BAGAIMANA DOA YANG SUNGGUH-SUNGGUH KEPADA TUHAN

Hari ini kita akan belajar tentang bagaimana berdoa yang sungguh-sungguh kepada Tuhan, dan ini akan memberkati kita. Ketika orang Kristen berdoa, biasanya kalau masalahnya kecil, kalau masalahnya biasa-biasa aja, maka kebanyakan orang Kristen hanya berkata, “Mari kita berdoa”, ini ekspresi yang sering terjadi.

Namun kalau masalahnya besar, mereka kembali dari dokter, dan ketika dokter memvonis harus dioperasi, maka mereka akan berkata, “Kalau begini kita harus berdoa lebih kencang lagi. Sebelumnya mungkin kita belum pernah mendengar tentang doa kencang atau doa lembek, namun setelah kita menjadi Kristen, baru kita mendengar istilah ini.

Jadi kalau situasinya demikian, kita sering berkata, “Mulai sekarang doanya harus lebih kencang.” Ada lagi yang berkata, “Kita harus berdoa yang benar”, semua ekspresi ini mungkin akan membingungkan kita, bagaimana kita tahu kalau kalau doa kita sudah kencang, bagaimana kita tahu kalau doa kita masih lembek, bagaimana kita tahu kalau doa kita sudah benar atau belum.

Hari ini kita akan belajar, bagaimana doa yang simple, meminta pada Tuhan supaya Tuhan melakukan sesuatu buat kita – doa yang sederhana, tetapi berkuasa. Masih ingat cerita tentang Elia, Yakobus mengatakan demikian tentang Elia, Yakobus 5:17-18: 17Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. 18Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya. Perhatikan baik-baik, di sini dikatakan bahwa Elia adalah manusia biasa seperti kita. Sekali lagi kita ulangi, Elia adalah manusia biasa sama seperti kita. Dengan kata lain, Elia punya perasaan, Elia punya emosi, Elia punya keinginan, Elia punya hasrat yang sama seperti manusia pada umumnya, seperti kita. Jangan hanya karena Elia nabi, kemudian kita anggap Elia manusia super, no! Elia sama seperti kita.

Perhatikan baik-baik, kenapa di ayat yang ke-17 Roh Kudus menulis dan menekankan di kalimat yang pertama, Elia adalah manusia biasa sama seperti kita. Kenapa ditulis dan ditekankan di kalimat yang pertama bahwa Elia adalah manusia biasa seperti kita, kenapa tidak ditulis Elia adalah nabi Tuhan? Kenapa?

Karena Roh Kudus tahu ukuran hati kita, kalau kita lagi sakit, kalau kita lagi ada masalah, kalau kita lagi ada problem, maka kebanyakan kita akan merasa lebih percaya diri, kita akan merasa lebih nyaman, kalau orang lain yang berdoa buat kita. Kita merasa lebih percaya diri kalau pendeta yang mendoakan kita, kalau saja Benny Hinn doakan saya, kalau saja Pastor Ivan Tanudjaja yang mendoakan saya.

Tetapi sesungguhnya, kita bisa berdoa sendiri dan Tuhan pasti akan mendengar doa kita. Sebagaimana tadi dikatakan bahwa Elia adalah manusia biasa, dan Tuhan mendengarkan doa Elia. Percayalah, Roh Kudus menulis kalimat yang pertama di ayat yang ke-17 tujuannya adalah untuk memberikan semangat kepada kita.

Sebagaimana Elia adalah manusia biasa, sama seperti kita, pada waktu Elia berdoa supaya hujan jangan turun tiga setengah tahun, dan hujan tidak turun selama tiga setengah tahun, artinya kalau Tuhan dengar doanya Elia, kabar baiknya adalah kalau kita berdoa pada Tuhan, percayalah Tuhan juga pasti dengar doa kita.

Kita kembali lagi ke Yakobus 5:17-18: 17Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. 18Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya. Kita perhatikan baik-baik, di ayat 17, waktu Elia berdoa supaya hujan jangan turun selama tiga tahun enam bulan, Alkitab mengatakan dia telah bersungguh-sungguh berdoa.

Setelah tiga tahun enam bulan, Elia berdoa lagi, ayat 18: 18Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya. Perhatikan baik-baik, setelah tiga setengah tahun, Elia berdoa supaya langit menurunkan hujan, waktu Elia berdoa supaya turun hujan, tidak ada kata sungguh-sungguh di situ, hanya dikatakan ia berdoa. Betul?

Sekali lagi kita ulangi, ketika Elia berdoa supaya hujan jangan turun tiga setengah tahun, Alkitab mengatakan Elia berdoa sungguh-sungguh. Tetapi setelah tiga setengah tahun, waktu Elia berdoa supaya turun hujan, Alkitab mengatakan dia berdoa, hanya berdoa, tidak ada kata sungguh-sungguh.

Sekarang kita lihat bagaimana caranya Elia berdoa pada waktu Elia meminta hujan turun. 1 Raja-raja 18:41-45: 41Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran." 42Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. 43Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali. 44Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan." 45Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel. Bagaimana caranya Elia berdoa meminta hujan turun? Elia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya, betul? Sampai tujuh kali.

Perhatikan baik-baik, waktu Elia berdoa membungkuk ke tanah dengan mukanya di antara kedua lututnya, Yakobus hanya mencatat Elia berdoa, bukan berdoa sungguh-sungguh, sekalipun sikapnya membungkuk, muka di antara kedua lutut, mungkin buat manusia ini doa yang sungguh-sungguh. Tetapi Alkitab mencatat ini hanya doa.

Sekarang kita lihat bagaimana caranya Elia berdoa, ketika Elia berdoa meminta supaya tidak turun hujan selama tiga setengah tahun. Waktu Elia berdoa supaya tidak turun hujan selama tiga tahun enam bulan, Yakobus mencatat dia telah bersungguh-sungguh berdoa, bagaimana yang dimaksud dengan berdoa sungguh-sungguh? 1 Raja-raja 17:1: 1Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." Kalau kita perhatikan baik-baik, di sini sepertinya Elia tidak berdoa. Sepertinya Elia hanya memperkatakan imannya, “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan turun hujan kecuali kalau aku katakan.” Tetapi Alkitab mencatat ini doa yang sungguh-sungguh. Jadi berdoa sungguh-sungguh tidak lain dan tidak bukan adalah kalau kita mengatakan iman kita. Waktu kita memperkatakan iman kita, itu adalah doa yang paling berkuasa.

Menurut kita, menurut pandangan kebanyakan manusia, mana berdoa yang sungguh-sungguh? Berdoa dengan membungkuk mukanya sampai ke tanah atau berdoa dengan memperkatakan iman? Membungkuk sampai mukanya ke tanah. Tetapi buat Tuhan, mana berdoa yang bersungguh-sungguh? Berdoa dengan memperkatakan iman, simple, singkat. Tetapi buat Tuhan ini doa yang sungguh-sungguh. Wow!

Pertanyaannya, kenapa Elia begitu yakin ketika dia mengatakan, “Demi Tuhan yang hidup yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan, kecuali kalau kukatakan”? Karena Elia tahu firman Tuhan, Allah pernah berkata kepada Musa, kalau sampai bangsa Israel menyembah dan beribadah kepada Allah lain, maka langit akan tertutup, sehingga tidak ada hujan dan bumi tidak akan mengeluarkan hasilnya. Itu sebabnya waktu bangsa Israel menyembah Baal, Elia tahu firman Tuhan, Elia dengan yakin memperkatakan imannya, “Tidak akan ada embun atau hujan kecuali kalau kukatakan.”

Alkitab mengatakan iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan firman Kristus. Jadi waktu kita memperkatakan iman kita, karena kita percaya pada firman Tuhan, “Oleh bilur-bilur Yesus aku disembuhkan, aku tidak akan pernah turun tetapi selalu naik dalam nama Yesus, ke manapun aku melangkah aku diberkati, seribu orang boleh rebah sepuluh ribu orang boleh rebah semuanya itu tidak akan menimpa aku dalam nama Yesus”, kalau kita berdiri di hadapan Tuhan memperkatakan iman kita karena kita percaya pada firman-Nya, maka apa yang kita katakan itu yang akan terjadi di dalam hidup kita.

Jadi ternyata buat Tuhan, berdoa yang sungguh-sungguh adalah berdoa dengan memperkatakan iman, ini doa yang simple, ini doa yang singkat tetapi berkuasa. Tahukah kita bahwa Yesus berkata, “Kalau kamu berdoa jangan bertele-tele, jangan kamu berpikir semakin banyak kata-kata doanya akan dikabulkan.” Tahukah bahwa doa Yesus yang penuh kuasa adalah doa yang singkat, kapan? Waktu Yesus membangkitkan Lazarus dan waktu Yesus melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan.

Ketika Yesus melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan, Alkitab hanya mencatat Yesus menengadah ke langit, hanya ini yang Yesus lakukan - bahkan tidak disebutkan doanya - Yesus hanya menengadah ke langit sebagai pernyataan imannya kepada Bapa-Nya, kemudian Yesus mengucap syukur.

Hanya ini doa Yesus; Yesus mengucap syukur kepada Bapa-Nya. Yesus mengucap syukur untuk yang sedikit, banyak orang yang tidak mengucap syukur kalau punya sedikit, tetapi Yesus mengucap syukur untuk yang sedikit, kemudian Yesus melihat kepada murid-murid-Nya sambil berkata, “Berikan mereka makan.” Ternyata yang sedikit cukup untuk 5000 orang, bahkan sisa 12 bakul, ini bukan doa yang bertele-tele.

Waktu Yesus membangkitkan Lazarus, setelah 4 hari mati, pertanyaannya, berapa lama Yesus berdoa untuk Lazarus? 5 jam, doa puasa 40 hari 40 malam? Yesus berkata, “Angkat batu itu, kemudian Yesus berdoa, "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Kemudian berserulah Yesus dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar! Kemudian Lazarus keluar.

Kalau kita perhatikan, ini bukan doa yang bertele-tele, tetapi doanya adalah mengatakan suatu perintah, “Keluar!” Demikian juga dengan Elia, Elia berdoa bersungguh-sungguh, bagaimana berdoa bersungguh-sungguh? Berdoa dengan mengatakan suatu perintah, memproklamirkan iman kita, “Kanker sembuh dalam nama Yesus, tumor hilang dalam nama Yesus, jantung yang tersumbat dibebaskan dalam nama Yesus, tahun ini hutangku lunas terbayar dalam nama Yesus.”

Kita lihat Lukas 17:5-6: 5Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" 6Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu." Rasul-rasul berkata kepada Tuhan, “Tambahkanlah iman kami.” Siapa diantara kita yang mau ditambahkan imannya? “Tambahkan iman kami”, kemudian Yesus menjawab, “Jika kamu punya iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini, terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan dia akan taat kepadamu.”

Kita tidak akan pernah menemukan Yesus berdoa untuk orang sakit dengan memohon, “Bapa, tolong sembuhkan orang buta ini, biarkan dia melihat ya Bapa. Bapa tolong sembuhkan orang lumpuh ini, buat dia berjalan ya Bapa.” Kita tidak akan pernah menemukan Yesus berdoa untuk orang sakit dengan memohon.

Sebaliknya kita akan menemukan Yesus berdoa untuk orang sakit dengan mengatakan suatu perintah supaya penyakit meninggalkan tubuh orang yang sakit, “Bangun, angkat tilammu dan berjalanlah”, “Jadilah engkau tahir, sembuhlah dari penyakitmu”, “Lazarus, keluar!”

Dengan kata lain Yesus mau memberi tahu rasul-rasul cara untuk meningkatkan iman mereka adalah dengan memperkatakan iman mereka. Jadi iman sekecil apapun yang kita miliki, belajarlah untuk mengatakannya. “Kanker, terbantunlah engkau sampai ke akar-akarnya dari tubuh ini dan tertanamlah di dalam laut di dalam nama Yesus.”

“Tumor terbantunlah engkau sampai ke akar-akarnya dan tertanamlah di dalam laut di dalam nama Tuhan Yesus.” Kalau muka kita jerawatan, “Jerawat terbantunlah engkau sampai ke akar-akarnya dan tertanamlah di dalam laut di dalam nama Tuhan Yesus.” Sekecil apapun iman yang kita miliki, katakan!

Sekecil apapun iman yang kita miliki, katakan! Katakan suatu perintah, sekalipun yang belum kita lihat, katakan, perintahkan, rambut tumbuh dalam nama Tuhan Yesus, keriput-keriput hilang dalam nama Tuhan Yesus, kebodohan lenyap dalam nama Tuhan Yesus, tolak bodoh, omzet tokoku bulan ini, katakan berapa yang kita mau 100 juta, 200 juta, 500 juta dalam nama Tuhan Yesus. Ini yang dikatakan Alkitab bersungguh-sungguh berdoa, berdoa dengan memperkatakan iman kita, maka apa yang kita katakan itu yang akan kita lihat.

Kembali lagi ke 1 Raja-raja 17:1: 1Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." Terjemahan di dalam Alkitab versi King James demikian; “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang di hadapan-Nya aku berdiri, before whom I stand.” Perhatikan baik-baik, pada waktu Elia memperkatakan imannya, Elia bukan hanya memperkatakan di dalam nama Tuhan, tetapi Elia juga menyadari Elia sedang berdiri di hadapan Tuhan.

Jadi kita harus menyadari kehadiran Tuhan waktu kita memperkatakan iman, kita harus percaya bahwa Tuhan ada di situ bersama-sama dengan kita, dan Tuhanlah yang akan menjadikan segala sesuatunya.

Alkitab berkata, “Dua tiga orang sepakat meminta apapun juga, maka Bapa-Ku di sorga akan mengabulkannya”, kenapa demikian? Masalahnya bukan karena dua tiga orang, masalahnya adalah, ayat berikutnya mengatakan, “Dua tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, Aku ada di tengah-tengah mereka.”

Jadi kita bisa minta apapun, dan permintaan kita dikabulkan karena Tuhan hadir di situ, bagaimana caranya supaya Tuhan hadir, katakan segala sesuatu di dalam nama-Nya. Yesus berkata, “Apapun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya”, bukan kita yang melakukannya, tetapi Yesus yang akan melakukannya.

Kalau kita memerintahkan roh jahat keluar dari tubuh orang dalam nama Yesus, maka Yesus yang akan mengusir roh jahatnya keluar dari tubuh orang itu. Kalau kita memerintahkan sel kanker dihancurkan dalam nama Yesus, maka Yesus yang akan menghancurkan sel kankernya. Yesus ada di situ, Yesus mau kita memakai otoritas di dalam nama-Nya, dan Yesus akan melakukan-Nya. Kalau kita mengatakan, “Hutangku lunas tahun ini dalam nama Yesus”, maka Yesus akan memerintahkan berkat datang kepada kita, supaya kita bisa membayar hutangnya.

Elia berkata, “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang dihadapan-Nya aku berdiri, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan, kecuali kalau kukatakan.” Jadi Elia mempraktekkan kehadiran Tuhan ketika Elia memperkatakan imannya. Ini rahasianya. Kalau kita mau perkataan kita berkuasa, pastikan kita menyadari kehadiran Tuhan bersama-sama dengan kita, minta segala sesuatu di dalam nama-Nya, maka Tuhan akan hadir, dan Tuhan yang akan melakukan segala sesuatunya buat kita, Dia akan membuka semua pintu-pintu yang baik dalam hidup kita.