SERAHKAN SITUASINYA KEPADA TUHAN MAKA KITA AKAN MELIHAT KASIH KARUNIA DAN KEBAIKAN-NYA

KSW_1010.JPG

Hari ini kita merayakan hari kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga, Tuhan Yesus mati di atas kayu salib, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga, kemudian Tuhan Yesus naik ke Sorga duduk di sebelah kanan Allah. Duduk artinya rest, kenapa Tuhan Yesus duduk? Karena pekerjaan-Nya sudah selesai.

Alkitab mengatakan bahwa setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Setelah Tuhan Yesus selesai menyucikan atau menguduskan kita dari dosa, Tuhan Yesus naik ke Sorga duduk di sebelah kanan Allah.

Ada banyak orang yang berbicara tentang kekudusan, apa itu kekudusan? Kekudusan terjemahan dalam bahasa Ibrani Kadosh, terjemahan dalam bahasa Yunani Hagios, yang artinya kalau kita mengatakan bahwa orang itu kudus artinya orang itu dipisahkan bagi Tuhan.

Contohnya ketika mempunyai satu set peralatan makan yang mahal yang kita beli dari luar negeri, maka kita tidak akan pakai peralatan makan ini untuk sehari-hari, tetapi kita pakai peralatan makan ini hanya untuk acara-acara khusus. Maka orang Yahudi akan mengatakan Kadosh, dipisahkan.

Allah mau kita pun dipisahkan dari dunia ini, Allah mau kita menonjol jika dibandingkan dengan orang-orang dunia. Kalau orang-orang dunia panik, kuatir, depresi, Tuhan mau kita tenang, tidak kuatir. Tuhan mau kita menonjol di tengah-tengah keramaian orang dunia. Ini arti kata ‘kekudusan’ yang sesungguhnya.

Sebagaimana yang kita sudah pelajari, kalau kita membahas atau mempelajari satu subyek di dalam Alkitab, kita harus mencari kapan pertama kali subyek itu muncul di dalam Alkitab, karena ada sesuatu yang Tuhan mau sampaikan di sana. Contohnya ‘kekudusan’, kapan kata ‘kekudusan’ muncul pertama kali di dalam Alkitab? Di dalam kitab Kejadian.

Kejadian 2:1-3: 1Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. 2Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 3Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Di sini dikatakan, “Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.” Kata ‘kudus’ di sini merupakan kata ‘kudus’ yang pertama kali muncul di dalam Alkitab.

Allah berhenti dari segala pekerjaan penciptaan, rest, bukan karena Allah lelah, Allah tidak pernah lelah. Allah berhenti dari segala pekerjaan penciptaan, rest, pada hari yang ketujuh karena pekerjaan-Nya sudah selesai, lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, Kadosh.

Kalau kita perhatikan baik-baik, kata ‘kudus’ yang pertama kali muncul di dalam Alkitab berhubungan dengan rest. Jadi rest merupakan hal yang paling kudus yang bisa kita lakukan. Kita ulangi sekali lagi, “Rest merupakan hal yang paling kudus yang bisa kita lakukan.

Kita tidak cukup mendengar kotbah tentang rest hanya satu kali, kenapa? Karena rest merupakan hal yang paling kudus. Rest menghasilkan kebaikan dan kasih karunia Allah. Kasih karunia pertama kali muncul juga di dalam kitab Kejadian. Kejadian 6:8: 8Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Ini adalah kata ‘kasih karunia’ yang pertama kali muncul di dalam Alkitab. Apa hubungannya dengan Nuh. Arti nama ‘Nuh’ adalah rest. Rest mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Dengan kata lain, semakin kita rest maka kasih karunia Tuhan dan kebaikan Tuhan semakin dinyatakan di dalam hidup kita.

Semakin kita bekerja maka kasih karunia Tuhan dan kebaikan Tuhan tidak bisa dinyatakan di dalam hidup kita. ‘Bekerja’ di sini bukan berbicara tentang pekerjaan kit, profesi kita. Setiap orang Kristen harus bekerja, Paulus berkata, “Barangsiapa tidak bekerja jangan makan.” Kata “bekerja” di sini bukan berbicara tentang pekerjaan kita secara fisik, profesi kita, tetapi berbicara tentang perjuangan kita yang ada di dalam hati dan pikiran kita, gelisah, kuatir, takut.

Tuhan mau hati kita rest, ketika kita melepaskan suatu keadaan kepada Tuhan, mungkin dunia akan berkata pada kita, “Kamu tidak bertanggung jawab”, iblis akan berteriak pada kita “Kamu malas!” Tetapi kalau kita melepaskan keadaannya, Tuhan akan mengambil alih keadaannya.

Ingat ini ketika tangan kita melepaskan, let go, maka tangan Tuhan akan menggenggam tangan kita. Ketika kita menggenggam, maka Allah akan melepaskan tangan kita. Ketika kita berusaha untuk mempertahankan, Allah mundur karena kita terlalu sibuk mempertahankan diri kita. Allah tidak bisa melakukan apa yang kita mau lakukan. Allah melakukan apa yang kita serahkan kepada Allah.

Ada seorang anak muda yang sedang kuliah, tetapi anak ini kuatir pada masalah keuangannya. Anak ini orang Kristen, dia pernah mendengar seseorang berkotbah tentang “Biarkan Tuhan mengambil alih masalahmu, biarkan Tuhan mengambil alih kekuatiranmu, biarkan Tuhan yang menyediakan segala sesuatunya buat kamu, biarkan Tuhan menjaga dan memelihara kamu, percaya sama Tuhan, biar Tuhan yang bekerja.”

Jadi anak ini tahu biar Tuhan yang bekerja, tetapi anak ini tidak tahu gimana caranya. Dia pulang ke rumah, dia gunting huruf satu per satu membentuk tulisan LET GOD, ditempel di dinding kamarnya, setiap kali dia bangun kuatir, dia baca LET GOD. Anak ini semakin kuatir karena uangnya tinggal beberapa dolar lagi, orang tuanya bukan orang berada.

Anak ini berdoa pada Tuhan, “Tuhan, saya sudah mempercayakan masalah keuangan saya pada Tuhan, saya percaya Tuhan yang menyediakan segala sesuatunya, sampai sekarang saya tidak melihat adanya terobosan. Saya tahu saya harus membiarkan Engkau yang melakukannya.” Setiap kali dia lihat tulisannya LET GOD, tetapi bagaimana caranya Tuhan?

Anak ini terus berdoa, tetapi anak ini tetap saja kuatir dengan masalah keuangannya, sampai suatu hari anak ini terus berdoa dan bertanya pada Tuhan, Tuhan bagaimana caranya? Ketika anak ini selesai berdoa, tulisan yang dia tempel di dinding LET GOD, huruf D nya terjatuh, tulisannya tinggal LET GO! Jadi sesungguhnya Tuhan berbicara pada anak ini, “Kalau kamu mau Aku yang mengambil alih masalah keuangan kamu: LET GO! LET GO dan Aku akan mengambil alih semua masalahmu”.

Orang dunia tidak mengerti makna LET GO, kalau orang dunia LET GO tidak akan terjadi apa-apa dengan mereka. Tetapi kita adalah orang-orang yang diawasi, kita adalah orang-orang yang dipelihara. Alkitab mengatakan bahwa kita adalah domba-domba-Nya Tuhan. “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Dia membaringkan aku di padang yang berumput hijau.”

Pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawab mencari padang yang berumput hijau? Domba atau gembala?” Gembala. Siapa yang bertanggung jawab bulu dombanya harus dipotong, dicukur dengan benar? Gembala. Siapa yang bertanggung jawab menjaga domba dari serigala? Gembala. Kenapa sekarang kita kuatir? Kita bukan gembala.

Alkitab mengatakan, “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” Ayat ini tidak mengatakan, “Kalau saya punya uang banyak di bank, maka saya tidak akan kekurangan.” Ayat ini tidak mengatakan, “Kalau saya punya teman yang kaya, maka saya tidak akan kekurangan.” Ayat ini tidak mengatakan, “Kalau saya muda, kalau saya ganteng, kalau saya sarjana, maka saya tidak akan kekurangan.” Ayat ini berkata, “Kalau Tuhan gembala kita, kita takkan kekurangan.

Terkadang kita takut, “Nanti kalau saya LET GO kalau sesuatu tidak terjadi, bagaimana.” Ada seorang Kristen yang lain, dia melihat ada sebuah sumur, waktu dia lihat ke dalam sumur, dia tidak bisa lihat dasarnya karena gelap. Dia mengambil beberapa batu, dia lempar ke dalam sumur, untuk mendengar suara air, ternyata sumurnya kering.

Dia lempar lagi beberapa batu, dia mendengar suara yang keras seperti suara metal, mungkin dia berpikir ada harta karun di dalam sumur. Kemudian dia turun dengan menggunakan tambang, dia turun terus, turun terus, dia menyadari bahwa sumurnya cukup dalam, sebelumnya dia tidak menyangka sedalam ini, pada akhirnya dia sampai kepada ujung tambang.

Dia pegangan terus, karena dia menyadari dia tidak punya kekuatan lagi untuk naik kembali ke atas. Dia bergelantungan dan berteriak berharap ada yang menolong, dia terus berteriak tetapi tidak ada yang datang, terus berteriak tetap tidak ada yang datang, akhirnya dia kehilangan kekuatan, dan dia berkata kepada Tuhan, “Tuhan ke dalam tangan-Mu kuserahkan hidupku.”

Dia lepas talinya, dan ternyata jarak dari kaki ke dasar sumur yang penuh batu cuma 100 cm. Dia tidak bisa lihat dasar sumur karena gelap, ternyata jaraknya cuma 100 cm. Kalau kita LET GO kita tidak akan mati, tetapi kalau kita LET GO, kita akan jatuh ke dalam batu dari segala batu, nama-Nya adalah Yesus.

Ibrani 4:10-11: 10Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjan-Nya. 11Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaan itu juga. Di sini dikatakan, “Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya”, ingat baik-baik, Allah berhenti bekerja karena pekerjaan-Nya sudah selesai. Apa yang dimaksud dengan tempat perhentian Tuhan? Suatu tempat, suatu keadaan di mana kita percaya bahwa segala sesuatunya sudah selesai, kita tidak kuatir lagi, kita tidak gelisah lagi, kita tidak takut lagi, rest inside.

“Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu.” Sekarang kepada kita dihimbau agar kita mencoba selama seminggu ini masuk ke dalam perhentian-Nya Tuhan: Jangan gelisah, jangan kuatir, jangan takut. Kalau kita sakit, percaya bahwa penyakit kita sudah ditanggung Yesus di atas kayu salib, “Kalau penyakit saya sudah ditanggung di atas kayu salib artinya peyakit ini tidak boleh lagi ada di tubuh saya”

Kalau kita mengalami masalah dalam hal keuangan, percaya bahwa Tuhan akan mencukupkan semua kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya, jangan kuatir, jangan gelisah, jangan takut, pertolongan Tuhan pasti datang tepat pada waktunya. Tuhan tidak pernah terlambat, rest inside, bisa? Kita harus berusaha, Alkitab mengatakan, “Baiklah kita berusaha.”

Efesus 2:4-6: 4Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, 5telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan – 6dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, Di sini dikatakan, “Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga.” Pertanyaannya, di mana tempat-Nya Yesus? Di sorga, Yesus duduk di sebelah kanan Allah. Allah memberikan tempat kepada kita bersama-sama dengan Yesus di sorga. Di sorga Yesus duduk di sebelah kanan Allah, artinya kita juga duduk di sebelah kanan Allah.

Kita perhatikan baik-baik, Imam Besar di dalam Perjanjian Lama di dalam melakukan pelayanannya mereka tidak pernah duduk, kenapa? Karena pekerjaannya tidak pernah selesai. Kita bisa bayangkan saat itu hanya ada satu Imam Besar, satu Imam Besar melayani dua sampai tiga juta orang Israel. Seorang datang membawa korban penghapus dosa, Imam melayani, selesai melayani datang seorang yang lain lagi membawa korban penghapus salah, Imam melayani, terus menerus demikian.

Tetapi Alkitab mengatakan, “Yesus telah mempersembahkan dan mengorbankan diri-Nya satu kali saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah. Yesus duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah. Kenapa duduk? Karena pekerjaan Yesus sudah selesai.

Kita yang ada di dalam Kristus, kita juga duduk di sebelah kanan Allah. Inilah posisi kita sekarang sebagai orang percaya, kita sekarang sedang duduk bersama-sama dengan Yesus. Apa artinya duduk, kenapa duduk? Karena pekerjaan sudah selesai.

Sekarang pertaanyaannya, di mana posisinya iblis sekarang? Di mana posisinya masalah kita, penyakit kita, posisi problem yang selama ini kita kuatirkan? Di mana mereka sekarang? Efesus 1:21-23: 21jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. 22Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. 23Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Kita perhatikan baik-baik, Yesus ada di mana? Jauh lebih tinggi dari setan, jauh lebih tinggi dari segala penyakit, jauh lebih tinggi dari segala kutuk, jauh lebih tinggi dari kekurangan, jauh lebih tinggi dari tiap-tiap nama penyakit yang baru muncul, bukan hanya di dunia ini, tetapi juga di dunia yang akan datang.

Tetapi di mana kita? Kita duduk bersama-sama dengan Yesus pada posisi yang sama. Apa yang iblis lakukan kepada kita sekarang? Yang iblis lakukan adalah iblis akan selalu datang kepada kita dan memberitahukan kepada kita, apa yang harus kita lakukan dalam segala situasi dan keadaan yang kita hadapi. Dengan kata lain, iblis mau mengusik posisi kita yang sedang duduk.

Iblis akan berkata kepada kita apa yang harus kita lakukan kalau kita sakit, apa yang akan kita lakukan anak kita sudah remaja, apa yang akan kita lakukan? Kalau iblis bertanya apa yang akan kita lakukan, kasih tahu pada iblis, “Ini yang akan saya lakukan: resting!”

Kalau iblis menaruh kebohongan di dalam tubuh kita, rasa sakit yang sebelumnya kita tidak rasakan, iblis akan berkata, “Ayo kamu harus lakukan sesuatu”, iblis berbohong pada kita seolah-olah pekerjaan Yesus belum selesai, waktu kita merasakan rasa sakit, sepertinya memang belum selesai.

Tetapi yang harus kita lakukan adalah berusaha masuk ke dalam perhentian-Nya Tuhan, katakana, “Penyakit saya sudah selesai, penyakit saya sudah ditanggung Yesus di atas kayu salib, kalau penyakit saya sudah ditanggung artinya penyakit ini tidak boleh lagi ada di tubuh ini, di dalam nama Tuhan Yesus”, sesuatu yang baik akan terjadi kepada kita.

Ingat baik-baik posisi kita sekarang adalah kita sedang duduk bersama-sama dengan Kristus. Di mana iblis, penyakit, masalah, problem kita? Ada di bawah telapak kaki kita. Iblis akan berusaha membuat kita untuk keluar dari posisi kita. Karena selama kita ada di posisi ini: rest, maka kita ada di atas segala-galanya.

Jadi sekarang yang harus kita lakukan adalah berusaha untuk masuk ke dalam tempat perhentian-Nya. Bukannya berarti ketika kita menghadapi masalah, ketika kita menghandle masalah kita tidak berbuat sesuatu apapun, bukan itu maksudnya. Ketika kita menghandle masalah apakah kita menghandlenya dengan sikap yang penuh kekuatiran atau kita menghandlenya dengan sikap rest.

Hei, kita sekarang sedang duduk bersama-sama dengan Yesus, kita duduk bersama Yesus, karena Yesus sudah selesaikan segala sesuatunya, dan segala sesuatunya sudah diletakkan di bawah kaki Yesus, di bawah kaki kita, itu sebabnya sekarang kita jauh lebih tinggi dari masalah kita, jauh lebih tinggi dari penyakit kita, jauh lebih tinggi dari kebutuhan kita.

Apapun yang kita hadapi, jangan keluar dari posisi kita, tetap duduk, tetap rest, ini hal yang paling kudus yang bisa kita lakukan, LET GO, LET GO, LET GO, dan LET GOD, biarkan Tuhan handle segala sesuatunya dan kita akan melihat pintu-pintu yang baik akan terbuka buat kita dalam seluruh area hidup kita.