IMAM BESAR YANG MENGASIHI KITA

Hari ini kita merayakan hari kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, Alkitab mengatakan, Yesus naik ke sorga duduk di sebelah kanan Allah menjadi Imam Besar Agung buat kita selama-lamanya. Jadi hari ini kita mempunyai Imam Besar Agung di sorga. Kalau kita tahu kebenaran ini: siapa Imam Besar kita, apa fungsi Imam Besar, maka kebenaran ini akan memerdekakan kita.

Kita lihat firman Tuhan dari Ibrani 5:1-3: 1Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. 2Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan, 3yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah. Jadi imam besar dipilih dari antara umat-Nya, mewakili umat-Nya, datang kepada Allah, untuk kepentingan umat-Nya, untuk menyelesaikan permasalahan umat-Nya, kelemahan, pelanggaran, dosa dengan jalan mempersembahkan korban karena dosa.

Berbeda dengan nabi, nabi datang dari Allah, nabi mewakili Allah, datang kepada umat-Nya, berbicara kepada umat-Nya, dengan kata lain nabi ada di pihak Allah, bahkan nabi terkadang ada di pihak yang menentang umat-Nya. Sedangkan imam besar mewakili umat-Nya datang kepada Allah untuk kepentingan umat-Nya, dengan demikian imam besar ada di pihak umat-Nya.

Setiap imam besar dipilih dari antara manusia, ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan yang sesat. Dengan kata lain kenapa Allah memilih imam besar dari antara umat-Nya, supaya imam besar lebih mengerti tentang umat-Nya, lebih mengerti permasalahan yang dialami umat-Nya.

Ini alasannya kenapa Allah lebih memilih Harun menjadi imam besar bangsa Israel dari pada Musa. Karena pada saat bangsa Israel diperbudak oleh bangsa Mesir, Harun ada di tengah-tengah bangsa Israel, Harun lebih mengerti permasalahan dan penderitaan bangsa Israel. Di mana Musa pada saat itu? Musa ada di dalam istana Firaun, hidup penuh kemewahan.

Itu sebabnya Allah mengutus Anak-Nya datang ke dalam dunia ini, lahir di palungan, diam di tengah-tengah manusia. Yesus berjalan di tengah-tengah mereka, Yesus mengasihi mereka, Yesus sangat mengerti persoalan mereka. Padahal dengan kualifikasi yang Yesus miliki saat itu, dengan sangat mudah Yesus bisa keluar masuk istana Herodes, tetapi Yesus lebih memilih untuk hidup di tengah-tengah manusia, kenapa? Salah satu alasannya adalah karena Yesus akan menjadi imam besar kita.

Kita membutuhkan seorang imam besar yang mengerti kelemahan-kelemahan kita serta memiliki belas kasihan atas kelemahan-kelemahan kita. Jadi ini sangat penting sekali, karena imam besar akan mewakili umat-Nya datang kepada Allah, maka seorang imam besar harus mengerti kelemahan-kelemahan umat-Nya, imam besar harus memiliki belas kasih atas kelemahan-kelemahan umat-Nya.

Apakah sebagai Imam Besar kita Yesus mengerti kelemahan-kelemahan kita? Ketika Lazarus mati, Maria dan Marta menangis, Alkitab mengatakan bahwa Yesus juga menangis. Yesus merasakan apa yang mereka rasakan, Yesus mengerti kelemahan-kelemahan mereka. Yesus sangat mengasihi kita.

Apakah sebagai Imam Besar kita, Yesus memiliki belas kasih atas kelemahan-kelemahan kita? Matius 9:36: 36Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Di sini dikatakan bahwa ketika Yesus melihat orang banyak, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Lelah artinya tidak ada kekuatan, kehabisan energi. Dan terlantar seperti domba tidak bergembala.

Ketika orang-orang percaya kelelahan dan terlantar, tidak ke gereja atau pindah dari gereja yang satu ke gereja yang lain, banyak pendeta, banyak pengkhotbah melihat mereka dan berkata bahwa mereka adalah pemberontak.

Ketika Yesus melihat mereka lelah dan terlantar, Yesus tidak berkata bahwa mereka pemberontak. Ketika Yesus melihat mereka lelah dan terlantar, Yesus berkata bahwa mereka seperti domba tidak bergembala. Kenapa? Yesus melihat mereka yang kelelahan dan terlantar bukan dengan penghukuman, tetapi Yesus melihat mereka dengan penuh belas kasihan.

Bukankah luar biasa ketika Yesus melihat orang banyak kelelahan dan terlantar, hati-Nya Yesus langsung tergerak oleh belas kasihan? Yesus adalah Imam Besar kita yang memiliki belas kasihan atas kelemahan-kelemahan kita. Jadi Yesus adalah Imam Besar kita yang mengerti kelemahan-kelamahan kita dan memiliki belas kasihan atas kelemahan-kelemahan kita.

Hari ini kita akan belajar dari salah satu bagian pakaian imam besar yang dipergunakan oleh imam besar Harun. Dari sini kita akan tahu dengan pasti apakah sebagai imam besar kita, Yesus, mengerti dan memiliki belas kasihan atas kelemahan-kelemahan kita atau tidak.

Keluaran 28:2: 2Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan. Di sorga Yesus tidak memakai pakaian imam besar seperti yang dipakai oleh imam besar Harun. Pakaian imam besar yang dipakai oleh imam besar Harun adalah gambaran, setiap detailnya menggambarkan pribadi imam besar kita yang sesungguhnya yaitu Yesus.

Apakah kita masih ingat, imam besar kita yaitu Yesus, jabatan imam besar-Nya menurut peraturan imam besar Melkisedek, tidak berawal dan tidak berakhir. Dengan kata lain Yesus adalah imam besar kita sampai selama-lamanya. Ibrani mengatakan bahwa Yesus menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek sampai selama-lamanya.

Jadi Yesus adalah imam besar kita, peraturannya menurut peraturan imam besar Melkisedek, sedangkan polanya menurut pola imam besar Harun, itu sebabnya Allah menggambarkan secara detail supaya kita dapat belajar tentang Yesus sebagai imam besar kita.

Ada begitu banyak orang Kristen yang masih hidup dalam kuatir, tentang apa yang akan terjadi dalam hidupnya di masa mendatang, kuatir tentang kesehatan kita, kuatir tentang anak-anak kita, kuatir tentang pekerjaan dan bisnis kita. Apa yang kita pelajari setiap hari Minggu di gereja akan menjawab semua kekuatiran kita.

Orang-orang Kristen yang baru bertobat, kebanyakan mereka masih memiliki keragu-raguan apakah mereka benar-benar selamat. “Apakah saya masih bisa kehilangan keselamatan saya?” Segala sesuatunya tentang keselamatan, mereka belum mantap, ini yang terjadi dengan orang-orang Kristen yang baru bertobat. Kalau kita belum mantap tentang keselamatan kita, maka kita adalah Kristen bayi.

Orang-orang Kristen yang sudah lama mereka sudah mantap sama keselamatan, tetapi mereka memiliki kekuatiran dan ketakutan dalam masalah kehidupan sehari-hari, masalah di dalam keluarga, masalah tentang anak-anak, kesehatan, bisnis, karier, pekerjaan, dan lain-lain.

Pelayanan Yesus sebagai imam besar mencakup kedua-duanya, memberikan jaminan kepada kita. Yesus juga memberikan jaminan keselamatan buat kita, Alkitab mengatakan bahwa karena kehendak-Nya inilah kita dikuduskan satu kali untuk selamanya oleh persembahan tubuh Kristus.

Yesus bukan hanya memberikan jaminan keselamatan buat kita, Yesus tahu apa yang kita butuhkan, kesembuhan, perlindungan, damai sejahtera, dan lain sebagainya, Yesus akan mencukupkan semua kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya.

Yesus memberikan jaminan kepada kita, karena nama kita terukir. Kita akan lihat pakaian Imam Besar Harun. Keluaran 28:9-10: 9Haruslah kauambil dua permata krisopras dan mengukirkan nama para anak Israel pada permata itu, 10enam dari nama mereka itu pada permata yang pertama dan keenam nama lagi pada permata yang kedua, menurut urutan kelahirannya. Kalau kita perhatikan baik-baik pakaian imam besar, di bagian pundaknya ada dua permata krisopras, permatanya diukir nama para anak Israel, enam di kiri enam di kanan, menurut kelahirannya yang pertama adalah suku Ruben, yang terakhir adalah suku Benyamin.

Keluaran 28:15-21: 15Haruslah engkau membuat tutup dada pernyataan keputusan: buatan seorang ahli. Buatannya sama dengan baju efod, demikianlah harus engkau membuatnya, yakni dari emas, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya haruslah engkau membuatnya. 16Haruslah itu empat persegi, lipat dua, sejengkal panjangnya dan sejengkal lebarnya. 17Haruslah kautatah itu dengan permata tatahan, empat jajar permata: permata yaspis merah, krisolit, malakit, itulah jajar yang pertama; 18jajar yang kedua: permata batu darah, lazurit, yaspis hijau; 19jajar yang ketiga: permata ambar, akik, kecubung, 20jajar yang keempat: permata pirus, krisopras dan nefrit. Dengan berikatkan emas, demikianlah permata-permata itu dalam tatahannya. 21Sesuai dengan nama para anak Israel, permata itu haruslah dua belas banyaknya; dan pada tiap-tiap permata haruslah ada, diukirkan seperti meterai, nama salah satu suku dari yang dua belas itu.

Jadi di bagian pundak imam besar ada dua permata kisopras yang diukir nama anak Israel, enam di kiri enam di kanan. Kemudian di bagian penutup dada, breast plate, ada dua belas batu permata, masing-masing batu permata diukir nama anak bangsa Israel sesuai dengan nama para anak Israel, bukan berdasarkan kelahiran tetapi berdasarkan pergerakan mereka, caranya mereka berkemah, suku Yehuda yang pertama.

Dengan kata lain semua tantangan, semua musuh yang bangsa Israel hadapi, siapa yang terlebih dahulu menghadapi musuh? Suku Yehuda, Yehuda artinya praise. Apa yang Allah mau sampaikan kepada kita? Kalau kita menghadapi tantangan, kalau kita menghadapi musuh, respon kita yang pertama adalah praise Him, memuji Tuhan.

Jadi kalau ada musuh, kalau ada tantangan, maka respon kita yang pertama adalah puji Tuhan, Haleluyah. Tuhan yang akan berperang buat kita. Tetapi sekarang semakin sedikit orang Kristen berkata, “Puji Tuhan, Haleluyah.” Mereka malu mengucapkannya, takut dikira terlalu Kristen, terlalu rohani.

Kita perhatikan baik-baik, nama anak-anak Israel diukir di bagian bahu, bahu berbicara tentang kedudukan, posisi. Nama anak-anak Israel juga diukir di bagian dada, dada berbicara tentang hati dan kasih Allah. Di bagian bahu artinya kita memiliki kedudukan dan posisi yang sama di hadapan Allah.

Waktu kita lahir baru, maka kita memiliki kedudukan dan posisi yang sama di hadapan Allah, yaitu orang yang benar. Tetapi di dalam hati-Nya Allah, Allah tidak melihat secara umum, tidak semuanya dipukul rata, memang semua memiliki kedudukan yang sama tetapi ada keanekaragaman.

Keanekaragaman di sini berbicara tentang keindahan yang berbeda-beda. Di dalam hati-Nya, di dalam kasih-Nya demikianlah Allah melihat kita. Allah melihat kita indah, Allah melihat kita berwarna-warni, Allah melihat kita secara individual.

Pertanyaannya, kapan kita bisa melihat keindahan dari batu-batu permata ini? Ketika ada sinar menyinari batu-batu permatanya. Itu sebabnya kalau kita pergi ke toko berlian, ada display di sana, mereka taruh berliannya di atas dasar yang gelap, di atasnya ada lampu, langsung menyinari berliannya, langsung bling-bling.

Keluaran 28:29: 29Demikianlah di atas jantungnya harus dibawa Harun nama para anak Israel pada tutup dada pernyataan keputusan itu, apabila ia masuk ke dalam tempat kudus, supaya menjadi tanda peringatan yang tetap di hadapan TUHAN. Di sini dikatakan bahwa Harun membawa nama para anak Israel, di atas jantungnya ketika Harun masuk ke Ruang Maha Kudus, berapa kali Harun melakukan ini, setiap kali, terus menerus, Harun harus tetap membawa.

Ketika imam besar masuk ke ruang Maha Kudus, membawa tutup dada, ada dua belas batu permata di tutup dadanya, imam besar menghadap Allah. Ada dua definisi Allah di dalam Alkitab, Allah adalah kasih, Allah adalah terang. Ketika Allah bersinar, memancarkan sinar kemuliaan-Nya, shekinah glory, batu-batu permata yang ada di tutup dada bukan hanya menyerap sinar-Nya, tetapi juga merefleksikan sinar-Nya, memantulkan sinar-Nya.

Yesus adalah imam besar kita, Yesus sekarang ada di hadapan Allah mewakili kita berapa lama? Selama-lamanya. Ingat, kita ada di hati-Nya Yesus selama-lamanya, waktu Yesus berdiri di hadapan Allah, Allah melihat kita benar, indah, bersinar, penuh kemuliaan selama-lamanya.

Percayakah kita bahwa sebagai Imam Besar, Yesus sanggup mewakili saudara di hadapan Allah dengan sempurna? Ada dua hal yang kita tidak bisa lakukan secara bersamaan, tidak peduli sekali pun kita manusia super, kita tidak bisa melakukan hal ini bersamaan.

Ada dua hal di mana tidak ada seorangpun yang dapat melakukannya secara bersamaan, kita tidak bisa percaya dan kuatir secara bersama-sama. Ketika kita kuatir, kita tidak percaya. Ketika kita percaya, kita tidak kuatir, kita akan rest. Kalau kita pergi ke pengadilan, biasanya didampingi oleh seorang pengacara, mewakili kita.

Kalau kita merasa bahwa pengacara kita tidak melakukan tugasnya dengan baik, kemudian tiba-tiba kita berdiri dan berbicara, maka hakim akan berkata kepada kita, “Duduk, kamu punya pengacara, dia bisa mewakili kamu dengan baik, biarkan dia lakukan pekerjaannya.”

Karena hari ini kita punya perwakilan yang lebih kuat dari semua imam besar yang pernah dimiliki oleh bangsa Israel sepanjang sejarah bangsa Israel, perwakilan kita kepada Allah, hei duduk, duduk dan rest. Yesus mengerti kelemahan-kelemahan kita, Yesus peduli kepada kita, Yesus memiliki belas kasihan terhadap kelemahan-kelemahan kita. Yesus mewakili kita dengan baik di hadapan Allah dan membuat kita benar, bersinar dan penuh kemuliaan di hadapan Allah.

Nama kita diukir di bahu dan di hati-Nya Tuhan, bukan ditulis, kalau ditulis bisa dihapus, tetapi ini diukir, kalau diukir tidak ada yang bisa hapus. Dengan kata lain, kita ada di hati-Nya Tuhan selama-lamanya. Paulus berkata, “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang ada di atas, maupun yang ada di bawah, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah.”

Apapun keberadaan kita hari ini, ingat kita punya perwakilan kepada Allah yaitu Imam Besar Agung, Yesus Kristus. Sebagai imam besar kita, Dia tidak melihat kita dengan penghukuman, tetapi Dia melihat kita dengan belas kasihan, Dia sangat mengerti kekurangan dan kelemahan kita, Dia sangat mengasihi kita, kita ada di hati-Nya Yesus. Bersandar kepada kasih-Nya, rest in Him, maka kita akan mendapatkan kelegaan.

Sejak ada imam besar, Allah menghakimi umat-Nya berdasarkan imam besarnya. Sebagaimana keadaan imam besarnya, demikianlah keadaan umat-Nya. Sekalipun umat-Nya baik, kalau imam besarnya buruk, maka buruklah yang terjadi atas bangsa-Nya.

Mungkin kita berkata, “Sepertinya tidak adil” Tidak. Ini hikmat-Nya Allah, karena kebanyakan dan seringkali umat-Nya gagal. Yesus adalah imam besar kita yang tidak bercacat, tidak bercela, benar, kudus, sempurna. Ketika Yesus berdiri di hadapan Allah sebagai imam besar kita, demikianlah juga keadaan kita tidak bercacat, tidak bercela, benar, kudus dan sempurna selama-lamanya maka kebajikan dan kemurahan belaka yang boleh terjadi dalam kehidupan kita selama-lamanya.

Ibrani 9:11-12: 11Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- 12dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Di dalam perjanjian lama, setiap kali Imam Besar masuk ke dalam tempat kudus, yang merupakan buatan tangan manusia, Imam Besar harus membawa darah domba jantan dan darah anak lembu. Tetapi Yesus, Imam Besar kita, naik ke sorga masuk ke dalam tempat kudus yang bukan buatan tangan manusia, bukan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi membawa darah-Nya sendiri.

Untuk apa Imam Besar membawa darah waktu masuk ke dalam tempat kudus? Untuk menguduskan, untuk menyucikan. Alkitab mengatakan bahwa segala sesuatu disucikan oleh darah. Jadi Imam Besar kita, Yesus, naik ke sorga, membawa darah-Nya sendiri untuk menguduskan sorga. Mungkin kita berkata, “Untuk apa sorga dikuduskan, bukankah sorga sudah kudus?”

Apakah kita menyadari sebelum Yesus menguduskan sorga dengan darah-Nya, ada saatnya di mana iblis bisa berdiri di hadapan Allah, ingat cerita tentang Ayub? Ayub 1:6-7: 6Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. 7Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Jadi sebelum Yesus menguduskan sorga dengan darah-Nya, ada saatnya di mana iblis bisa berdiri di hadapan Allah, apa yang iblis lakukan? Mendakwa kita siang dan malam.

Tetapi kabar baik buat kita, sejak Yesus naik ke sorga, menguduskan sorga dengan darah-Nya, sejak saat itu iblis tidak bisa lagi berdiri di hadapan Allah mendakwa kita. Alkitab mengatakan, “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.”

Jadi di sorga sudah tidak ada lagi pendakwa yang mendakwa kita siang dan malam, yang ada hanya Imam Besar kita yaitu Yesus yang selalu membela kita. Kita tidak akan mengalami apa yang Ayub alami, sebaliknya kebajikan dan kemurahan belaka yang boleh terjadi sepanjang umur hidup kita.