MEMPENGARUHI DUNIA DENGAN KASIH BAPA

KSW_1164B.jpg

Kita lihat firman Tuhan Mazmur 8:4-9: 4Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 5apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 6Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 7Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: 8kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; 9burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan. Bukankah luar biasa? Ketika Allah menciptakan manusia, waktu Allah menciptakan kita, Allah memahkotai kita dengan kemuliaan dan hormat.

Kata ‘memahkotai’ di sini terjemahan di dalam bahasa Ibraninya adalah atar, yang artinya to sorround, mengelilingi. ‘Memahkotai’ di sini bukan artinya menaruh sesuatu di atas kepala kita. Bukan. ‘Memahkotai’ di sini artinya Allah mengelilingi kita dengan kemuliaan dan hormat, beauty, splendour, magnificent, sehingga manusia berkuasa.

Ketika Yesus ada di dunia ini, Yesus merupakan contoh manusia yang dimahkotai, yang dikelilingi oleh kemuliaan dan hormat, berkuasa. Yesus berkata kepada pohon ara, pohon ara mati. Yesus berkata kepada orang kusta, orang kusta tahir. Yesus berkata kepada orang yang kerasukan setan, setannya pergi. Yesus berkata kepada danau, danau menjadi sangat teduh sekali.

Jadi Allah menciptakan manusia memahkotai dengan kemuliaan dan hormat, apa yang dimaksud dengan kemuliaan dan hormat sekarang? Terjemahan kata ‘kemuliaan’ di dalam bahasa Ibrani adalah kabod, kemuliaan bukan hanya berbicara tentang otoritas di dalam perkataan tetapi juga dalam hal pertahanan, pada saat itu manusia terproteksi.

Bayangkan pada zaman Adam, bagaimana Adam mengatur dan berkuasa atas semua binatang, singa, harimau, gajah, binatang yang besar-besar, apakah Adam menggunakan tongkat? Tidak. Adam hanya mempergunakan perkataannya, maka semuanya tunduk kepada Adam.

Ketika Allah menciptakan manusia, Allah juga berkata bahwa manusia berkuasa atas segala binatang yang merayap di bumi. Tetapi apa yang terjadi sekarang kepada manusia? Binatang yang merayap di sini bukan hanya berbicara tentang binatang yang merayap yang terlihat secara fisik oleh mata kita, tetapi juga berbicara tentang yang tidak terlihat oleh mata kita, misalnya virus, bakteri, jamur, ini semua bisa membuat manusia terkapar.

Apa yang terjadi pada zaman sekarang dengan kemuliaan dan hormat? Apa yang terjadi pada manusia? Sesuatu sudah terjadi, Alkitab mengatakan dengan istilah kejatuhan. Ketika manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan kemuliaan dan hormat. Sejak saat itu manusia sakit, lemah, menjadi tua, umurnya pendek, kemudian pada akhirnya mati.
Ini yang terjadi dengan manusia, ketika dosa datang dalam kehidupan manusia, Alkitab mengatakan upah dosa adalah maut. Manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan kemuliaan dan hormat, sehingga manusia menjadi tidak lagi memiliki otoritas di dalam perkataannya dan tidak ada proteksi.

Apa yang terjadi sesudah itu? Karena Allah begitu mengasihi manusia, Allah mau manusia memiliki hidup yang terbaik, Yesus menyebutnya sebagai hidup yang berkelimpahan, Yesus berkata bahwa Aku datang supaya kamu mempunyai hidup dan mempunyainya di dalam kelimpahan.

Kata ‘hidup’ di sini terjemahannya adalah Zoe Life, hidup-Nya Allah, hidup kekal. Yesus datang ke dalam dunia ini supaya kita mempunyai Zoe Life, hidup kekal, dan mempunyainya di dalam kelimpahan. Yesus datang ke dalam dunia ini bukan untuk memberikan hukum, peraturan dan tata tertib, Yesus datang untuk memberikan hidup.

Yesus datang ke dalam dunia ini bukan untuk membuat orang jahat jadi baik, tetapi Yesus datang ke dalam dunia ini untuk membuat orang yang mati karena dosa menjadi hidup kembali. Yesus berkata, “Aku datang supaya kamu mempunyai hidup, jadi kalau kita terima Yesus, kita akan menerima hidup-Nya Yesus, hidup yang sama seperti Allah, hidup yang kekal, hidup yang bebas dari dosa, hidup yang bebas dari kutuk, hidup di mana maut tidak berkuasa lagi atas kita, inilah hidup yang Yesus berikan buat kita.

Manusia dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, kata ‘kemuliaan’ terjemahannya kabod, sedangkan ‘hormat’ di sini terjemahannya adalah hadar, artinya magnificence, beauty, keindahan. Kata hadar juga digunakan di dalam Yesaya 53, ketika Yesaya menggambarkan apa yang terjadi dengan Yesus ketika Yesus ada di atas kayu salib.

Yesaya mengatakan, “Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada, sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya”, waktu Yesus ada di atas kayu salib keadaannya hancur-hancuran, Yesaya mengatakan “No beauty in Him”, kata ‘beauty’ di sini terjemahannya adalah hadar.

Artinya Yesus menggantikan posisi kita, jelek, ‘no beauty’. Jadi kita yang terima dan percaya kepada Yesus, karena Yesus sudah menggantikan posisi kita, menanggung semua kejelekan kita, no beauty in Him, supaya kita dimahkotai oleh kemuliaan dan hormat.

Tetapi sekarang pertanyaannya seberapa banyak orang percaya, seberapa banyak di antara kita yang memiliki kesadaran bahwa kita dimahkotai oleh kemuliaan dan hormat? Kalau kita percaya bahwa kita dimahkotai oleh kemuliaan dan hormat, kalau rambut kita rontok, kita bisa berkata kepada rambut kita, “Stop rontok, tumbuh rambut yang baru!”

Kalau jantung kita ada yang tersumbat, kita bisa berkata kepada jantung kita, “Semua saluran yang menuju ke jantung tidak ada yang tersumbat, semua yang tersumbat, bebas dalam nama Tuhan Yesus Kristus.” Kita bisa berkata kepada ginjal, lever kita, apapun. Karena kita adalah orang percaya, kemuliaan dan hormat sudah dikembalikan kepada kita.

Sekali lagi diingatkan, ketika Yesus berjalan di dunia ini, Yesus berkata kepada pohon ara, pohon ara mati. Yesus berkata kepada roh jahat yang ada di dalam tubuh orang, roh jahatnya pergi. Mungkin dunia akan berkata bahwa kita gila ketika kita melakukan hal yang sama, tetapi lebih baik dibilang orang gila tetapi sehat, dari pada dibilang normal tetapi mati muda.

Jadi bukan apa yang orang lain katakan tentang kita yang akan terjadi di dalam hidup kita, tetapi apa yang kita katakan tentang diri kita, itulah yang akan terjadi di dalam hidup kita. Seperti yang tadi dikatakan, kalau kita dimahkotai oleh kemuliaan dan hormat, bukan hanya berbicara tentang otoritas di dalam perkataan tetapi juga dalam hal pertahanan, kita terproteksi di dunia ini.

1 Yohanes 2:15-17: 15Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 16Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. 17Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. Seberapa banyak di antara kita yang sering mendengar orang Kristen berkata, “Kamu tidak boleh mengasihi dunia, kamu tidak boleh duniawi.” Apa maksudnya ketika mereka mengatakan bahwa jangan mengasihi dunia, jangan duniawi?

Kita baca dulu terus ayatnya, jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Kita perhatikan baik-baik ada tiga hal di sini; keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup.

Jadi ada tiga kategori yang membuat sesuatu menjadi duniawi yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Contohnya musik, bagaimana dengan musik? Banyak orang Kristen mengatakan kalau bukan musik rohani maka musiknya musik duniawi. Kalau musiknya tidak memuji Tuhan, maka musiknya musik duniawi.

Pertanyaannya, apa yang menjadikan musik menjadi musik duniawi? Musik menjadi musik duniawi kalau ada tiga kategori yang tadi keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup. Jadi jangan terburu-buru memutuskan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan kekristenan adalah duniawi. Duniawi memiliki tiga kategori ini, keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup.

Satu contoh lagi, pakaian kita, kalau pakaian kita lebih banyak menonjolkan keinginan daging kita daripada yang sewajarnya, misalnya menonjolkan area-area tubuh kita yang seharusnya hanya boleh dilihat oleh pasangan kita. Jangan mengenakan pakaian yang membuat orang berpikir kita kekurangan bahan.

Jadi sesungguhnya Tuhan mau kita bergantung kepada kemuliaan dan hormat yang kita miliki. Kalau kita bergantung atau kita lebih pede dengan pakaian yang kebuka-buka, karena kita berpikir pakaian yang seperti itu akan membuat kita lebih menarik di mata orang, sesungguhnya kita sangat miskin.

Kenapa orang-orang sangat mengasihi keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup? Bagaimana solusinya. Jika orang mengasihi dunia, dunia di sini bukan berbicara dunia secara fisik, tetapi berbicara tentang keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup.

Kalau seseorang mengasihi dunia, apa hasilnya yang dikatakan Yohanes? Ayat 15: 15Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Terjemahannya adalah the love of the Father, bukan the love for the Father. Kalau seseorang mengasihi dunia, maka hasilnya kasih Bapa tidak ada dalam orang itu, bukannya orang itu tidak mengasihi Bapa.

Dengan kata lain, kenapa orang mengasihi dunia, karena orang itu tidak menyadari betapa Bapa mengasihi orang itu. Itu sebabnya orang menjadi cemburu. Kita berpikir kenapa orang lain lebih diberkati dari pada kita. Sesungguhnya kita tidak perlu cemburu, cemburu mencerminkan kecil hati. Kenapa orang mencuri, karena orang tidak percaya bahwa Tuhan akan menyediakan.

Jadi sesungguhnya orang tidak memiliki kesadaran bahwa Bapa mengasihi mereka. Sebaliknya kalau kita menyadari betapa Bapa mengasihi kita maka percayalah tidak ada lagi keinginan daging, tidak ada lagi keinginan mata, dan tidak ada lagi keangkuhan hidup.

Banyak pendeta yang berkhotbah menentang ketiga hal ini keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, tetapi sedikit yang mengingatkan orang percaya bahwa betapa Bapa mengasihi mereka. Saya rindu banyak para pendeta, penginjil yang mau berbicara tentang kasih Bapa, betapa Bapa mengasihi mereka, maka ketiga hal ini akan gugur.

Kita sebagai orang tua tidak bisa selalu mengatakan pada anak kita, “Jangan duniawi, jangan duniawi”, ini tidak membantu mereka. Yohanes tahu bagaimana hidup orang yang duniawi, akarnya karena mereka tidak memiliki kasih Bapa, dengan kata lain mereka tidak memiliki kesadaran betapa Bapa mengasihi mereka. Kalau kita banyak berbicara kepada anak kita tentang kasih Bapa, maka hal-hal yang duniawi akan gugur dengan sendirinya.


Masih ingat ketika Yesus dicobai empat puluh hari empat puluh malam? Ada tiga aspek yang dicobai, keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Keinginan daging, ubah batu ini menjadi roti. Keinginan mata, iblis membawa Yesus memeperlihatkan kerajaan dunia dan kemegahannya. Keangkuhan hidup, iblis menempatkan Yesus di bubungan Bait Allah dan berkata kepada Yesus, “Jatuhkan diri-Mu, malaikat akan datang dan menatang Engkau. Yesus menang menghadapi ketiga pencobaan ini.

Kita perhatikan, sebelum Yesus dicobai iblis di padang gurun, kita baca dua ayat sebelumnya, disitu dikatakan Matius 3:16-17: 16Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya. 17lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.” Pada saat itu Yesus belum buat satu mukjizat pun. Setelah Yesus keluar dari sungai Yordan, dibaptis, Bapa meneguhkan Yesus dengan perkataan ini, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.”

Setelah itu Yesus pergi ke padang gurun dicobai iblis, dan Yesus mengalahkan iblis. Apa yang terjadi dengan anak kita ketika kita berkata, “Kamu anak yang paling papa sayang, kamu anak yang paling mama sayang.” Bukan karena anakmu pandai, bukan karena anakmu baru juara di kelas, bukan karena anakmu baru memenangi pertandingan, tapi kita mengatakan demikian hanya karena memang mereka adalah anak kita.

“Karena kamu anak papa, karena kamu anak mama, papa mama mau kamu tahu kamu anak yang paling papa mama sayang, dan Tuhan juga sayang sama kamu, apapun yang terjadi papa mama dan Tuhan tetap sayang sama kamu.” Anak kita keluar rumah dan anak kita akan menang dalam hidup ini. Ini yang terjadi di dalam hidup Yesus.

Mungkin kita bertanya, “Apakah Bapa mengasihi saya sama seperti Bapa mengasihi Yesus?” Yohanes 17:22-23: 22Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: 23Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Di sini dikatakan, “Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, agar dunia tahu, bahwa Engkau mengasihi mereka sama seperti Engkau mengasihi Aku.” Dengan kata lain, kita bisa memberikan impact kepada dunia ini, berjalan di dalam kemuliaan yang kita miliki, kalau kita percaya bahwa Bapa begitu mengasihi kita. Setiap pagi kita bangun, kita bisa berkata, “Saya adalah orang yang paling disayang Tuhan.”

Yang terakhir, ini yang memisahkan kita dari dunia ini, seberapa banyak di antara kita yang mau kemuliaannya bertambah? 2 Petrus 1:17-18: 17Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” 18Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Jadi bukan hanya di sungai Yordan, tetapi juga di atas bukit ketika Yesus dimuliakan bersama-sama dengan Musa dan Elia, Petrus menjadi saksi mata saat itu.

Bapa meneguhkan Yesus dengan perkataan yang sama, dan Petrus mengatakan, “Kami menyaksikan bagaimana Yesus menerima kemuliaan dan kehormatan dari Allah Bapa”, kapan? Ketika datang kepada-Nya suara dari Bapa yang mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Ini pewahyuan bagi kita; jadi setiap kali kita berkata pada anak kita, “Kamu anak yang paling Papa Mama saying”, maka perkataan kita akan memahkotai anak kita dengan kemuliaan dan hormat yang akan memproteksi anak kita dari dunia ini.

Jadi kapan anak kita dimahkotai kemuliaan dan hormat? Ketika kita berkata kepada anak kita, “Kamu anak yang paling papa sayang, kamu anak yang paling mama sayang.” Tanpa kita sadari, setiap kali sebelum kita mendengar kotbah kita akan selalu mengucapkan, “Saya orang yang paling disayang sama Tuhan.” Mungkin banyak yang malas mengatakan, ada yang semangat mengatakannya, maka buat kita yang semangat mengatakannya kita akan dimahkotai kemuliaan dan hormat. Ada kuasa di dalam perkataan kita dan kita akan terproteksi sempurna.