TUHAN MENYELAMATKAN KITA DENGAN MENGERAHKAN SEGALA KEKUATANNYA

KSW_0980.JPG

Kita pernah belajar tentang Matius 13, dimana Yesus berkata-kata dalam perumpamaan kepada bangsa Israel. Kenapa Yesus berkata-kata dalam perumpamaan kepada bangsa Israel? Karena mereka sudah menolak Yesus. Sejak saat itu, Yesus menyembunyikan dan merahasiakan rahasia Kerajaan Sorga di balik perumpaaan.

Hanya kepada orang-orang yang benar-benar lapar dan haus akan kebenaran mereka akan menerima kebenaran yang sangat berharga dari perumpamaan itu. Tetapi kepada mereka yang tidak memiliki hati, Alkitab mengatakan bahwa apapun yang ada padanya akan diambil daripadanya.

Kalau kita perhatikan baik-baik Matius 13, Matius 13 adalah sesudah Matius 12. Kalau kita membaca Matius 12 secara keseluruhan intinya berbicara tentang ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala menolak Yesus sebagai Raja. Dan karena mereka menolak Yesus, sesudah mereka menolak Yesus, didalam Matius 13 dikatakan bahwa Yesus keluar dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Pada hari apa? Pada hari itu, pada hari yang sama ketika mereka menolak Yesus.

Pada hari yang sama ketika mereka menolak Yesus, keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. ‘Rumah’ berbicara tentang bangsa Israel, sedangkan ‘danau’ berbicara tentang bangsa-bangsa lain di dunia ini selain dari pada bangsa Israel. Yesus keluar rumah, Yesus duduk di tepi danau.

Kita lihat terlebih dahulu Matius 12:14: 14Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Seperti yang tadi dikatakan bahwa keseluruhan Matius 12 akan memberitahukan kita apa yang menyebabkan Yesus keluar dari rumah dan pergi ke tepi danau, di sini dikatakan orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus.

Mereka bukan hanya bersekongkol untuk membunuh Yesus, tetapi mereka mengklaim bahwa Yesus mengusir setan menggunakan kuasa setan, mereka sangat menyedihkan sekali. Kemudian Yesus berkata, intinya, “Kalau kamu mengatakan Aku mengusir setan dengan kuasa setan, Beelzebul, padahal Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, sesungguhnya kamu menghujat Roh Allah, dan kamu tidak akan diampuni.”

Perhatikan baik-baik, di dalam Matius 12 ada tiga hal yang Yesus katakan tentang diri-Nya, yang menyebabkan Yesus ditolak: Yang pertama Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu di sini ada yang melebihi Bait Allah”, apa maksudnya? Kita harus mengerti bahwa Bait Allah adalah tempat di mana Imam Besar melayani. Dengan kata lain Yesus mau mengatakan bahwa Yesus lebih besar dari semua Imam Besar yang ada di Bait Allah.

Pada hari yang sama Yesus juga mengatakan, “Sesungguhnya yang ada di sini lebih dari Yunus.” Yunus ada seorang nabi. Jadi dengan kata lain, Yesus mau mengatakan kepada mereka bahwa Yesus bukan hanya lebih besar dari semua Imam Besar, tetapi Yesus juga lebih besar dari semua nabi.

Selanjutnya Yesus mengatakan, “Sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo.” Salomo adalah seorang raja, dengan kata lain di sini Yesus mau berkata bahwa Yesus lebih besar dari raja. Jadi Yesus lebih besar dari Imam Besar, Yesus lebih besar dari nabi, dan Yesus lebih besar dari raja. Kemudian mereka menolak ketiga keagungan Yesus. Ini sangat serius sekali.

Pertanyaannya, apakah Yesus kecewa, apakah ini menyedihkan buat Yesus? Tentu, jangan pernah lupa Yesus seratus persen Allah dan Dia juga seratus persen manusia, sebagai manusia percayalah, Yesus kecewa dan sedih kenapa karena Yesus sangat mengasihi mereka. Ketika kita sangat mengasihi seseorang, maka orang itu bisa mengecewakan kita.

Yesus mengasihi bangsa ini dengan kasih yang sempurna, Yesus tidak menolak bangsa ini selamanya, Yesus menolak bangsa ini hanya sementara karena mereka tidak menginginkan Yesus. Yesus begitu mengasihi bangsa ini tetapi karena bangsa ini tidak menginginkan Yesus maka hal ini menyedihkan buat Yesus.

Ketika Yesus naik keledai masuk ke kota Yerusalem, Lukas 19:41-42: 41Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, 42kata-Nya: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyai bagi matamu. Di sini dikatakan bahwa Yesus menangis. Alkitab mencatat beberapa kali Yesus menangis. Di sini Yesus menangis, kemudian Yesus menangis dalam peristiwa yang lainnya yaitu di kuburan Lazarus.

Kata ‘menangis’ di sini, “Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya”, dalam bahasa aslinya strong crying, menangis kuat-kuat. Kalau kita menangis kuat-kuat maka tubuh kita akan ikut bergetar. Yesus menangis kuat-kuat, kenapa? Karena Yesus tahu apa yang akan terjadi dengan mereka, “Betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu, tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.”

Selanjutnya ayat 43-44: 43Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, 44dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau.” Kalau sekarang kita pergi ke Israel, dan kita akan melihat kota Yerusalem, konstruksi lapisan tanahnya berupa kota di atas kota. Karena sejak mereka menolak Yesus, musuh datang, kotanya dihancurkan, dibangun lagi, musuh datang lagi, dihancuran lagi, terus seperti itu.

Kenapa? Karena mereka tidak tahu bilamana Allah melawat mereka. Begitu juga yang terjadi dengan orang-orang pada zaman sekarang, mereka terus menerus mendengar kabar baik, mendengar Injil tentang Yesus Kristus, tetapi mereka tidak pernah mengambil keputusan untuk menerima Yesus, bisa dikatakan juga demikian, mereka tidak tahu sesungguhnya Allah melawat mereka. Allah melawat kita bukan dengan penghukuman, Allah melawat kita dengan berkat dan dengan kasih-Nya yang besar.

Kembali ke Matius 12, pertanyaannya, kenapa orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus? Lihat konteksnya. Apa yang Yesus lakukan sehingga orang-orang Farisi mau bersekongkol membunuh Yesus, apakah Yesus melakukan kejahatan? Kejahatan apa yang Yesus lakukan?

Matius 12:9-11: 9Setelah pergi dari sana, Yesus masuk ke rumah ibadat mereka. 10Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: “Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?” Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia. 11Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya? Kita perhatikan baik-baik, di sini kita bisa melihat tentang isi hati-Nya Tuhan buat kita, terutama buat orang-orang yang sakit. Ini isi hati-Nya Tuhan buat kita; kita seperti domba yang terjatuh ke dalam lobang, tidakkah Gembalanya akan menangkapnya dan mengeluarkannya?

Dalam bahasa aslinya, kalimat ‘menangkap dan mengeluarkan’ terjemahannya adalah kratos, artinya Allah mengerahkan segenap kekuatan-Nya untuk menangkap dan mengeluarkan. Dengan kata lain kabar baik buat kita, terutama untuk mereka yang sakit; Allah akan mengerahkan segenap kekuatan-Nya untuk menyelamatkan dan menyembuhkan kita.

Ayat 12-14: 12Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat.” 13Lalu kata Yesus kepada orang itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Dan ia mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadi sehat seperti tangannya yang lain. 14Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Pertanyaannya apa kesalahan Yesus? Kita lagi berbicara tentang kenapa orang-orang Farisi bersekongkol mau membunuh Yesus. Kenapa? Karena Yesus menyembuhkan pada hari Sabat, tidak ada seorang pun yang disembuhkan pada hari Sabat.

Karena alasan inilah mereka bersekongkol untuk membunuh Yesus. Bagaimana mereka mau membunuh Yesus? Meracuni Yesus? Memutilasi? Melempari dengan batu? Bisa dibayangkan, mereka meeting, mereka berkumpul tetapi topiknya membahas tentang bagaimana caranya membunuh orang. Pada akhirnya Alkitab menceritakan bahwa Yesus ditangkap. Beginilah caranya Yesus menyelamatkan dan menyembuhkan kita, Yesus mengerahkan segala kekuatan-Nya.

Sesungguhnya Yesus tidak bisa ditangkap, Yesus bukan ditangkap tetapi Yesus menyerahkan diri-Nya. Kita tahu cerita selanjutnya, kalau kita menonton film The Passion of The Christ, kita bisa melihat apa yang mereka lakukan terhadap Yesus; Yesus dikasih mahkota duri setelah mereka mencambuk Yesus.

Waktu Yesus dicambuk punggungnya hancur, tulang-tulang-Nya kelihatan, kitab Mazmur mengatakan, “Tulangku dapat kuhitung, mereka menontoni aku dan memandangi aku.” Algojo-algojo bangsa Romawi kalau mereka mencambuk, mereka akan mencambuk sampai hancur, sampai tulang terekspos. Kitab Yesaya mengatakan, “Bentuknya tidak lagi seperti anak manusia.”

Mereka memakaikan Yesus jubah, memahkotai kepalanya dengan mahkota duri. Tahukah kita, duri di Israel panjang-panjang, durinya menembus kepala Yesus, darah mengalir. Mereka juga memukul-mukul kepala Yesus dengan buluh, dengan bambu, durinya semakin masuk, semakin masuk, darah tercurah.

Kemudian mereka membawa Yesus kembali kepada Pilatus. Lalu Pilatus melihat Yesus, dan membawa-Nya masuk, Yesus berdiri di hadapan Pilatus tubuh-Nya hancur, Yesus memakai jubah ungu, mahkota duri di kepala, darah di mana-mana, satu hal yang kita tahu, kalau orang disiksa maka orang itu akan memohon, “Tolong jangan siksa saya!”

Tetapi Yesus sangat luar biasa, darah di mana-mana, ingat baik-baik Yesus seratus persen Allah tetapi Yesus juga seratus persen manusia, Yesus merasakan rasa sakit, tetapi Yesus tetap diam, Mazmur mengatakan dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang di bawa ke tempat pembantaian.

Pilatus membawa Yesus keluar, ini yang Pilatus katakan kepada bangsa Israel, “Inilah rajamu.” Namun mereka berteriak, “Enyahkan Dia, enyahkan Dia, salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka, “Haruskah aku menyalibkan rajamu?” Jawab imam-imam kepala, mereka mewakili bangsa Israel, “Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!”

Ini kebohongan, karena sesungguhnya mereka membenci Kaisar. Mereka ada di bawah penjajahan bangsa Romawi, mereka ada di bawah kekuasaan Romawi, sesungguhnya mereka membenci Kaisar, tetapi buat mereka lebih baik di bawah kekuasaan Kaisar dibanding di bawah kekuasaan seorang Raja yang bernama Yesus.

Betapa kerasnya hati mereka, bukan hanya bangsa Yahudi bahkan hati kita juga bisa sekeras itu. Karena apa yang mereka katakan, “Kami tidak punya raja selain kaisar”, tahukah apa yang terjadi sama mereka? Sejak mereka menolak Yesus, selama dua ribu tahun mereka ada di bawah kekuasaan dari Kaisar yang satu kepada Kaisar yang lain. Mereka menolak proteksi yang Yesus tawarkan. “Yerusalem, Yerusalem Aku mau melindungi anak-anakmu sama seperti induk ayam melindungi anak-anaknya, tetapi kamu tidak mau.”

Yohanes 19:19-20: 19Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” 20Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani. Di sini dikatakan Pilatus menyuruh memasang tulisan; “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi” ditulis dalam tiga bahasa, bahasa Ibrani untuk orang Yahudi, bahasa Latin untuk orang Romawi, bahasa Yunani untuk orang Yunani. Tetapi di sini hanya dikatakan bahwa banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu. Menarik sekali, kenapa?

Pertanyaannya, apa terjemahan nama Tuhan dalam bahasa Ibrani? Yahweh, YHWH. Di sini dikatakan banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu. Kalau kita lihat kepada salib Yesus, di atas kepala-Nya ada tulisan yang ditulis dengan tiga bahasa tentang siapakah Yesus, betul? Ibrani, Latin dan Yunani.

“Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi” terjemahan dalam bahasa Ibraninya adalah “Yesua, Ha Nazari, We Melek, Ha Yahudim.” Yesua huruf pertamanya Y, Ha Nazari huruf pertamanya H, We Melek huruf pertamanya W, Ha Yahudim huruf pertamanya H, YHWH - nama Tuhan. Itu sebabnya dikatakan orang-orang Yahudi membaca tulisan itu.

Apakah kita berpikir Pilatus mengetahui semuanya ini? Pilatus hanya menulis, ini semua ide-Nya Allah, tetapi mereka semua melihat, Yesus tergantung di sana di atas kepala-Nya ada tulisan YHWH, Tuhan yang datang ke dunia ini, mengasihi kita, mengerahkan segala kekuatan-Nya, sampai menyerahkan nyawa-Nya mati untuk menyelamatkan dan menyembuhkan kita.

Ayat 21-22: 21Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: “Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.” 22Jawab Pilatus: “Apa yang kutulis, tetap kutulis.” Di sini imam-imam kepala mencoba mengganti tulisannya, tetapi Pilatus berkata, “Apa yang kutulis, tetap kutulis!” Sesungguhnya ini adalah rencana Ilahi, ide Bapa di sorga supaya semua orang Yahudi melihat nama Tuhan mereka terpampang di atas kepala anak-Nya.

Yesus tergantung di atas kayu salib, semua dosa kita, dosa kita yang dulu, dosa kita yang sekarang dan dosa kita yang akan datang, ditanggungkan di tubuh-Nya Yesus. Yesus berkata, “Bapa, ampuni mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Semua dosa kita ditanggungkan di tubuh-Nya Yesus.

Yesus yang tidak berdosa telah dibuat menjadi dosa, yang benar menjadi tidak benar. Detik-detik terakhir Yesus menanggung semua hukuman akibat dosa kita, Yesus menyerap dan menanggung semuanya, kutuk, penyakit, penderitaan, semua yang buruk, sampai akhirnya Yesus berkata, “It is finish.”

“It is finish”, dalam bahasa Ibrani kulah, dalam bahasa Yunani tetelestai. Apanya yang sudah selesai? Dosa kita, semua dosa kita sudah selesai dihukum di tubuh Anak-Nya dengan harga yang penuh. Allah mengerahkan segala kekuatan-Nya, kratos, bahkan Allah memberikan yang terbaik yang Allah miliki di sorga yaitu Anak-Nya. Anak-Nya dihancurkan untuk menyelamatkan kita, Anak-Nya menjadi dosa supaya kita menjadi orang benar, Anak-Nya mati, darah-Nya tercurah, darah yang tercurah adalah darah yang mengampuni semua dosa kita, dan kita mempunyai hidup yang kekal.

Anak-Nya dihancurkan, mati muda tiga puluh tiga tahun, menanggung penyakit dan kesengsaraan yang seharusnya menjadi bagian kita, supaya kita bisa punya umur yang panjang, umur panjang sehat, umur panjang berbahagia, umur panjang melihat anak cucu kita diberkati.