MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN KUNCI KEBERHASILAN

_ADR5966.JPG

Kita lihat firman Tuhan Mazmur 1:1-3: 1Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, 2tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 3Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Di sini dikatakan, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan.”

Yang dimaksud dengan Taurat Tuhan di sini adalah bukan sepuluh perintah Allah, tetapi yang dimaksud dengan Taurat Tuhan di sini bahasa aslinya adalah torah, instruksi Tuhan, petunjuk Tuhan, selanjutnya dikatakan, “Dan yang merenungkan Taurat”, petunjuk Tuhan, instruksi Tuhan itu siang dan malam. Dengan kata lain, merenungkan firman Tuhan siang dan malam.

Apa yang akan terjadi dengan orang itu? Dia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya, apa saja yang diperbuatnya - apa saja yang diperbuatnya - pengacara, pemborong, arsitek, insinyur, apa saja yang diperbuatnya pasti berhasil. Pasti berhasil.

Pernah melihat daerah aliran sungai? Pernah melihat pohon yang tumbuh persis di tepi aliran sungai? Lihat pohonnya, hijau, pohon yang tumbuh di tepi aliran sungai, tidak peduli apa yang sedang terjadi di dunia ini, tidak peduli sekalipun dunia lagi kering, tidak peduli sekalipun dunia lagi down, selama kita ditanam di tepi aliran sungai, maka kita akan tetap hijau, tetap menghasilkan buah, dan daunnya tidak pernah layu.

Daunnya tetap hijau, apa artinya? Tubuh kita tidak pernah sakit, kesehatan kita diberkati. Kita awet muda. Kita semua awet muda. Alkitab mengatakan daunnya tidak pernah layu.

Jadi kalau kita merenungkan firman Tuhan apa pun yang kita kerjakan pasti berhasil, daunnya tidak pernah layu, selalu hijau, dan selalu menghasilkan buah pada waktunya. Kitab Mazmur mengatakan, “Apa saja yang diperbuatnya pasti berhasil.” Hari ini kita akan belajar, ketika kita merenungkan firman Tuhan maka Tuhan akan membukakan pintu-pintu keberhasilan dan kemakmuran.

Ada dua ayat dalam Alkitab, yang satu sudah kita lihat tadi di kitab Mazmur 1, dan satu ayat dari perjanjian baru. Kita akan menghubungkan antara merenungkan firman Tuhan dengan pintu keberhasilan, prosperity. Prosperity yang dibicarakan di sini bukan hanya terbatas dalam hal keuangan. Banyak orang yang memiliki uang yang berlimpah tetapi sesungguhnya mereka miskin. Uang hanya bagian dari prosperity.

Kembali ke Mazmur 1 ayat 2, “Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam” Kata ‘merenungkan’ di sini di dalam bahasa aslinya, bahasa Ibraninya adalah hagah, yang artinya mutter, bergumam. Jadi kita tidak cukup hanya mendengar firman Tuhan, tetapi apapun firman Tuhan yang kita dengar, renungkan, gumamkan, speak under your breath.  Kemudian ayat yang ke-3 di situ ada kata berhasil, prosper.

Sekarang kita lihat satu lagi dari perjanjian lama, Yosua 1:8: 8Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Di sini dikatakan, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat, kitab torah, kitab yang berisi instruksi atau petunjuk Tuhan, tetapi renungkanlah, hagah”, kalimat yang terakhir, “Sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Kita bisa lihat di sini ada hubungannya antara merenungkan firman Tuhan dengan pintu keberhasilan, prosperity.

Kita sudah lihat dua ayat dari perjanjian lama, sekarang kita lihat dari perjanjian baru, di sini Rasul Paulus memberikan semangat kepada Timotius, 1 Timotius 4:13-15: 13Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. 14Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. 15Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Di ayat 15 dikatakan, “Perhatikanlah semuanya itu”, bahasa aslinya melatao, yang artinya merenungkan. Kemudian dikatakan, “Hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu - your progress - nyata kepada semua orang.”

Kita perhatikan baik-baik, ketika kita merenungkan firman Tuhan, tidak ada orang yang lihat, tidak ada orang yang tahu, tetapi nanti hasilnya bisa dilihat oleh orang. Contohnya Mazmur 23 berkata, “Tuhan adalah gembalaku.” Ingat ayatnya, ayat ini gampang diingat, betul? Kemudian kita renungkan sepanjang hari, kita gumamkan sepanjang hari, “Tuhan adalah gembalaku, Tuhan adalah gembalaku, Tuhan adalah gembalaku, Tuhan adalah gembalaku.”

Mungkin kita berkata, “Tapi sepanjang hari saya banyak kerjaan.” Kita pikir Yosua tidak sibuk? Yosua harus memimpin kurang lebih dua sampai tiga juta orang Israel, tetapi Tuhan berkata pada Yosua, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Jadi ada hubungannya merenungkan firman Tuhan dengan pintu keberhasilan, prosperity.

Jadi tidak ada alasan kita mengatakan bahwa kita tidak ada waktu, sibuk, dan lain sebagainya. Kita bisa ambil satu ayat, sepanjang hari kita renungkan satu ayat itu, waktu kita menyetir, kita bisa ingat firmannya, renungkan, gumamkan, speak under your breath; “Tuhan adalah gembalaku.”  Lagi di kamar mandi nongkrong, atau lagi mandi, kita bisa ingat firmannya, renungkan, gumamkan; “Tuhan adalah gembalaku.” Sebelum kita tidur, kita bisa ingat ayatnya, renungkan, gumamkan, speak under your breath, “Tuhan adalah gembalaku.”

Jadi pikirkan ayatnya dan gumamkan; “Tuhan adalah gembalaku.” Siapa gembala kita? Tuhan. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, Tuhan yang membuka Laut Merah, yang membuka jalan dikala tidak ada jalan, inilah Tuhan yang menjadi gembala kita. Kemudian hari berikutnya; “Tuhan adalah gembalaku.” “Tuhan bukan hanya gembala Pastor Ivan, Tuhan bukan hanya gembala kamu, tetapi Tuhan juga gembala saya, Tuhan bukan hanya gembalanya orang Israel, tetapi gembala saya, personal.”

Hari berikutnya; “Tuhan adalah gembalaku”, Tuhan adalah apa? “Gembalaku, bukan pendakwaku”, kemudian pikirkan apa yang gembala lakukan pada domba-dombanya? Memberi makan, merawat, melindungi, memimpin, memberkati, mengurapi, mereka berperang untuk kita, karena Yesus mengatakan bahwa gembala yang baik adalah gembala yang menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya.

Ini baru satu ayat, kita kunyah betul-betul, renungkan betul-betul. Pernah melihat sapi makan rumput? Ketika sapi makan rumput, rumputnya betul-betul dikunyah, tidak ditelan-telan, kenapa? Karena mau diserap nutrisinya. Seperti ayat yang tadi, “Tuhan adalah gembalaku”, ketika kita mendengar ayat ini, mungkin tidak ada efeknya buat kita, tetapi waktu kita renungkan, ayat ini akan menjadi milik kita. 

Renungkan, kunyah, kita serap semua yang baik, semua yang manis, kita kunyah seperti sapi mengunyah rumput, menguyah berkali-kali untuk menyerap semua nutrisi. Kita datang ke gereja, dengar firman Tuhan, terlebih kalau firman itu berbicara kepada kita, catat ayatnya, hafalkan, renungkan, gumamkan sepanjang minggu, Alkitab mengatakan “Kemana pun kita, akan berhasil.

Jangan sepanjang minggu yang kita pikirkan, yang kita renungkan tentang bagaimana caranya dapat uang, bagaimana caranya jadi orang kaya, bagaimana caranya bayar hutang, bagaimana cara bayar tagihan, gimana caranya bayar kontrakan, kuatir, gelisah. Tuhan Yesus berkata, “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?”

Alkitab tidak mengatakan kalau kita punya hutang, kita renungkan hutang kita. Kalau kita merenungkan hutang kita, hutang kita tidak akan kurang. Alkitab tidak mengatakan kalau kita punya masalah, renungkan masalah kita. Tidak. Kalau kita renungkan masalah kita, masalahnya tidak akan selesai juga. Bukan hutangnya yang direnungkan, bukan masalahnya yang direnungkan, tetapi Alkitab mengatakan, “Renungkan firman Tuhan.”

Setiap hari Minggu kita mendengar firman Tuhan, tetapi yang terjadi di dalam gereja, kita datang ke gereja, dengar firman Tuhan, kita catat, tetapi sayangnya tidak direnungkan. Sekali lagi, kalau kita datang ke gereja, dengar firman Tuhan, dan firmannya benar-benar berbicara kepada kita, catat firmannya, ingat firmannya, renungkan dan kita akan berhasil.

Jadi tidak cukup tahu ayatnya, tidak cukup kita membaca atau mencatat ayatnya, lebih daripada itu kita harus renungkan. Sebelum Musa mati, Alkitab mencatat di dalam Kitab Ulangan pasalnya yang terakhir, sebelum kitab Yosua, di situ dicatat Musa menumpangkan tangan di atas kepala Yosua, sejak saat itu Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan.

Kemudian perikop berikutnya dalam Yosua 1:8, Allah memberitahukan kepada Yosua, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”

Kita perlu mengerti, Yosua punya akses untuk mendengar suara Tuhan langsung secara audible, tetapi Tuhan berkata pada Yosua ketika Yosua membaca kitab Taurat, karena di situ Tuhan berkata, “Janganlah lupa memperkatakan kitab Taurat ini”, artinya ketika Tuhan berbicara kepada Yosua, di depan Yosua ada kitab Taurat, kitab Taurat ini.  

Dengan kata lain, Tuhan akan berbicara lebih jelas lagi kepada kita, ketika Alkitab kita terbuka. Ketika kita mendengar rekaman khotbah, cd khotbah, ipod, Alkitab kita tetap harus dibuka.

Ada sebuah kesaksian, seorang anak laki-laki masih kelas satu SD, dia tidak naik kelas, sehingga dia di kelas satu SD selama dua tahun. Kemudian kakaknya yang perempuan berkata kepadanya, “Saya malu jadi kakak kamu, masa kelas satu SD saja tidak naik kelas.” Kemudian ketika anak ini sudah SMP, kakaknya yang perempuan berkata padanya, “Sebenarnya saya malu jadi kakak kamu.” Kenapa? Karena nilainya selalu C dan D.

Suatu saat ada seorang hamba Tuhan menantang dia untuk menghafal Kitab Amsal, dia butuh tujuh belas jam untuk menghafal pasal yang pertama. Tahu apa yang terjadi setelah itu, dia sanggup menghafal seluruh kitab Amsal dalam empat terjemahan yang berbeda. Dan nilainya langsung A, tidak ada lagi C dan D.

Ketika dia ditanya, kenapa sekarang bisa begini, dia juga tidak tahu. Dia tidak mengerti, merenungkan firman Tuhan yang tidak ada hubungannya dengan sekolahannya, tetapi bisa membuat dia berhasil di sekolah. Dia tidak tahu, tetapi sekarang kita tahu, kenapa bisa demikian.

Kemudian dia menerima gelar master, dan dia menjadi orang yang sangat sukses sekali di bidang pekerjaannya, karena ketika dia merenungkan firman Tuhan, dia menjadi orang yang berhasil. Kita akan berhasil, apapun yang kita kerjakan akan berhasil, sekalipun kita berbuat kesalahan, apapun yang kita perbuat, tetap akan dibuat berhasil.

Kembali ke Yosua, Yosua 1:8: 8Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Banyak orang yang mengatakan bahwa Tuhan menentang prosperity, kalau Tuhan menentang prosperity, kenapa Tuhan mau membuat kita prosper? Setiap kali kita datang ke gereja, di dalam kita yang dibuat prosper, orang memang tidak melihat, sampai suatu saat orang akan melihat buahnya.

Kalau sampai hari ini kita belum berhasil punya anak, ingat ayat ini, “Yang dikehendaki dari kesatuan ini adalah keturunan ilahi”, jadi siapa pun masalahnya, apakah pihak suami yang bermasalah atau isteri yang bermasalah, apapun masalahnya, apakah kandungannya tidak kuat, ada kista, apapun, atau perenangnya kurang banyak, apapun, ambil ayat ini: “Yang dikehendaki dari kesatuan ini keturunan ilahi.”

“Aku dipersatukan dengan isteriku, aku dipersatukan dengan suamiku, supaya aku beranak cucu.” Renungkan, gumamkan, bangun tidur, lagi masak, lagi menyetir ke kantor, renungkan, gumamkan, katakana, “Aku dipersatukan dengan isteriku, aku dipersatukan dengan suamiku supaya punya keturunan ilahi.”

Kalau sampai hari ini kita belum berhasil di dalam pekerjaan kita, selalu gagal, merasa ada kutuk di dalam hidup kita, ingat ayat ini, “Yesus Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat, dengan jalan menjadi kutuk karena kita. Yesus Kristus membuat demikian supaya di dalam Dia, kita bisa memperoleh berkat.”

“Aku sudah ditebus dari kutuk supaya hidupku diberkati.” Renungkan, gumamkan, bangun tidur, “Aku sudah ditebus dari kutuk, supaya aku hidup di dalam berkat, diberkatilah aku di kota, diberkatilah aku di ladang, di berkatilah aku pada waktu masuk, diberkatilah aku pada waktu keluar, diberkatilah buah kandunganku, hasil bumiku, hasil ternakku, ke manapun aku melangkah aku pasti diberkati.”

Kalau sampai hari ini penyakit kita tidak sembuh-sembuh, ingat ayat ini, “Semaraknyapun tidak sehingga kita menginginkannya, rupapun tidak sehingga kita memandangnya, kita mengira dia dipukul dan ditindas Allah, sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya, supaya oleh bilur-bilurnya penyakit kita disembuhkan.”

Renungkan, gumamkan, “Tuhan, Engkau sudah hancur-hancuran menanggung semua penyakitku supaya hari ini penyakitku disembuhkan, kalau Tuhan sudah menanggung penyakitku, artinya penyakit tidak berhak lagi ada di tubuhku. Dan hari ini oleh bilur-bilur Yesus aku disembuhkan. Amin.”

Alkitab mengatakan bahwa Yosua merenungkan firman Tuhan siang dan malam, artinya terus menerus, setiap kali ada waktu senggang, renungkan, setiap kali ada waktu senggang, renungkan, malam waktu baring, renungkan, bangun pagi, renungkan, kita lihat hasilnya apa yang terjadi dengan Yosua.

Ketika Yosua membantu orang Gibeon melawan lima Raja Amori, Tuhan ada di pihak Yosua dan bangsa Israel, dan hal yang luar biasa adalah Yosua berkata kepada bulan dan matahari, “Matahari berhentilah di atas Gibeon, dan engkau bulan, berhentilah di lembah Ayalon.” Kita bisa lihat, betapa kuasa yang dimiliki Yosua. Yosua merenungkan firman Tuhan siang dan malam, dan Tuhan memberikan pengaruh dan kuasa yang besar.

Kita lihat bagaimana akhir dari hidup Yosua, seorang yang merenungkan firman Tuhan siang dan malam, Yosua 24:29: 29Dan sesudah peristiwa-peristiwa ini, maka matilah Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, ketika berumur seratus sepuluh tahun. Yosua mati pada umur seratus sepuluh tahun, luar biasa? Kita mau hidup di atas seratus tahun?

Pertanyaannya, apakah Yosua sehat? Daunnya tidak pernah layu, bersama Kaleb, ketika Yosua berperang, waktu umurnya delapan puluh lima tahun, kekuatannya masih sama seperti waktu umur empat puluh tahun. Kalau kita merenungkan firman Tuhan siang dan malam, kabar baik buat kita, daun kita tidak akan layu, umur kita boleh bertambah, tetapi fisik kita, kekuatan kita tidak akan pernah berkurang.

Pintu kesehatan dibukakan untuk Yosua. Bagaimana dengan kekayaannya? Yosua 24:30: 30Lalu ia dikuburkan di daerah milik pusakanya, di Timnat-Serah yang di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas. 31Orang Israel beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang mengenal segenap perbuatan yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel.  Yosua dikuburkan di Timnat Serah, yang artinya abundance portion, bagian yang berlimpah, pintu berkat dibukakan untuk Yosua. Ayat 31, orang Israel beribadah kepada Tuhan sepanjang zaman Yosua, betapa pengaruh yang Tuhan berikan kepada Yosua.

Renungkan firman Tuhan siang dan malam, maka kita akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, daunnya tidak akan layu, berbuah tepat pada waktunya, artinya kita pasti sehat, kita tidak akan kekurangan, kita pasti prosper, pintu-pintu yang baik terbuka buat kita apapun yang kita kerjakan Tuhan pasti buat berhasil.