung, di satu sisi Yesus berkata, “Kamu tidak akan pernah binasa”, tetapi di satu sisi yang lain Yesus berkata, “Kalau kamu berbuat ini kamu akan binasa.” Ini namanya plin plan, Tuhan Yesus tidak pernah plin plan.

Yesus pernah berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku Tuhan, Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga.” Banyak orang Kristen yang memakai ayat ini kemudian menakut-nakuti orang Kristen yang lain tentang keselamatan mereka. “Lihat, sekalipun kamu memanggil Yesus Tuhan, Tuhan, belum tentu kamu selamat”, ini berbahaya.

Di sini Yesus berkata kepada orang-orang yang memanggil Yesus Tuhan tetapi mereka belum diselamatkan. Karena di situ dikatakan, “Melainkan yang melakukan kehendak Bapa-Ku.” Apakah kehendak Bapa-Nya? Percaya kepada Yesus. Jadi kalau kita percaya kepada Yesus, kita sudah melakukan kehendak Bapa-Nya.

Kembali kepada tujuh Gereja, jemaat yang pertama yaitu jemaat di Efesus berbicara tentang Gereja pada zaman para rasul, sampai jemaat yang ketujuh jemaat di Laodikia berbicara Gereja pada zaman sekarang. Jemaat di Efesus adalah jemaat pada zaman para rasul, kemudian jemaat yang kedua adalah jemaat di Smirna, jemaat yang menderita, Yesus berkata kepada jemaat di Smirna, “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu, jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita.” Jemaat di Smirna berakhir kurang lebih pada tahun 313 SM.

Jemaat yang ketiga adalah jemaat di Pergamus pada zaman Konstantin. Kemudian setelah itu ada jemaat di Tiatira, ini adalah Gereja Katolik Roma. Empat Gereja yang terakhir, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia adalah Gereja yang masih ada sampai sekarang. Tiatira adalah Gereja Katolik Roma, sampai sekarang tetap ada, 590 SM sampai sekarang.

Setelah Tiatira, ada jemaat di Sardis, ini adalah Gereja Kristen Protestan sejak reformasi Martin Luther. Kemudian setelah jemaat di Sardis, ada jemaat di Filadelfia, jemaat di Filadelfia adalah jemaat yang menerima pujian dari Tuhan Yesus. Wahyu 3:8: 8Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. Di sini Tuhan Yesus berkata, “Aku tahu segala pekerjaanmu, Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.” Yesus memuji gereja Filadelfia karena Yesus menjadi pusat, menjadi center di dalam gereja ini.

Selanjutnya Yesus berkata Wahyu 3:10: 10Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Selanjutnya Tuhan Yesus berkata, “Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku”, dengan kata lain Tuhan Yesus menjadi pusat. Apa yang terjadi ketika Yesus menjadi pusat? “Maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.”

Kabar baik buat kita, sekalipun sekarang kekuatan gereja kita tidak seberapa, tetapi kalau kita menjadikan Tuhan Yesus sebagai pusat sebagai centre di dalam gereja, senantiasa memberikan kemuliaan kepada Tuhan Yesus di dalam gereja, maka gereja kita dan akan menjadi gereja yang luar biasa.

Jemaat yang terakhir adalah jemaat di Laodikia, Tuhan Yesus berkata kepada jemaat di Laodikia, Wahyu 3:20: 20Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Di sini Tuhan Yesus berkata kepada jemaat di Laodikia, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya.” Jadi Tuhan Yesus ada di luar gereja, berdiri di depan pintu dan mengetok pintu.

Tuhan Yesus berharap mereka membukakan pintunya, sesungguhnya Tuhan Yesus punya kekuatan untuk mendobrak pintunya, tetapi Tuhan Yesus mengetuk, Tuhan Yesus berharap ada yang membukakan pintunya. Tuhan Yesus ada diluar, Tuhan Yesus tidak lagi menjadi pusat atau centre di dalam Gereja, kenapa? Jemaat di Laodikia adalah jemaat yang kaya, kaya bukan berarti salah, tetapi mereka bermegah di dalam kekayaan mereka, “Aku kaya dan aku tidak kekurangan apa-apa.” Laodikia artinya people rules, umat yang memerintah, bukan Tuhan Yesus.

Kita tidak kekurangan apapun tetapi kita bermegah di dalam Tuhan, itu sebabnya kita berkata, “Allah-Ku akan mencukupkan segala kebutuhanku menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya.” Jadi keempat jemaat yang terakhir Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia adalah Gereja Tuhan yang ada sampai sekarang menjelang kedatangan Tuhan Yesus.

Kalau kita perhatikan baik-baik kepada ketujuh Gereja, setiap kali di akhir kata Yesus selalu berkata, “Barangsiapa menang, barangsiapa menang, barangsiapa menang.” Apa yang dimaksud dengan ‘barangsiapa menang’? Banyak orang mengajarkan yang dimaksud dengan ‘barangsiapa menang’ di sini adalah orang Kristen yang menang terhadap segala sesuatu yang salah, menang atas dosa dan lain sebagainya.

Ya, kita pasti menang atas semuanya itu. Amin! Tetapi kalau boleh jujur tidak ada satupun di antara kita yang bisa, kalau demikian pengajarannya maka tidak ada yang menang. Jadi bagaimana kita menjelaskannya di sini: barangsiapa menang, barangsiapa menang?

Wahyu 2:11: 11Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.” Kalau kita berkata bahwa kita harus menang atas dosa maka tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua, ini kabar buruk, bukan kabar baik buat kita.

Apa yang dimaksud dengan kematian yang kedua? Kalau kita lihat pasal 21 di situ dikatakan, “Tetapi orang-orang penakut, tidak percaya, keji, pembunuh, sundal, tukang sihir, penyembah berhala, pendusta mereka akan mendapat bagian dalam lautan api, inilah kematian yang kedua.” Kabar baik bagi kita, orang Kristen tidak akan binasa.

Apakah ada orang Kristen yang berbuat demikian? Sayangnya ada, tetapi percayalah, mereka tidak tinggal tetap di situ. Jadi Wahyu 21 berbicara tentang orang-orang yang belum diselamatkan. Tuhan tidak pernah menyebut orang percaya dengan sebutan pendusta, pembunuh, tidak. Tetapi Tuhan menyebut kita sebagai orang-orang kudus-Nya. Kita adalah orang-orang yang dikuduskan-Nya, dikuduskan oleh iman.

Jemaat di Korintus adalah jemaat yang bandel, ada penyembahan berhala, ada perzinahan, tetapi tahukah kita bagaimana Paulus menyebut jemaat di Korintus? 1 Korintus 1:1-2: 1Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita, 2kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita. “Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus.” Paulus menyebut jemaat di Korintus sebagai orang-orang yang dikuduskan dalam Kristus Yesus.

Satu hal yang kita percaya, sebagai orang Kristen tentunya kita tidak mau berbuat dosa, terkadang kita jatuh dalam dosa, tetapi kita tetap selamat, kita harus tahu kebenaran ini, kita harus memiliki jaminan keselamatan. Banyak orang Kristen tidak memiliki jaminan keselamatan sekalipun sudah hidup di dalam kasih karunia.

“Kamu tahu kenapa hal ini terjadi sama kamu, karena kamu dosa, ingat hari itu kamu buat dosa, itu sebabnya kenapa hal ini terjadi sama kamu”, kalimatnya tidak asing buat saudara? Ini bukan suara Tuhan, ini bukan suara Roh Kudus, suara siapa? Pendakwa. “Kenapa teman kamu dapat promosi sedangkan kamu tidak? Kenapa anak kamu sakit? Pasti karena dosa. Ingat apa yang kamu lakukan?”

Ini tantangannya buat orang Kristen sekarang, seberapa tidak tergoncangnya kita di dalam kasih karunia, ketika sesuatu yang buruk terjadi. Kenyataannya, waktu sesuatu yang buruk terjadi yang pertama kali muncul dalam pikiran kita adalah Allah marah kepada saya. Allah kita bukan Allah yang pemarah, Allah kita adalah Allah yang maha bahagia.

Jadi menurut pendapat kita, siapa yang dimaksud di sini dengan ‘barangsiapa menang ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua’? Orang Kristen yang menang atas dosa, atas kebiasaan buruk dalam hidupnya? Kalau halnya demikian maka keselamatan oleh perbuatan, sekali lagi tentu kita mau menang atas kebiasaan buruk dan dosa.

Menurut pendapat kita siapa yang dimaksud di sini dengan barangsiapa menang ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua? Harus konsisten dengan ayat yang lain yang ada di dalam Alkitab. Ini berbicara tentang mereka yang percaya kepada Yesus, mereka menerima hidup yang kekal dan tidak pernah binasa. Ini tidak lain dan tidak bukan berbicara tentang mereka yang sudah lahir baru tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.

Wahyu 3:5: 5Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian: Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. “Barangsiapa menang ia akan dikenakan pakaian putih”, siapakah mereka yang menang yang dikenakan pakaian putih di sini? Apakah ini kategori lain untuk orang yang diselamatkan? Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan?

Ini berbicara tentang orang percaya, di mata Tuhan semua orang percaya selalu mengenakan pakaian putih, ketidakbercacatan dan ketidakbercelaan Yesus diberikan kepada kita, ketika kita percaya kepada Yesus, Tuhan melihat kita mengenakan pakaian putih, kita dibenarkan karena iman dan Tuhan berkata, “Aku tidak akan menghapus namamu dari kitab kehidupan.”

Satu lagi, Wahyu 3:21: 21Barangsiapa menang, ia akan Kududukaan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Di sini dikatakan, “Barangsiapa menang ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku”, tunggu dulu, bukankah Paulus berkata di dalam Efesus bahwa Allah memberikan tempat kepada kita bersama-sama dengan Dia di sorga di sebelah kanan Bapa? Pertanyaannya, apakah kita akan didudukan atau kita sudah duduk? Sudah duduk.

Tetapi kalimat, “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku”, seolah-olah berbicara tentang suatu kondisi, ‘barangsiapa menang’, apakah ini kategori yang lain dari orang Kristen, artinya tidak semua orang Kristen akan duduk bersama-sama dengan Yesus? Kalau halnya demikian ini bertentangan dengan Efesus. Biar Alkitab yang menerjemahkan Alkitab, siapa yang menulis kitab Wahyu? Yohanes. Setiap penulis di Alkitab memiliki gaya penulisan masing-masing. Yohanes yang sama mengatakan demikian,

1 Yohanes 5:4-5: 4sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. 5Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? Siapakah yang mengalahkan dunia? Dengan kata lain siapa yang menang? Selain dari pada dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dengan kata lain pertandingan kita adalah pertandingan iman, bagaimana kita menang? Dengan iman, tetap percaya kepada Tuhan Yesus kita adalah orang-orang yang menang yang mengalahkan dunia.

2 Timotius 4:7-8: 7Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. 8Sekarang telah tersedia mahkota bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Paulus berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” Paulus menggambarkan bahwa hidup ini sebagai sebuah pertandingan, di ayat yang lain Paulus berkata, “Bertandinglah dalam pertandingan iman.”

Jadi dalam hidup ini kita sedang bertanding, yang namanya bertanding ada garis awal dan ada garis akhir, pertandingan kita dalam hidup ini adalah memelihara iman. Pelihara iman kita kepada Tuhan Yesus, tetap percaya kepada Tuhan Yesus, barangsiapa menang maka pada garis akhir akan tersedia mahkota buat kita, yang namanya mahkota kebenaran.

Pelihara iman kita kepada Tuhan Yesus, tetap percaya kepada Tuhan Yesus, barangsiapa menang maka kita tidak akan menderita apa-apa atas kematian yang kedua, kita akan mengenakan pakaian putih, nama kita tidak akan dihapus dari kitab kehidupan, kita akan duduk bersama-sama dengan Tuhan Yesus di sebelah kanan Allah.