KENAPA KITA MASIH BISA MEMILIKI IMAN YANG TEGUH SEKALIPUN KITA TELAH MENGALAMI KEGAGALAN?

KSW_1045.JPG

Kita lihat firman Tuhan dari Injil Yohanes 21:1: 1Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Kita perhatikan baik-baik, Yohanes 21 merupakan pasal yang terakhir dari Injil Yohanes, di sini diceritakan bahwa setelah Tuhan Yesus bangkit, Tuhan Yesus menampakkan diri dan bertemu dengan murid-murid-Nya, dan ini adalah Minggu yang ketiga setelah Yesus bangkit dari kematian.

Hari Minggu yang pertama Yesus bangkit dari kematian, pagi-pagi betul Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena, malam harinya ketika murid-murid-Nya sedang berkumpul di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka semua takut kepada orang-orang Yahudi, Yesus menampakkan diri kepada mereka, Yesus berkata, “Damai sejahtera bagi kamu”, sambil berkata demikian Yesus menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya, ini hari Minggu yang pertama, pada saat Yesus bangkit dari kematian.

Tetapi Tomas seorang dari kedua belas murid Yesus tidak ada di sana ketika Yesus menampakkan diri, Tomas tidak percaya sehingga Tomas berkata, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”

Hari Minggu berikutnya, hari Minggu kedua sejak Yesus bangkit dari kematian, ketika murid-murid sedang berkumpul di tempat yang sama, Yesus kembali menampakkan diri kepada mereka, Tomas ada di sana dan Yesus berkata kepada Tomas, “Ulurkanlah tanganmu, taruhlah jarimu di sini, cucukan ke dalam lambung-Ku dan janganlah engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”

Hari Minggu yang ketiga Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias, sebagaimana yang diceritakan di Injil Yohanes 21 tadi. Bukankah luar biasa, sejak Yesus bangkit dari kematian, Yesus bertemu dengan murid-murid-Nya dari hari Minggu yang satu ke hari Minggu yang lain, setiap hari Minggu. Dan ini memberitahukan sesuatu kepada kita bahwa hari Minggu adalah hari yang spesial. Hari Minggu adalah hari untuk Tuhan.

Di dalam Perjanjian Lama, hari istirahat orang Yahudi adalah hari Sabath, hari Sabtu adalah hari yang terakhir, hari Minggu adalah hari pertama buat orang Yahudi. Mereka bekerja mulai hari Minggu, istirahat hari Sabtu. Dengan kata lain manusia harus bekerja terlebih dahulu, kemudian manusia istirahat. Tetapi hari Minggu, hari pertama adalah hari yang spesial buat orang percaya, manusia masuk ke tempat peristirahatan Tuhan, sehingga manusia bisa bekerja.

Jadi betapa pentingnya kita datang ke gereja hari Minggu, kita mendengar firman, kita berjumpa dengan Yesus melalui firman-Nya, firman-Nya memberikan kelegaan kepada kita, rest, sehingga keesokan harinya kita bisa bekerja, dan apa yang kita kerjakan akan sukses, berhasil.

Selanjutnya, Yohanes 21:2-3: 2Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 3Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Banyak di antara kita yang mengalami keadaan yang sama seperti Petrus, kerja keras, dari pagi sampai malam, tetapi tidak dapat apa-apa, nol. Kita akan membahas, kenapa masalah ini masih bisa terjadi pada orang Kristen.

Yang kita pelajari, banyak orang Kristen yang sudah tidak mempermasalahkan dosa-dosa yang mereka lakukan sebelum mereka selamat. Tetapi banyak orang Kristen yang disusahkan oleh dosa-dosa yang mereka lakukan setelah mereka selamat. Bukan dosa di masa lalu yang membuat kita prihatin, tetapi dosa yang kita lakukan sekarang itu yang membuat kita prihatin.

“Karena saya berbuat begini, itu sebabnya saya jadi begini. Karena saya berbuat begitu, itu sebabnya saya jadi begitu.” Setelah kita selamat, bagaimana sikap kita seharusnya? Kalau kita sudah jadi orang Kristen sepuluh tahun, atau dua puluh tahun, bagaimana sikap kita seharusnya? Di sini diceritakan mereka menangkap ikan semalam-malaman dan mereka tidak mendapat apa-apa.

Kalau kita baca ayat-ayat selanjutnya, di situ diceritakan Yesus menampakkan diri, Yesus berdiri di pantai, kata Yesus kepada mereka, “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk pauk?” Jawab mereka, “Tidak ada.” Kata Yesus kepada mereka, “Lemparkan jalamu ke sebelah kanan”, mereka menebarkan jalanya ke sebelah kanan, dan mereka tidak dapat menariknya karena banyaknya ikan.

Kemudian Yohanes tahu bahwa itu adalah Yesus, Yohanes berkata, “Itu Tuhan”, ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, Petrus langsung terjun ke dalam danau, murid-murid yang lain juga datang dengan perahu, kemudian mereka menghela jala yang penuh dengan ikan itu.

Pertanyaannya, kenapa ketika Petrus tahu bahwa itu adalah Tuhan, Petrus langsung terjun ke dalam danau, kenapa? Pertanyaan ini akan menjawab banyak pertanyaan di dalam hidup kita. Kenapa Petrus langsung terjun ke dalam danau ketika Petrus tahu bahwa itu adalah Yesus? Apakah karena Petrus menyadari dosa-dosanya?

Sebagaimana kita ketahui bahwa Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Sebelum Petrus menyangkal Yesus, Yesus berkata demikian kepada Petrus, Lukas 22:31-32: 31Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, 32tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu. Kita perhatikan baik-baik, di sini Yesus berkata, “Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur.” Yesus tidak berkata, “Aku telah berdoa supaya kamu jangan gugur”, Yesus tahu Petrus akan gugur, tetapi Yesus berdoa supaya imannya Petrus jangan gugur.

Selanjutnya Yesus berkata, “Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” Dengan kata lain Yesus sudah menubuatkan tentang kemenangan Petrus sebelum Petrus gugur. Yesus melihat kita pada hasil akhir kita, sekalipun sebelumnya kita gagal.

Kita tahu cerita selanjutnya, di depan api arang Petrus menyangkal Yesus tiga kali, kemudian ayam berkokok. Teringatlah Petrus akan perkataan Yesus, “Sebelum ayam berkokok, engkau tiga kali menyangkal Aku, bahwa engkau tidak mengenal Aku.” Ketika Petrus menyangkal Yesus tiga kali, ayam berkokok, Yesus berpaling kepada Petrus. Tetapi Yesus sudah berdoa supaya imannya Petrus jangan gugur.

Banyak orang berpikir, Petrus langsung terjun ke dalam danau ketika Petrus tahu bahwa itu adalah Yesus, karena Petrus menyadari dosa-dosanya. Apakah kita berpikir ketika Petrus tahu bahwa itu adalah Yesus yang dia sangkal sambil bersumpah bahwa dia tidak kenal orang itu, Petrus akan terjun ke dalam danau ke arah Yesus? Tidak, Petrus akan terjun ke arah sebaliknya, dia akan kabur.

Tetapi kita percaya Petrus tahu sesuatu tentang Tuhan Yesus, yang menyebabkan Petrus langsung terjun ke dalam danau, berenang ke arah Tuhan Yesus, dan tidak takut untuk bertemu dengan Yesus, apa itu? Jawabannya sangat penting buat kita untuk kita berjalan di dalam Tuhan.

Apa yang Petrus tahu? Apakah tahu tentang hukum Taurat? Bukan, hukum Taurat akan membuat Petrus menyadari dosanya, hukum Taurat akan menghakimi Petrus karena Petrus menyangkal Tuhan. Hukum Taurat tidak akan memberikan kekuatan pada Petrus untuk terjun ke dalam danau dan berenang ke arah Yesus.

Kalau begitu apa yang Petrus tahu tentang Yesus? Ini yang Petrus tahu, “Meskipun saya orang berdosa, tetapi saya tahu satu hal tentang seseorang yang berdiri di pinggir pantai itu, iman saya mengatakan Dia sangat mengasihi saya.” Mungkin kesadaran kita memberitahukan pada kita, “Kamu orang berdosa”, tetapi hari ini, iman kita jangan sampai gugur, kita harus tetap percaya bahwa Yesus tetap mengasihi kita sampai kesudahan zaman.

Kita harus mengerti, ini bukan satu-satunya kesempatan Yesus memulihkan Petrus. Yesus memulihkan Petrus sebanyak tiga kali, dengan perkataan “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kita tahu apa yang paling berharga buat Yesus sebelum Yesus kembali ke Sorga? Domba-domba-Nya, kita.

Tahukah kepada siapa domba-domba-Nya dipercayakan? Di dalam Yohanes 21 kita tahu bahwa domba-domba-Nya dipercayakan kepada Petrus. Tiga kali Petrus menyangkal bahwa Petrus tidak kenal Yesus. Dan sebanyak tiga kali juga Yesus berkata kepada Petrus, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

Mungkin kita berkata, “Lupakan Petrus, Petrus tidak bisa dipercaya. Dia menyangkal Yesus tiga kali.” Tetapi buat Yesus, Petrus adalah orang yang terakhir yang bisa Yesus percaya. Bagaimanapun juga Yesus tahu bahwa di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.

Kenyataannya, kalau kita membaca Yohanes 21 secara keseluruhan terutama pada bagian yang terakhir, keseluruhan hanya membicarakan tentang Petrus, seolah-olah Petrus menjadi pemeran utama dalam pasal ini, sekalipun Petrus salah satu murid yang menyangkal Yesus, selain Yudas, tetapi di sini Petrus mendapat kehormatan yang spesial. Wow, inilah kasih karunia Tuhan.

Sesungguhnya Yesus sudah memulihkan Petrus sebelumnya, sebelum peristiwa yang dicatat di dalam Injil Yohanes 21. Yesus memulihkan Petrus secara pribadi. Yang pertama, masih masih ingat peristiwa ketika Yesus menampakkan diri di dalam perjalanan ke Emaus?

Yesus perjamuan kudus bersama dengan kedua orang murid-Nya di dalam sebuah rumah, ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenal Yesus, tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kemudian mereka kembali ke Yerusalem, di situ mereka mendapati kesebelas murid yang lain.

Lukas 24:33-34: 33Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. 34Kata mereka itu: “Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Kita perhatikan baik-baik, yang dimaksud dengan Simon di sini adalah Simon Petrus. Di sini memang tidak disebutkan kapan Yesus menampakkan diri kepada Petrus. Sebagaimana kita ketahui orang yang pertama yang dijumpai Yesus setelah Yesus bangkit adalah Maria Magdalena.

Orang yang kedua yang dijumpai Yesus adalah Petrus. Injil Markus mencatat pertama-tama Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena, yang dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Sesudah itu Yesus menampakkan diri kepada dua orang ketika keduanya dalam perjalanan ke Emaus.

Tetapi dari Injil Lukas tadi kita ketahui bahwa kedua orang ini berkata, ‘Bahwa sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Artinya sebelum Yesus menampakkan diri kepada mereka berdua, Yesus telah menampakkan diri kepada Petrus. Memang tidak dicatat kapan Yesus menampakkan diri kepada Petrus.

1Korintus 15:5: 5bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Kita perhatikan baik-baik, di sini Paulus berkata bahwa Yesus telah menampakkan diri kepada Kefas. Kefas adalah nama Arab dari Petrus, jadi Petrus dalam bahasa Arab adalah Kefas. Setelah Kefas, Yesus menampakkan diri kepada kedua belas murid-Nya. Jadi wanita yang pertama yang Yesus jumpai adalah Maria Magdalena. Laki-laki yang pertama yang Yesus jumpai adalah Petrus.

Pada waktu Yesus menampakkan diri kepada Petrus yang pertama kali, di situ Yesus sudah memulihkan Petrus dengan kasih dan kasih karunia yang Yesus miliki. Itu sebabnya waktu Petrus tahu dan melihat bahwa yang di pinggir danau itu adalah Yesus, ini bukan pertama kalinya Petrus melihat Yesus, Petrus langsung terjun ke dalam danau karena Petrus merasakan kasih yang besar dari seorang Juruselamat.

Hanya ketika kita merasakan akan kasih karunia Tuhan, maka kasih karunia Tuhan akan membuat kita langsung terjun ke dalam danau dan berenang ke arah Yesus, bukannya tunggu perahunya sampai ke tepi, kemudian Petrus baru datang kepada Tuhan. Dengan kata lain apapun keadaan kita, hanya kasih karunia Tuhan yang membuat kita tetap berani datang kepada Tuhan.

Jadi apakah yang membuat Petrus tetap berani datang pada Tuhan sekalipun Petrus menyangkal Yesus bahwa Petrus tidak mengenal Yesus? Kasih Karunia Tuhan yang membuat Petrus tetap berani datang pada Tuhan. Banyak orang yang berpikir bahwa itu terjadi karena kekudusan Tuhan.

Apakah Yesus kudus? Tentu, Yesus tidak berdosa, di dalam Dia tidak ada dosa. Kalau Petrus hanya menyadari kekudusan Yesus, maka kekudusan yang Yesus miliki akan membuat Petrus semakin menyadari dosa-dosanya, yang terjadi adalah Petrus akan semakin menjauh dari Yesus.

Masih ingat pertama kali Yesus ketemu Petrus? Kalau kita baca di dalam Lukas 5, Yesus meminjam perahu Simon Petrus untuk mengajar, selesai Yesus mengajar, Yesus berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. Simon berkata, “Guru telah sepanjang malam kami bekerja keras, tetapi kami tidak menangkap apa-apa.”

Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak, singkat cerita ketika Petrus melihat hal ini, Petrus berkata, Lukas 5:8: 8Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” Kita perhatikan baik-baik, waktu pertama kali Petrus bertemu Yesus, apa yang Petrus rasakan dari Yesus? Kekudusan Yesus. Ketika Petrus merasakan kekudusan Yesus, Petrus berkata, “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”

Di dalam Perjanjian Lama kita akan banyak menemukan ketika Allah menampakkan diri kepada manusia, ketika Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada manusia, maka manusia menjadi takut, kenapa? Karena manusia hanya menyadari kekudusan Tuhan. Secara daging, manusia hanya tahu bahwa Tuhan adalah kudus. Tuhan kudus, manusia berdosa, maka manusia akan mati. Daging hanya merasakan kekudusan Tuhan, dibutuhkan Roh Kudus untuk bisa merasakan kasih-Nya.

Kalau kita percaya pada sesuatu yang salah, maka hidup kita salah. Kalau kita percaya sesuatu yang benar, maka hidup kita benar. Ketika melihat orang menghakimi orang lain seperti orang Farisi, maka kita tahu karena mereka percaya sesuatu yang salah. Mereka hanya merasakan kekudusan Tuhan, tetapi mereka tidak merasakan kasih karunia Tuhan. Butuh kedewasaan untuk bisa merasakan kasih karunia Tuhan.

Pertama kali Petrus bertemu dengan Yesus, Petrus hanya merasakan kekudusan Yesus. Tetapi pada akhirnya, ketika Petrus tahu tentang Yesus, bagaimana Yesus memandang Petrus dengan segala kesalahannya, menyangkal Yesus, tetapi Yesus tetap mengasihi Petrus, Petrus langsung terjun ke dalam danau dan berenang ke arah Yesus.

Yesus tetap sama dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya, apapun keadaan kita hari ini, Yesus mau kita tahu, sebagaimana Yesus mengasihi Petrus apa adanya, demikianlah Yesus mengasihi kita apa adanya. Sekalipun kita gagal, sekalipun kita berbuat sesuatu yang salah, satu yang Yesus minta: iman kita jangan sampai gugur.

Tetap memiliki iman, tetap percaya bahwa apapun keadaan kita hari ini, Yesus tetap mengasihi kita, kasih setia-Nya tidak pernah beranjak dari kita, berkat-berkat-Nya tidak pernah berhenti mengalir di dalam hidup kita. Apakah kita merasakan kasih Tuhan? Biarlah kasih Tuhan yang kita rasakan hari ini, menuntun kita kembali kepada Yesus.