MENANTIKAN KEDATANGAN TUHAN YESUS DENGAN PENUH BAHAGIA

Tidak terasa kita sudah ada di pertengahan tahun 2022, sudah memasuki bulan yang keenam, sebentar lagi bulan Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember, kita merayakan Natal lagi. Selama dua bulan ke depan kita akan berbicara khusus tentang akhir zaman, tentang pengangkatan orang percaya, tentang masa penganiayaan, tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, dan lain sebagainya.

Kita adalah orang-orang yang hidup di bawah kasih karunia Tuhan, sebagai orang-orang yang hidup di bawah kasih karunia Tuhan, bagaimanakah kita memandang akhir zaman ini, apakah kita memandang apa yang akan terjadi di akhir zaman dengan penuh kebahagian atau dengan penuh ketakutan?

Kalau kita selalu mendengar dan berdiri di atas dasar firman kasih karunia Allah maka kita akan memandang apa yang akan terjadi di akhir zaman dengan penuh kebahagiaan bukan dengan penuh ketakutan. Pertama-tama kita akan belajar tentang kasih karunia Allah dalam tiga dimensi, kita harus tahu kebenaran, kebenaran akan memerdekakan kita.

Titus 2:11-13: 11Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. 12Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini 13dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Kasih karunia Allah ada tiga dimensi, dimasa lampau, dimasa sekarang, dimasa mendatang.

Di sini dikatakan, “Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata”, sudah nyata artinya sudah dinyatakan di masa lampau. Pertanyaannya, kapan kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah dinyatakan?

Setiap tahun kita merayakan Natal, hari kelahiran Juruselamat dan Tuhan kita Yesus Kristus, waktu Yesus datang ke dalam dunia ini itulah saatnya kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia dinyatakan, kenapa? Karena kasih karunia bukan doktrin, kasih karunia adalah sebuah Pribadi yaitu Yesus Kristus itu sendiri. Yesus adalah kasih karunia, kasih karunia adalah Yesus.

Masih ingat cerita tentang Zakheus? Yesus berkata kepada Zakheus, “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini.” Bagaimana caranya keselamatan terjadi kepada rumah Zakheus? Kasih karunia yang menyelamatkan datang ke rumah Zakheus sebagai sebuah Pribadi yaitu Yesus Kristus.

Selanjutnya Yesus berkata, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Ingat, terjemahan nama Yesus dalam bahasa Ibrani adalah Yesuah, artinya Salvation, Juruselamat. Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata, di masa lampau kasih karunia sudah dinyatakan, sudah terjadi. Jadi ini kasih karunia pada dimensi di masa lampau, apa yang kasih karunia Allah lakukan di masa lampau? Kasih karunia Allah menyelamatkan manusia.

Bagaimana dengan kasih karunia Allah pada dimensi masa sekarang ini? Titus 2:12: 12Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. Di sini dikatakan bahwa Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini, sekarang ini.

Ini adalah kasih karunia Allah pada dimensi masa sekarang ini. Apa yang kasih karunia lakukan pada dimensi masa sekarang ini? Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia. Kasih karunia mendidik, kasih karunia mengajar.

Banyak orang berkata, “Kita harus mengajar orang lain supaya tidak hidup dalam kefasikan, tidak duniawi.” Bukan kita yang mengajar, Alkitab tidak mengatakan kita yang mengajar. Kita bukan pengajar yang baik. Jadi jangan pernah mengatakan kita yang mengajar, di sini dikatakan Ia, yaitu kasih karunia, mendidik kita supaya meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah kepada Allah, dengan kata lain kasih karunia mendidik kita sehingga menghasilkan gaya hidup yang memuliakan Tuhan.

Kalau kita berbicara tentang kasih karunia Allah, maka kasih karunia Allah akan mengajar, mendidik dan mengubahkan kita dari dalam. Kasih karunia adalah pengajar yang baik. Jadi inilah yang kasih karunia lakukan pada dimensi dimasa sekarang ini, kasih karunia Allah akan mengajar, mendidik.

Banyak orang mengatakan kasih karunia mengajar bahwa kita bisa berbuat apa saja, dan kasih karunia akan mengampuni semua dosa kita. Tahukah kita betapa tidak enak didengar waktu orang berkata demikian? Kepada kita tidak pernah dikatakan bahwa kita bisa berbuat apa saja, apakah pernah berkata demikian?

Bethesda Church tidak pernah mengatakan bahwa kita bisa berbuat apa saja karena kasih karunia Allah akan mengampuni semua dosa kita. Tidak pernah dikatakan bagian yang pertama, hanya dikatakan dan selalu diberitakan bahwa semua dosa kita sudah diampuni. Alkitab juga mengatakan demikian, semua dosa kita sudah diampuni, dosa kita yang banyak sudah diampuni, oleh karena nama-Nya.

Semakin kita menyadari bahwa semua dosa kita yang banyak sudah diampuni, dulu – sekarang – yang akan datang, semakin kita tahu bahwa kita sudah diampuni, Yesus sendiri yang mengatakan maka kita akan semakin mengasihi Tuhan. Waktu kita semakin mengasihi Tuhan maka kita tidak akan pernah mau melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan.

Jadi waktu berbicara tentang kasih karunia Allah, maka kasih karunia Allah akan mengajar, mendidik dan mengubahkan kita dari dalam. Kalau kita lihat pohon yang ada daun-daun yang sudah mengering, ketika kehidupan mengalir, maka daun-daun yang mengering akan berguguran dengan sendirinya.

Tetapi kalau kita mencoba untuk memetik daun-daun yang kering, terkadang kita bisa berbuat kesalahan, kita bisa memetik daun-daun yang seharusnya tidak kita petik. Waktu kehidupan mengalir dari dalam, daun-daun yang kering akan berguguran dengan sendirinya dan daun yang baik akan tetap tinggal. Biar Tuhan yang melakukan. Biarlah kasih karunia yang mendidik dan mengajar kita.

Dimensi yang ketiga dari kasih karunia, Titus 2:13: 13dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Jadi ada tiga dimensi dari kasih karunia, dahulu kasih karunia menyelamatkan, sekarang kasih karunia mendidik. Selanjutnya dikatakan, “Dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus.”

Ini adalah kasih karunia pada dimensi masa mendatang, menantikan penggenapan pengharapan dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, dengan penuh bahagia. Ini berbicara tentang pengangkatan orang percaya pada waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan.

Pengangkatan orang percaya terjadi pada waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan, ini merupakan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Jadi kasih karunia membuat kita berbahagia dalam menantikan penggenapan pengharapan dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus.

Dimensi yang ketiga dari kasih karunia ini jarang sekali dibicarakan orang. Tahukah kita bahwa di dalam perjanjian lama ada tujuh belas kitab yang berbicara tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali? Di dalam perjanjian baru ada dua puluh tujuh kitab, dari dua puluh tujuh kitab ada dua puluh tiga kitab yang membicarakan tentang pengangkatan orang percaya dan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

Jadi pengangkatan orang percaya pada waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan, cukup sering dibicarakan di dalam Alkitab. Tetapi tidak banyak orang yang mau membicarakan hal ini. Banyak orang yang tidak menyadari kalau pengangkatan orang percaya pada waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan diberitakan maka akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa, yaitu kemerdekaan dan kemenangan, karena ini berbicara tentang pengharapan.

Apa yang kita ketahui tentang pengangkatan orang percaya pada waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan? Itulah saatnya kita menerima karunia yang terakhir yang sudah dibayar lunas oleh darah Yesus. Tahukah kita ada karunia yang terakhir yang kita belum terima? Apa itu? Tubuh kemuliaan.

Filipi 3:20-21: 20Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, 21yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Jadi waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan, sesuatu terjadi. Hal yang pertama terjadi yaitu pada tubuh kita, di sini dikatakan tubuh kita yang hina akan diubahkan sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, tubuh kemuliaan.

Seberapa banyak di antara kita yang setuju bahwa tubuh kita sekarang adalah tubuh yang hina atau tubuh yang fana? Apa yang dimaksud dengan tubuh yang hina atau tubuh yang fana? Terkadang tubuh kita merasa lemah dan sakit, ini semua terjadi karena manusia jatuh dalam dosa.

Kalau kita kembali kepada penciptaan di awal dunia, Allah tidak pernah menciptakan tubuh manusia menjadi lemah, sakit, dan mati. Allah menciptakan manusia untuk sehat, awet muda dan hidup bahagia selama-lamanya. Tetapi semua rencana Allah berbalik pada waktu manusia jatuh dalam dosa, sejak saat itu tubuh manusia menjadi tubuh yang hina, tubuh manusia menjadi lemah, sakit dan pada akhirnya mengalami kematian.

Jadi bagian yang terakhir yang kita nantikan sebagai orang percaya adalah tubuh kemuliaan. Pada waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan, tubuh saya yang hina ini akan diubahkan sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menjadi tubuh kemuliaan, menjadi tubuh yang sama seperti tubuh yang Yesus miliki setelah Yesus bangkit dari kematian.

Bagaimana rupa tubuh Yesus setelah Yesus bangkit dari kematian? Waktu Yesus bangkit dari kematian, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di ruangan atas, murid-murid-Nya terkejut, mereka menyangka mereka melihat hantu. Kemudian Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kamu terkejut?”

“Lihat tangan-Ku dan kaki-Ku, ini Aku, rabalah dan lihatlah, hantu tidak ada daging dan tulangnya.” Kemudian Yesus berkata, kita percaya semua murid Yesus pasti senang mendengarnya, “Adakah padamu makanan di sini?” Mereka memberi Yesus ikan goreng, Ia mengambilnya dan memakannya di depan mereka.

Jadi sekalipun tubuh kita sudah diubahkan menjadi tubuh kemuliaan, kita masih tetap bisa makan. Wow! Waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan, tubuh kita akan diubahkan sama seperti tubuh yang Yesus miliki setelah Yesus dibangkitkan.

Banyak orang Kristen percaya dan berkata bahwa tidak semua orang Kristen akan diangkat. 1 Korintus 15:51-52: 51Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, 52dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Paulus menyatakan suatu rahasia, apa rahasianya? Kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, kita akan diubah dalam sekejap mata dalam keadaan yang tidak dapat binasa.

Tetapi banyak orang yang berkata, “Tahukah bahwa tidak semua orang Kristen akan diangkat?” “Oya, kata siapa?” “Saya hanya berpikir demikian”, “Ok, kalau begitu menurut kamu siapa yang diangkat?” “Otomatis orang Kristen yang taat dong.” “Apakah kamu salah satu dari mereka?” “Tidak tahu, Pak Pendeta.”

Paulus menyatakan sebuah rahasia, kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, kita semuanya, tahukah apa arti kata semuanya? Alkitab tidak mengatakan hanya yang taat yang diubahkan dan diangkat, tetapi dikatakan kita semuanya ini berbicara tentang semua orang percaya, semua orang yang percaya kepada Yesus akan diubahkan dan diangkat.

Kita harus mengerti satu hal, keselamatan kita tidak tergantung kepada ketaatan kita, tidak tergantung kepada kesetian kita, ini semua adalah paket dari apa yang sudah Tuhan Yesus lakukan di atas kayu salib, kita hanya menerima warisan yang terakhir, waktu sangkakala berbunyi, kita yang percaya kepada Yesus akan diubahkan, diangkat naik dan diam dalam rumah Tuhan selama-lamanya.

Ayat 53: 53Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Kita akan akan diubahkan, kita akan mengenakan tubuh yang tidak dapat binasa dan yang tidak dapat mati, artinya kitatidak akan pernah mati lagi.

Ayat 54-55: 54Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: “Maut telah ditelan dalam kemenangan. 55Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Sesungguhnya Allah tidak pernah merancang manusia untuk mati, Alkitab mencatat peristiwa di mana Yesus menangis, Yesus menangis ketika Lazarus mati, sekali pun Yesus tahu Yesus akan membangkitkan Lazarus, tetapi pertanyaannya kenapa Yesus menangis waktu Lazarus mati? Karena Yesus tahu kematian bukan bagian dari rencana Bapa-Nya.

Salah satu alasan Yesus datang ke dalam dunia ini adalah untuk mengalahkan maut, dan bangkit dari kematian secara jasmani, Yesus bangkit dari kematian secara jasmani untuk menunjukkan kepada kita bahwa Yesus hidup, demikian juga kita akan hidup, maut tidak berkuasa lagi atas kita. Sebagai orang percaya kita dapat berkata, “Hai maut di mana sengatmu, hai maut di mana kemenanganmu.”

Ingat, buat orang percaya tidak ada kematian, sekali pun jantung kita berhenti berdetak, Alkitab mengatakan kita hanya tertidur, karena sekarang kematian bukan di depan kita, kematian ada di belakang kita. Di mana kematian kita? Dua ribu tahun yang lalu di kayu salib. Kematian Yesus di kayu salib, itulah kematian kita.

Sekalipun orang percaya menghadapi situasi yang mengerikan, mati karena pesawatnya jatuh. Percayalah, sebelum tubuh mereka merasakan kesakitan atau apapun, Tuhan sudah mengambil mereka. Langsung bertemu muka dengan muka dengan Yesus. Inilah kuasa kebangkitan Yesus! Maut sudah dikalahkan.

Ayat 56: 56Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Apa yang membuat dosa dan sengatnya yaitu maut begitu berkuasa dalam hidup kita? Hukum Taurat. Itu sebabnya kenapa khotbah tentang kasih karunia, bukan tentang hukum Taurat, karena di sini dikatakan sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Jadi Paulus menyatakan kepada kita suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

1 Tesalonika 4:13-14: 13Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. 14Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Apa kriteria orang mati yang akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Yesus? Percaya. Paulus mau supaya kita tahu tentang orang percaya yang mati dalam Kristus, apa yang terjadi dengan mereka? Mereka akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Yesus dalam kerajaan sorga.

1 Tesalonika 4:15: 15Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan, jadi apa yang Paulus katakan di sini bukan idenya Paulus, tetapi ini firman Tuhan. Tuhan yang memberikan pewahyuan ini sama Paulus.

1 Tesalonika 4:16-18: 16Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; 17sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. 18Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; mengenakan tubuh yang tidak dapat binasa.

Bagaimana dengan yang masih hidup? Di sini dikatakan, “Sesudah itu, kita yang masih hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan. Paulus sangat konsisten, kepada jemaat di Korintus Paulus berkata, “Pada waktu bunyi nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.” Percayalah, waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan, kita pasti diangkat! Hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan ini.

Kita adalah orang-orang yang hidupnya di bawah kasih karunia, kasih karunia memiliki tiga dimensi. Dimensi masa lampau, kasih karunia sudah menyelamatkan kita, karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah. Dimensi masa sekarang, kasih karunia mendidik kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.

Dimensi masa mendatang, kasih karunia membuat kita berbahagia dalam menantikan penggenapan pengharapan dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yaitu pengangkatan kita pada waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan, kita menantikan hal ini dengan penuh kebahagiaan.

Waktu Tuhan Yesus datang menyatakan diri-Nya di awan-awan, kita semuanya, kita semuanya, akan diubahkan dan diangkat menyongsong Tuhan Yesus di awan-awan, tidak ada satu pun orang percaya yang tertinggal, kita semuanya selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.