MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN UNTUK KESEMBUHAN DAN SUKSES (Bagian 1)

01.jpg

Alkitab mengatakan bahwa orang yang mengandalkan Tuhan, salah satu sikap praktis mengandalkan Tuhan adalah merenungkan firman Tuhan. Dengan kata lain, merenungkan firman Tuhan memiliki nilai dan arti yang sama dengan mengandalkan Tuhan, apa yang terjadi dengan orang yang merenungkan firman Tuhan? Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang berbuah pada musimnya, yang daunnya tidak layu dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Kita akan fokus berbicara tentang firman Tuhan, kenapa begitu penting mendengar, membaca dan merenungkan firman Tuhan. Hari ini kita akan belajar tentang firman Tuhan yang membersihkan dan menyembuhkan. Kalau kita sakit kita harus percaya bahwa kesembuhan tersedia buat kita, dan kita perlu mengerti bahwa kalau kita sakit, maka kehendak Tuhan adalah kita sembuh.

Kesembuhan yang berasal dari Tuhan sifatnya supranatural dan kesembuhan kita dimulai dengan mendengar firman Tuhan. Jadi kalau kita sakit, yang harus kita lakukan adalah kita harus meluangkan waktu khusus hanya untuk membaca, mendengar dan merenungkan firman Tuhan, terus menerus.

Tahukah kenapa dikatakan harus terus menerus? Tahukah kita bahwa penyakit yang ada di dalam tubuh seseorang, contohnya kanker atau penyakit apa pun yang ada di dalam tubuh seseorang tidak pernah berhenti membunuh orang itu? Bekerja dua puluh empat jam. Kalau orang percaya divonis dokter sakit kanker, orang percaya juga harus melawan balik, berdoa, menaikkan pujian-pujian yang berisi firman Tuhan, membaca firman Tuhan, mendengar firman Tuhan, merenungkan firman Tuhan, maka Tuhan akan membuka pintu-pintu kesembuhan buat kita.

Ibrani 4:12: 12Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Di sini dikatakan bahwa firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun. Firman Allah hidup, hidup adalah lawan dari kematian. Jadi di mana saja firman Allah diberitakan, maka di situ ada kehidupan. Firman Allah hidup dan kuat - kuat, bukan lemah. Firman Allah kuat untuk membebaskan, Firman Allah kuat untuk menyembuhkan.

“Dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun, ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh.” Banyak orang yang tidak dapat membedakan jiwa dan roh. Apa itu jiwa? Jiwa adalah pikiran kita, roh adalah roh Tuhan yang diam di dalam kita. Banyak orang yang sulit membedakan, “Apakah ini suara Tuhan, atau ini hanya pikiran saya?” Tetapi kalau kita meluangkan waktu kita untuk firman Allah, maka kita akan memiliki kepekaan untuk membedakan.

Bukan hanya itu, firman Allah juga memisahkan sendi-sendi dan sumsum. Sendi-sendi dan sumsum berbicara tentang bagian tubuh secara fisik. Sumsum adalah bagian tubuh kita untuk memproduksi darah. Kalau kita sakit, bagian apa yang dokter periksa? Dokter akan periksa darah kita. Dengan kata lain, Tuhan mengatakan, “Firman-Ku dapat menjangkau sekalipun tempat untuk memproduksi darah. Sumsum!

Ketika firman Allah menjangkau sumsum kita, maka firman Allah akan membersihkan darah kita, firman Allah akan memurnikan darah kita, ketika darah kita dimurnikan maka seluruh sistem tubuh kita akan berfungsi sempurna, di mata kita akan ada kehidupan kembali.

Selanjutnya dikatakan, “Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” Dengan kata lain, firman Tuhan langsung menguji motif seseorang. Kalau kita melihat dua orang melakukan hal yang sama, mereka melakukan luar biasa, penuh pengorbanan, tetapi hanya Tuhan yang tahu motif mereka masing-masing. Firman Allah akan memurnikan motif seseorang, powerful.

Jadi betapa luar biasanya Firman Allah. Tetapi banyak orang yang menganggap bahwa tidak seluruhnya Kitab Suci adalah ilham dari Allah. 2 Timotius 3:15-16: 15Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. 16Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Di sini Paulus mengatakan bahwa segala tulisan yang ada di dalam Kitab Suci adalah ilham-Nya Allah, kata ‘ilham’ di sini terjemahan dalam bahasa Yunaninya adalah theanustos, theanustos hanya muncul satu kali di dalam Alkitab, hanya dipergunakan oleh Paulus di dalam ayat ini, unik sekali. Theanustos artinya God’s breath, nafas-Nya Allah. Kita percaya, bahwa semua tulisan di dalam Alkitab berasal dari nafas-Nya Allah.

Selanjutnya dikatakan bahwa firman Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan kata lain kita sangat membutuhkan firman Allah dalam hidup ini. Yesus berkata, “Manusia bukan hidup dari roti, tetapi dari firman yang keluar dari mulut-Nya Allah.”

Bahkan ketika Yesus dicobai oleh iblis di padang gurun, setiap pencobaan yang iblis berikan kepada Yesus, tiga kali Yesus dicobai oleh iblis, Yesus selalu berkata, “Sebab ada tertulis, sebab ada tertulis, sebab ada tertulis”. Setiap pencobaan yang iblis berikan, Yesus lawan dengan firman Allah. Inilah senjata-Nya Yesus melawan iblis.

Yesus berkata, “Sebab ada tertulis”, supaya kita tahu apa yang tertulis, kita harus punya Alkitab. Membaca Alkitab, merenungkan firman Allah, maka kita seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, daunnya tidak layu, dan apa saja yang kita perbuat pasti berhasil.

Jadi segala tulisan yang ada di dalam Alkitab adalah ilham-Nya Allah, nafas-Nya Allah. Bagaimana kita menghargai setiap tulisan yang ada di dalam Alkitab? Kita akan melihat sekali lagi kalau firman Allah adalah ilham-Nya Allah. Kalau kita mempelajari Mazmur 22, Mazmur 22 dimulai dengan, “Allahku, Allahku mengapa engkau meninggalkan aku?” Mazmur ini ditulis kurang lebih seribu tahun sebelum Yesus datang ke dalam dunia ini dalam bentuk manusia.

Di dalam Mazmur 22 ini kita akan menemukan ayat yang mengatakan, “Mereka menusuk tanganku dan kakiku, mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku. Mereka menusuk tanganku dan kakiku”, sesungguhnya ini berbicara tentang penyaliban Tuhan Yesus.

Kita perlu mengerti, hukuman mati pada zaman Daud adalah dengan cara dilempari batu, bukan dengan cara disalib. Hukuman mati dengan cara disalib pertama kali dilakukan pada zaman Persia, kemudian disempurnakan pada zaman Romawi dibuat menjadi lebih buruk, sehingga orang mati secara perlahan-lahan.

Jadi ketika Daud menulis Mazmur ini, sama sekali bukan ide dari Daud, tetapi ini tidak lain dan tidak bukan adalah Daud yang diilhamkan oleh Allah, Daud menulis secara akurat apa yang akan terjadi dengan Tuhan Yesus di kemudian hari, jadi setiap tulisan di dalam Alkitab adalah nafas-Nya Allah, hidup, kuat dan tajam.

Mungkin kita berkata, “Saya sering membaca firman Allah tetapi sejauh ini saya tidak pernah mendapat keuntungan apa pun dari firman Allah, sampai hari ini saya belum melihat perubahan apapun”. Tetaplah membaca firman Allah, tetaplah mendengar firman Allah, tetaplah merenungkan firman Allah.

Ada seorang anak petani, dia tidak pernah mengerti kenapa bapaknya terus menerus menyuruh dia membaca firman Allah. Untuk membuat anaknya mengerti, bapaknya memberikan tugas kepada anaknya untuk mengambil air di sumur dengan menggunakan ember yang kotor.

Anak ini mengambil air sudah dua kali bolak-balik, anaknya bertanya kepada bapaknya, “Apa yang harus saya lakukan lagi”, bapaknya menjawab, “Ambil airnya lagi”, akhirnya anaknya frustasi karena anaknya tidak mengerti maksud bapaknya menyuruhnya bolak balik untuk mengambil air terus menerus.

Pada akhirnya bapaknya berkata, “Nak, lihat embernya sekarang, tadi kotor kan, lihat embernya sekarang betapa bersihnya.” Kita seperti embernya, jadi tidak masalah kalau sekarang kita merasa sudah membaca, sudah mendengar firman tetapi kita merasa tidak mendapat apa-apa, tetapi tanpa kita sadari, firman Allah punya efek untuk membersihkan, dan lihatlah diri kita, betapa bersihnya kita.

Jadi firman Allah memiliki efek yang membersihkan. Luar biasa, kalau kita membaca cerita-cerita yang ada di dalam Alkitab, kalau kita membaca kitab Mazmur, kalau kita membaca tulisan-tulisan Paulus dari kitab Roma yang memantapkan kita dalam hal kebenaran. Tesalonika, Timotius khusus untuk Pastor-pastor, semuanya luar biasa, semuanya memiliki efek yang membersihkan.

Ketika Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya dengan air, ketika tiba giliran Yesus membasuh kakinya Petrus, Petrus berkata kepada Yesus, Yohanes 13:6-10: 6Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” 7Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” 8Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” 9Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” 10Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” Di sini Yesus berkata, “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi, yang dimaksud dengan ‘mandi’ di sini adalah lahir baru. Pada waktu kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita diselamatkan, kita dilahirkan kembali oleh Roh Kudus, kita bersih seluruhnya.

Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kaki. Kenapa hanya kaki yang dibasuh? Kaki menggambarkan perjalanan kita dalam hidup ini, kita berjalan dengan kaki, ada debu yang menempel di kaki kita. Ini menggambarkan ketika kita berjalan di dunia ini bisa saja kita berbuat sesuatu yang salah, bisa saja kita berbuat dosa, itu sebabnya kaki kita harus dibasuh.

Membasuh kaki dengan apa? Dengan air, apa itu air? Firman. Yohanes 15:3: 3Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Yesus berkata, “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.”  Ketika kita mendengar dan membaca firman, dan merenungkan firman Tuhan, firman Tuhan membersihkan kita. Kalau kita tidak mengerti firman Tuhan, baca terus, semakin kita membaca maka kita akan semakin mengerti.

Sama halnya seperti berdoa, belajar berdoa yang baik bukan belajar berdoa dari buku, cara belajar berdoa yang terbaik adalah berdoa. Semakin kita berdoa maka kita akan semakin belajar berdoa, cara yang terbaik belajar firman Tuhan adalah baca firman Tuhan, kita yang tidak pernah baca, mulai hari ini bacalah firman Tuhan.

Firman Allah bukan hanya punya efek yang membersihkan, Amsal 4:20-22: 20Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; 21janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. 22Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. Di sini dikatakan, “Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.” Kita perhatikan baik-baik, ada kata ‘seluruh’ di sini, jangan lewatkan satu kata pun.

Firman Tuhan adalah kesembuhan bagi seluruh tubuh. Apakah kita bisa menemukan obat yang bisa menyembuhkan seluruh bagian tubuh kita? Ada beberapa obat yang dapat menyembuhkan organ tertentu tetapi menyebabkan kegagalan pada organ yang lain.

Dengan kata lain, semua obat ada side effectnya, ada efek sampingnya. Tetapi ada satu obat yang tidak ada efek sampingnya, apa itu? Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah obat yang menyembuhkan seluruh tubuh kita dan memberikan kehidupan kepada kita.

Kalau selama ini kita tidak pernah membaca Alkitab, kalau kita mau mulai membaca Alkitab. Ketika kita membaca Alkitab, kita akan mendapatkan kehidupan dan kesembuhan bagi seluruh tubuh kita. Kenapa dikatakan memberikan kehidupan dan kesembuhan bagi seluruh tubuh kita?

Kejadian 2:7: 7ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Waktu Allah menciptakan Adam, Allah membentuk Adam dari debu tanah, kemudian Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, demikianlah Adam menjadi mahluk yang hidup. Sebelum Allah menghembuskan nafas hidup, Adam belum menjadi mahluk yang hidup. Adam baru menjadi mahluk yang hidup setelah Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Jadi nafas Allah memberikan kehidupan.

Ingat baik-baik semua tulisan yang ada di dalam Alkitab adalah nafas-Nya Allah. Ketika kita membuka Alkitab membaca semua tulisan yang ada di dalam Alkitab - yang adalah nafas-Nya Allah, - sesungguhnya Allah sedang menghembuskan nafas-Nya kepada kita, maka kita mendapatkan kehidupan dan kesembuhan.

Taruh Alkitab kita di kamar, sebelum tidur baca satu pasal, dua pasal. Taruh Alkitab kita di ruangan kerja kita di rumah, baca satu dua pasal. Taruh Alkitab kita di meja makan, baca satu dua pasal sebelum anggota keluarga yang lain datang untuk makan. Taruh Alkitab kita di meja kantor kita, baca satu dua pasal setelah makan siang, biar orang lain melihat bahwa ini adalah buku yang membuat kita sukses.

Allah memberikan buku ini bukan untuk kesuksesan Allah, tetapi Allah memberikan buku ini untuk kesuksesan kita. Setiap tulisan di dalam buku ini hidup, kuat dan tajam. Memberikan kehidupan bagi orang yang mendapatkannya. Menyembuhkan seluruh tubuh kita, membersihkan kita. Ketika kita merenungkan semua tulisan di dalam buku ini, apapun yang kita kerjakan akan berhasil.