PENTAKOSTA (KEHIDUPAN YANG DIPIMPIN OLEH ROH)

Hari ini kita merayakan hari Pentakosta yang dirayakan lima puluh hari sesudah kebangkitan Tuhan Yesus, Tuhan Yesus mati pada hari Jumat, yang kita rayakan sebagai hari Jumat Agung, tiga hari kemudian Tuhan Yesus bangkit dari kematian, yang kita rayakan sebagai hari kebangkitan Tuhan Yesus. Empat puluh hari sesudah Tuhan Yesus bangkit, Tuhan Yesus naik ke sorga duduk di sebelah kanan Allah, yang kita rayakan sebagai hari kenaikan Tuhan Yesus ke sorga.

Sepuluh hari kemudian dari hari kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, empat puluh hari ditambah sepuluh hari, lima puluh hari, jadi lima puluh hari sesudah hari kebangkitan Tuhan Yesus adalah hari Pentakostanya orang Kristen, apa yang terjadi pada hari pertama Pentakosta pada zaman para rasul? Allah memberikan Roh Kudus kepada setiap orang yang percaya.

Waktu kita merayakan hari kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, kita sudah sama-sama belajar bagaimana caranya berjalan dan hidup di atas dasar kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Hari ini kita merayakan Pentakosta, hari di mana Allah memberikan Roh Kudus kepada setiap orang percaya. Roh Kudus ada di dalam kita sekarang, kita akan sama-sama belajar bagaimana caranya berjalan dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus yang ada di dalam kita.

Yesaya 48:17-18: 17Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. 18Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Yesaya mengatakan, “Beginilah firman Tuhan Penebusmu”, sesungguhnya ayat ini berbicara kepada orang-orang percaya, kita adalah orang-orang yang sudah ditebus, menjadi milik Yesus yang dibangkitkan dari antara orang mati, yang dimateraikan dengan Roh Kudus sebagai tanda miliknya. Alkitab mengatakan, “Di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.”

Selanjutnya dikatakan, “Akulah Tuhan, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.” Ingat baik-baik waktu Tuhan mengajar kita, Tuhan selalu mengajar tentang apa yang memberi faedah. Tetapi terkadang banyak orang lupa bahwa apa yang Tuhan ajarkan itu memberikan faedah.

Alkitab ditulis untuk keberhasilan kita, bukan untuk keberhasilan Tuhan. Karena Tuhan sudah sangat sukses sebelumnya. Bagaimana caranya Tuhan mengajar kita tentang apa yang memberi faedah dan menuntun kita di jalan yang harus kita tempuh? Ada dua cara yaitu melalui firman-Nya dan melalui Roh-Nya yaitu Roh Kudus yang ada di dalam kita.

Di dalam Alkitab kita ada kitab Amsal, kalau kita membaca kitab Amsal, kita minta hikmat Tuhan setiap hari, apapun yang kita hadapi di dalam hidup kita, Tuhan akan memberikan hikmat buat kita, di dalam firman-Nya oleh Roh-Nya. Jadi ada dua cara Tuhan mengajar dan menuntun kita yaitu melalui firman-Nya dan melalui Roh-Nya yang ada di dalam kita.

Satu hal yang harus kita ingat apa pun yang Tuhan ajarkan kepada kita dari firman-Nya, atau dari khotbah yang kita dengar, khotbah juga berasal dari firman Tuhan, hanya firman Tuhan yang dapat menolong kita, hanya firman Tuhan yang bisa memberikan faedah atau keuntungan kepada kita.

Yosua 1:8: 8Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini”, artinya waktu Allah mengatakan ini kepada Yosua, pada saat itu Yosua sedang membaca kitab Taurat, di depan Yosua ada kitab Taurat. Kitab Suci yang mereka miliki pada zaman itu adalah Kitab Taurat yaitu lima kitab yang ditulis oleh Musa: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Allah berkata, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam.”

Sebelum Musa mati, Musa menumpangkan tangan kepada Yosua dan Alkitab mengatakan dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Peristiwa ini dicatat di bagian terakhir kitab Ulangan. Setelah kitab Ulangan adalah kitab Yosua, Tuhan berkata kepada Yosua, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam.”

Jadi tidak cukup kalau Yosua hanya memiliki roh kebijaksanaan, Yosua tetap harus membuka, membaca dan merenungkan firman Tuhan. Roh kebijaksanaan, Roh Kudus beroperasi bersama-sama dengan firman Tuhan. Jadi sekali pun Yosua sudah penuh dengan roh kebijaksanaan, Yosua tidak mengabaikan firman Tuhan, Yosua sedang membaca kitab Taurat ketika Tuhan berbicara kepada Yosua.

Selanjutnya dikatakan, “Sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Ada faedahnya, ada keuntungannya. Jadi apapun yang Tuhan ajarkan kepada kita melalui firman-Nya, Tuhan selalu mengajar kita tentang apa yang memberi faedah atau keuntungan.

Semua orang pasti mau memperoleh keuntungan. Perusahaan mau mempekerjakan kita, karena perusahaan berpikir bahwa kita bisa membantu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Para direktur duduk meeting berhari-hari, berdiskusi, apa yang didiskusikan? Bagaimana caranya merugi atau bagaimana caranya mendapatkan keuntungan? Keuntungan tentunya. Tuhan berkata, “Akulah Tuhan, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah.”

Kalau Tuhan mengajar kita tentang apa yang memberi faedah atau keuntungan, maka kita akan beruntung dalam seluruh area hidup kita, di dalam kehidupan keluarga kita, di dalam kehidupan sosial kita, di dalam kesehatan kita, di dalam seluruh area kehidupan kita.

Jadi ingat prinsip yang pertama, Tuhan mengajar kita tentang apa yang memberi faedah atau keuntungan, dan menuntun kita di jalan yang harus kita tempuh, bagaimana caranya? Melalui firman-Nya. Bagaimana caranya kita tahu kalau Gereja ini buat kita. Waktu kita datang ke Gereja ini kita akan menemukan jawaban, kita menjadi lebih kuat, merasakan hidup, merasa kenyang, karena kita terus mendapatkan makanan. Waktu kita mendengar firman Tuhan, kita merasa Tuhan yang sedang berbicara kepada kita melalui firman-Nya, kita merasa Tuhan yang melayani kita.

Jadi bagaimana caranya Tuhan mengajar dan menuntun kita? Yang pertama melalui firman-Nya dan yang kedua melalui Roh-Nya, yaitu Roh Kudus yang ada di dalam kita. Tuhan mengajar kita tentang apa yang memberi faedah atau keuntungan, dan menuntun kita di jalan yang harus kita tempuh, melalui Roh Kudus. Bagaimana Roh Kudus mengajar dan menuntun kita?

Yohanes 14:26: 26tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Di sini Tuhan Yesus berkata bahwa Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kita. Kalau dikatakan segala sesuatu artinya segala sesuatu, semua. Roh Kudus akan mengajarkan kita tentang parenting, bagaimana caranya menjadi bapa atau ibu yang baik, bagaimana caranya mendidik anak dengan baik.

Roh Kudus akan mengajar kita tentang leadership, kepemimpinan dalam pekerjaan, bagaimana caranya menjadi seorang pemimpin yang baik. Di dalam karier, Roh Kudus akan mengajar kita bagaimana caranya menjadi pengusaha baik, dokter yang baik, dan lain sebagainya.

Dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Kita pernah mendengar firman Tuhan, Roh Kudus akan mengingatkan kita akan firman Tuhan yang pernah kita dengar. Dan Tuhan Yesus berkata, “Roh Kudus akan memuliakan Aku”, jadi Roh Kudus tidak pernah memuliakan manusia, Roh Kudus selalu memuliakan Yesus.

Jadi Allah mengajarkan kita apa yang memberi faedah kepada kita tujuannya untuk memuliakan Yesus. Yesus mau supaya kehidupan kita, perkawinan kita, kepribadian kita memancarkan kemuliaan Yesus. Ketika orang melihat kita, orang akan tahu siapa Tuhan Yesus kita.

Waktu manusia hidupnya di bawah pimpinan Tuhan, kita bisa lihat kembali ke taman Eden sebelum manusia jatuh dalam dosa, apakah ada kemiskinan, sakit penyakit? Tidak ada, yang ada sebaliknya kelimpahan, kesehatan, damai sejahtera. Waktu Yesus berkata, “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” Bagaimana keadaan sorga, apakah ada rumah sakit di sorga? Di sorga segala sesuatunya sempurna, jalannya dari emas.

Jadi kita harus memastikan bahwa kita selalu mendengarkan Roh Kudus yang ada di dalam kita, karena Tuhan akan mengajar kita tentang apa yang memberi faedah atau keuntungan, dan menuntun kita di jalan yang harus kita tempuh, melalui Roh-Nya yaitu Roh Kudus yang ada di dalam kita.

Yohanes 14:27: 27Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Setelah Tuhan Yesus berkata bahwa Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu dan akan mengingatkan kita akan semua yang telah Tuhan Yesus katakan kepada kita, setelah itu Tuhan Yesus berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, damai sejahtera Kuberikan kepadamu.” Kenapa?

Karena waktu Roh Kudus mengajar kita dan mengingatkan kita akan semua yang telah Tuhan Yesus katakan kepada kita, maka kita akan merasakan damai sejahtera. Yesaya mengatakan, “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku”, konteksnya kalau kita mendengarkan Roh Kudus yang ada di dalam kita, maka damai sejahtera kita akan seperti sungai yang tidak pernah kering.

Dengan kata lain, kalau kita sejalan dengan Roh Kudus maka kita akan merasakan damai sejahtera. Sebaliknya kalau kita tidak sejalan dengan Roh Kudus maka kita akan merasakan tidak ada damai sejahtera. Waktu kita mau melakukan sesuatu, kemudian kita merasa tidak ada damai sejahtera, jangan lakukan.

Waktu kita mau mengubah haluan, banting setir karir kita, tadinya kita bekerja, sekarang kita mau berbisnis, apa yang harus kita lakukan? Kita bisa diskusikan hal ini terlebih dahulu dengan orang yang terdekat kita, isteri, suami, mungkin bisa terjadi pro dan kontra. Kemudian kita bisa datang kepada leaders kita, atau Pastor, konsultasi minta pendapat mereka. Tetapi yang paling penting adalah dengarkan Roh Kudus yang ada di dalam kita.

Kalau pada akhirnya kita merasakan tidak ada damai sejahtera, damai sejahtera kita terganggu, jangan lakukan. Kita seharusnya selalu dalam kondisi damai sejahtera, damai sejahtera adalah default mode, keadaan normal kita sebagai orang percaya. Dari mana kita tahu kalau kita keluar jalur, ketika damai sejahtera kita terganggu.

Kalau kita bertemu seseorang dan orang ini menawarkan kita sesuatu yang menarik, jangan langsung memutuskan. Minta hikmat Tuhan, minta Tuhan tuntun dan pimpin kita untuk mempelajari apa yang ditawarkan. Kemudian dengarkan Roh Kudus yang ada di dalam kita, kalau kita merasa tidak ada damai sejahtera, damai sejahtera kita terganggu, jangan diterima tawarannya. Jadi Tuhan memimpin kita dengan damai sejahtera melalui Roh-Nya yaitu Roh Kudus yang ada di dalam kita.

Roma 8:16-17: 16Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. 17Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Di sini konteksnya sangat sederhana, di dalam perjanjian lama mereka menerima roh perbudakan yang membuat mereka menjadi takut kepada Tuhan dalam cara yang salah. Tetapi Roh yang kita terima adalah Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah.

Karena apa yang Tuhan Yesus selesaikan di atas kayu salib, hari ini Allah adalah Bapa kita, kita adalah anak-anak-Nya. Waktu kita memanggil Allah dengan sebutan Bapa, kita akan merasakan kasih. Kalau kita mau hidup dipimpin oleh Roh, maka kita harus memiliki roh sebagai seorang anak, bukan roh perbudakan.

Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah, apa artinya bersaksi? Waktu kita bersaksi dalam sebuah persidangan, apa artinya bersaksi? Bersaksi artinya kita memberitahukan tentang apa yang sesungguhnya, tentang apa yang sebenarnya yang kita ketahui dan yang kita lihat. Sesuatu yang pasti yang dapat dibuktikan kebenarannya.

Roh Kudus bersaksi artinya Roh Kudus memberitahukan tentang apa yang sesungguhnya, tentang apa yang sebenarnya yang Roh Kudus ketahui dan Roh Kudus lihat, sesuatu yang pasti yaitu kebenaran. Roh Kudus tidak pernah berdusta, Roh Kudus selalu bersaksi bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Begitu juga waktu kita membaca Alkitab kalau sekiranya ada ayat-ayat yang memberikan kesan bahwa kita akan kehilangan keselamatan, Roh Kudus yang ada di dalam kita akan berkata tidak! Kita harus mendengarkan. Jadi area yang pertama di mana Roh Kudus memberikan kesaksian tentang kita, kita adalah anak-anak Allah.

Bagaimana dengan arti yang lain dari bersaksi? Arti ‘bersaksi’ yang sesungguhnya adalah kita bertindak, kemudian Roh Kudus akan menuntun kita. Kalau kita single kemudian kita mau mencari pasangan hidup, datanglah ke Gereja, tertanam di dalam Gereja, bergabung care group, kemudian pendekatan dengan yang masih single juga yang kita sukai, Roh Kudus akan menuntun, No, Yes, Ok, Don't!

Kalau kita mencari pekerjaan, kirim CV, lakukan interview, waktu kita datang interview kita akan merasakan ada damai sejahtera atau tidak, kalau tidak cari yang lain. Kalau kita tidak bertindak bagaimana Roh Kudus bisa bersaksi kepada kita? Kalau kita bertindak Roh Kudus akan menuntun, No, Yes, Ok, Don't!

Pada waktu bangsa Israel dicemooh oleh orang Filistin, tidak ada seorang pun yang berani, bahkan raja Israel Saul juga tidak berani. Saul saat itu ada di bawah kuasa roh jahat. Kemudian Allah berkata kepada nabi Samuel, “Aku telah memilih seorang raja di bagi-Ku di antara anak-anaknya Isai.”

Jadi sesungguhnya Allah sudah mempersiapkan apa yang dibutuhkan jauh sebelum dibutuhkan. Allah sudah mempersiapkan seorang raja di antara anak-anaknya Isai. Tetapi nabi Samuel harus pergi ke Betlehem, ke rumah Isai, Isai memperlihatkan ketujuh orang anaknya, sedangkan saat itu Daud ada di padang menjaga kambing domba ayahnya. Satu per satu keluar diperlihatkan kepada nabi Samuel, Allah memberitahukan kepada Samuel bukan yang ini, bukan yang ini, bukan semua. Nabi Samuel bertindak datang ke rumah Isai, kemudian Allah menuntun.

Samuel bertanya kepada Isai, “Ini semuakah anakmu?” Isai berkata, “Masih ada satu lagi yang bungsu tapi sekarang dia sedang menjaga kambing domba.” Daud dilupakan. Pernahkah kita mengalami hal yang sama, dilupakan, dipanggil paling terakhir. Samuel berkata, “Panggil dia kemari, kita tidak akan duduk makan sebelum dia datang.”

Waktu Daud datang, Alkitab mengatakan ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Tuhan berkata, “Inilah orangnya.” Nabi Samuel bertindak datang ke rumah Isai, kemudian Tuhan berkata kepada Samuel, “Bukan yang ini, bukan yang ini, bukan semua”, waktu Daud muncul, “Ini dia.” Kemudian nabi Samuel mengurapi Daud dengan minyak.

Kita bisa lihat di sini bahkan seorang nabi tidak tahu mana anaknya Isai yang mau diurapi menjadi raja. Samuel harus melalui proses melihat satu per satu. Tuhan tidak pernah ambil jalan pintas. Demikian juga kita yang sedang mencari pekerjaan, kita harus kirim CV, melalui proses interview, bertemu dengan orang, waktu kita berhadapan dengan mereka, Roh Kudus akan bersaksi, menuntun kita dari dalam.

Dalam segala sesuatu yang mau kita lakukan, minta hikmat Tuhan dan selalu dengarkan Roh Kudus yang ada di dalam kita. Jangan pernah berpikir, “Selama apa yang saya lakukan baik, saya percaya Tuhan pasti setuju, Tuhan pasti memberkati.” Hati-hati. Ada saatnya di mana Roh Kudus berkata kepada Paulus, “Jangan berkhotbah!”, padahal ini Amanat Agung.

Kisah Para Rasul 16:7-10: 7Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. 8Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. 9Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" 10Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. Waktu Paulus tiba di Misia dan mau masuk ke Bitinia, Roh Yesus melarang, kenapa? Karena belum waktunya. Kemudian Paulus menerima penglihatan, Tuhan Yesus mau supaya Injil diberitakan ke arah barat ke Makedonia.

Banyak orang yang berpendapat, “Selama saya beritakan Injil, saya tidak peduli”, jangan. Dalam segala sesuatu yang mau kita lakukan, minta hikmat Tuhan, kita bisa berdiskusi dengan orang-orang yang ada di sekitar kita yang ada di dalam Gereja, dengarkan pendapat mereka dan selalu dengarkan Roh Kudus yang ada di dalam kita. Kalau sekiranya tidak ada damai sejahtera, jangan.

Mungkin Tuhan tidak mau kita memberitakan Injil pada saat itu di tempat itu karena belum waktunya, atau mungkin ada tempat lain buat kita. Bukan berarti kalau pintu terbuka, ada undangan, disediakan fasilitas, bukan berarti kita sudah ada di jalur yang tepat.

Pintu terbuka bukan satu-satunya tanda, pintu terbuka merupakan salah satu tanda, tetapi kalau kita melihat pintu terbuka, berdoa, minta hikmat Tuhan, kita bisa konsultasi dengan orang-orang percaya yang ada di sekeliling kita, Pastor atau leaders, kemudian dengarkan apa yang dikatakan Roh Kudus, Roh Kudus akan menuntun, maka kita akan tahu kita ada di jalur yang tepat atau tidak. Setelah semuanya selesai kalau memang Tuhan mau memberikan kita penglihatan, Dia akan memberikan penglihatan. Penglihatan terakhir!

Beginilah cara-Nya Allah mengajar tentang apa yang memberi faedah dan menuntun kita di jalan yang harus kita tempuh, ada dua cara yaitu yang pertama melalui firman-Nya dan yang kedua melalui Roh-Nya yaitu Roh Kudus yang ada di dalam kita. Roh Kudus akan beroperasi bersama-sama dengan firman Tuhan.

Jadi jangan pernah mengabaikan firman Tuhan. Luangkan waktu kita untuk membaca, mendengar dan merenungkan firman Tuhan, maka Roh Kudus yang ada di dalam kita akan menjadi Roh kebijaksanaan, Roh Kudus akan bersaksi, memberikan hikmat, memberitahukan dan menuntun kita di jalan yang harus kita tempuh.

Maka damai sejahtera kita akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaan kita akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Kita akan menjadi orang berhasil dan beruntung dalam seluruh area kehidupan kita.