MENYEMBAH DENGAN MAZMUR DAUD DAN MELIHAT HARI-HARI BAIK

DSC09800.JPG

Minggu yang lalu kita belajar tentang kunci Daud dari kitab Wahyu. Siapa yang memegang kunci Daud? Yesus. Sekarang kita lihat firman Tuhan dari Yesaya 22:22: 22Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Di sini Allah berkata, “Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya, apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku akan menaruh kunci rumah Daud. Apa yang dimaksud dengan rumah Daud?

Di dalam kitab Zakharia 12:10: 10”Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung. Di sini dikatakan, “Aku akan mencurahkan roh pengasihan.” ‘Roh pengasihan’ di sini terjemahannya adalah ‘The Spirit of Grace’. Kita harus mengerti; grace, kasih karunia bukan pengajaran, tetapi grace, kasih karunia adalah suatu Pribadi yaitu Yesus Kristus itu sendiri.

Jadi yang dimaksud dengan roh pengasihan, The Spirit of Grace adalah Roh-Nya Yesus, yaitu Roh Kudus. Itu sebabnya pertanyaannya bukan seberapa banyak pengajaran kasih karunia yang kita mengerti, tetapi sekarang pertanyaannya adalah apakah kita memiliki roh kasih karunia, apakah kita punya The Spirit of Grace?

Gereja kita banyak dikritik orang, “Mengapa khotbahnya begini, kok khotbahnya begitu, ia tidak percaya ini, ia tidak percaya itu.” Tetapi semakin dikritik, Tuhan semakin membukakan pintu buat Gereja kita untuk mengerti lebih lagi tentang firman Tuhan, khususnya Injil kasih karunia Allah.

Kita tidak perlu mengcounter kritik mereka, Bethesda Church akan terus beritakan tentang Injil kasih karunia Allah untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus. Ingat baik-baik, kalau Yesus sudah membuka pintu pewahyuan tentang firman Tuhan, Injil kasih karunia Allah, tidak ada yang bisa tutup pintunya. Kita tidak perlu marah menghadapi orang-orang yang mengkritik kita.

Ketika orang-orang mulai mengkritik kita, ketika orang mulai berkata sesuatu tentang kita, sekali pun anjing menggonggong kepada bulan, bulan tetap bersinar. Selama kita hanya berbicara tentang Tuhan Yesus, bukan yang lain, maju terus, dan tetap bersinar untuk kemuliaan nama Tuhan dan orang akan melihat berkat Tuhan berlimpah di dalam hidup kita.

Selama berkat Tuhan ada di dalam hidup kita, mereka mau ngomong apa, terserah. “Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan, atas keluarga Daud” Keluarga Daud di sini terjemahan di dalam bahasa aslinya adalah house of David, rumah Daud. Daud adalah orang yang hidup di dalam perjanjian lama, tetapi Daud adalah orang mengerti tentang kasih karunia Tuhan.

“Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan”, kalau roh pengasihan (The Spirit of Grace) ada di dalam hidup kita, maka kita akan menjadi orang yang mengerti betul tentang kasih karunia Tuhan. ‘Roh permohonan’ di sini berbicara tentang apa yang kita bawa kepada Tuhan, doa, pujian, penyembahan dan ucapan syukur kita.

Ketika kita mengalami kasih karunia Tuhan maka kita akan berdoa, memuji, menyembah Tuhan, mengucap syukur kepada Tuhan. Dengan kata lain ketika kita berdoa, memuji, menyembah dan mengucap syukur maka kita berjalan di dalam kasih karunia, kita berdoa, memuji, menyembah dan mengucap syukur karena kita tahu bahwa semua yang terjadi bukan karena kita tetapi karena Tuhan.

Kalau kita melihat karakter Daud, salah satu karakter yang Daud miliki adalah berdoa, memuji dan mengucap syukur. Masih ingat bahwa Daud pernah membangun Bait Suci untuk Allah? Pada saat itu Bait Suci yang dibangun oleh Musa ada di pegunungan Gibeon. Tetapi Daud membawa Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian menggambarkan tentang kehadiran Tuhan, menggambarkan Yesus Kristus, Daud membawa Tabut Perjanjian ke kota Yerusalem, dan di Yerusalem Daud mendirikan Bait Suci yang lain.

Ingat baik-baik, Bait Suci yang didirikan oleh Musa ada di mana? Di pegunungan Gibeon. Bangunan Bait Suci ada di sana, ini merupakan gambaran tentang religion, agama, kekristenan secara agama. Kita harus mengerti, kekristenan bukan agama, tetapi kekristenan merupakan suatu hubungan, Christianity is not a religion, Christianity is a relationship.

Jadi kekristenan adalah suatu hubungan antara manusia dengan Allah yang ada di sorga melalui Tuhan Yesus Kristus. Apa yang terjadi dengan Bait Suci yang dibangun oleh Musa? Bangunan Bait Sucinya ada di sana, ada pintu, ada pelataran, ada ruang kudus, ruang maha kudus, dengan segala perkakasnya, tetapi Tabut Perjanjian tidak ada di sana, hadirat Tuhan, kehadiran Tuhan tidak ada di sana. Kehadiran Tuhan saat itu digambarkan dengan Tabut Perjanjian.

Pertanyaannya, kemana Tabut Perjanjiannya? Tabut Perjanjiannya dibawa Daud ke kota Yerusalem. Kemudian di Yerusalem, Daud membangun Bait Suci yang lain yang disebut Tabernacle of David, di dalam Alkitab kita disebut dengan sebutan Pondok Daud. Daud mengadakan pujian dan penyembahan di dalam Bait Suci yang ia bangun selama dua puluh empat jam.

Itu sebabnya Allah mengatakan tentang kunci rumah Daud, kita sudah belajar rahasianya supaya Tuhan Yesus menggunakan kunci rumah Daud yaitu berdoa dan memuji. Semakin kita berdoa dan memuji dan mengucap syukur kepada Allah, semakin Yesus mempergunakan kuncinya di dalam hidup kita.

Banyak orang Kristen yang tidak tahu cara berdoa, memuji, menyembah dan  mengucap syukur kepada Tuhan. Tetapi banyak orang Kristen yang expert dalam hal complain, expert dalam hal menemukan hal-hal yang buruk, expert dalam hal menghakimi, bahkan ketika ada yang berkhotbah mereka cepat sekali menemukan sesuatu yang menurut mereka salah.

Ini yang terjadi dengan bangsa Israel; sekalipun ada tiang awan di siang hari, ada tiang api di malam hari, mereka tetap bersungut-sungut pada Tuhan. Buat manusia selalu saja ada yang kurang, ini sifat alamiahnya manusia. Manusia tidak biasa berdoa, memuji, mengucap syukur, karena ini bukan sifat alamiahnya manusia, itu sebabnya manusia harus belajar berdoa, memuji, menyembah dan mengucap syukur.

Sifat alamiah yang dimiliki manusia sejak manusia jatuh dalam dosa adalah mencari kesalahan orang, complain dan menyalahkan orang lain. Itu sebanya buat kita tidak diajarkan bagaimana caranya complain, kita sudah tahu, itu sifat alamiahnya manusia.

Tetapi disini kita belajar bagaimana caranya memuji Tuhan, kita harus mengajarkan bagimana caranya supaya kita selalu melihat kepada Tuhan dan mengucap syukur. Jadi Bait Allah yang dibangun oleh Musa, segala sesuatunya lengkap ada di sana, tetapi Tabut Perjanjian tidak ada di sana, hadirat Allah, kehadiran Allah tidak ada di sana.

Ketika Salomo pertama kali menjadi raja, di Gibeon, Salomo bermimpi, lalu Tuhan bertanya kepada Salomo, “Mintalah apa yang hendak Ku-berikan kepadamu. Salomo tidak meminta kekayaan atau umur panjang, Salomo hanya minta hikmat, ketika Salomo bangun dari mimpinya, yang pertama kali Salomo lakukan adalah Salomo tinggalkan Gibeon, tempat keagamaan. Kemudian Salomo pergi ke Yerusalem ke tempat di mana Tabut Perjanjian berada, di dalam Bait Suci yang dibangun oleh bapaknya, Daud, kemudian Salomo memuji Tuhan di sana.

Seperti yang tadi dikatakan, di dalam Bait Suci yang didirikan oleh Daud pujian dan penyembahan dilakukan selama dua puluh empat jam. Daud adalah penyembah yang hebat. Daud tahu ketika Daud ada dalam masalah, ketika Daud ada di dalam bahaya, Daud menyembah Tuhan. Setiap kali Daud menyembah Tuhan, setiap kali Daud bermazmur, Daud menaikan pujian kepada Tuhan, Tuhan mengaktifkan kuncinya, pintu terbuka.

Ketika Daud terdesak, ketika Daud terjepit, kelihatannya tidak ada jalan keluar lagi, Daud langsung memuji Tuhan, Daud langsung bermazmur kepada Tuhan, tahukah apa yang terjadi? Tiba-tiba pintu terbuka.

Kita bisa baca di dalam Alkitab suatu saat ketika raja Saul mengejar Daud, saat itu Daud ada di gunung batu, Saul mengejar dari sisi gunung sebelah sini, Daud di sisi gunung sebelah sana. Daud terdesak di lembah yang curam, tidak ada jalan keluar, Saul sudah hampir mengepung Daud, Daud memuji dan menyembah Tuhan, tiba-tiba Tuhan mengubah segala sesuatunya. Alkitab menceritakan bahwa tiba-tiba orang suruhan datang kepada Saul dengan pesan, “Segeralah undur, sebab orang Filistin telah menyerbu negeri”, maka berhentilah Saul mengejar Daud, Saul berbalik dan pergi menghadapi orang Filistin.

Peristiwa yang lain, ketika Absalom, anaknya Daud mengadakan persepakatan gelap untuk merebut takhta Daud, Daud tidak mau melawan anaknya sendiri, itu sebabnya Daud melarikan diri dari Yerusalem. Salah satu penasihat Absalom yang bernama Ahitofel memberikan nasihat kepada Absalom supaya mengejar Daud dengan membawa dua belas ribu orang dan Absalom menyetujui nasihat Ahitofel. Kemudian Daud menyanyikan Mazmur, dan Tuhan mengubahkan situasinya, Tuhan membuat Absalom mendengarkan penasihatnya yang lain yang bernama Husai, sehingga menggagalkan nasihat Ahitofel.

Apapun masalah yang kita hadapi hari ini, yang kita butuhkan adalah pintu yang terbuka. Lupakan masalah kita sejenak dan mulai sekarang belajar untuk memuji dan menyembah Tuhan, belajar mengucap syukur kepada Tuhan. Minggu yang lalu kita sudah lihat cerita tentang Paulus dan Silas.

Alkitab menceritakan, “Tetapi kira-kira tengah malam”, perhatikan baik-baik, kira-kira tengah malam, mungkin kita sedang berada dalam saat-saat yang gelap dalam hidup kita, mungkin kita sedang membutuhkan mukjizat Tuhan, kalau kita sedang melalui saat-saat yang gelap, apa yang kita lakukan?

Paulus dan Silas ketika itu mereka berada di tempat yang salah, mereka memberitakan Injil, mereka dipenjara, tetapi mereka tidak pernah complain. Tetapi, ini yang mereka lakukan, “Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan pujian-pujian kepada Allah.” Kalau kita lihat dalam bahasa aslinya, nyanyian pujian yang dinyanyikan Paulus dan Silas mengacu kepada Mazmur 113 sampai Mazmur 118.

Jadi Paulus dan Silas menyanyikan Mazmur Daud. Tahu apa yang terjadi? Ketika Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan pujian kepada Allah tiba-tiba gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi di penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Kita harus belajar memuji Tuhan dengan Mazmur Daud.

Ketika kita memuji Tuhan dengan Mazmur Daud, tiba-tiba, kalau kita sedang sakit, maka tiba-tiba kita akan sembuh. Seharusnya kita menjadi ekor, tetapi tiba-tiba kita menjadi kepala. Ketika kita memuji Tuhan dengan Mazmur Daud, Yesus akan membuka kuncinya, dan tiba-tiba situasinya akan berubah memberkati kita.

Sejarah membuktikan di dalam Alkitab, mereka yang memuji, menyembah Tuhan, mengucap syukur kepada Tuhan, seperti Daud, Salomo, dan lain sebagainya, Tuhan memberkati mereka dan seisi rumah mereka. Ada banyak yang bisa kita temukan di dalam perjalanan kehidupan bangsa Israel setiap kali pujian dan penyembahan diberikan kepada Tuhan, mereka memperoleh kemenangan, berkat, mereka menerima kebaikan Tuhan.

Jauh sebelum iblis mencuri kemenangan kita, maka iblis akan mencuri pujian kita, iblis akan mencuri pengucapan syukur kita, kita mulai menjadi orang yang suka complain, mulai mengkritik orang, mulai mencari-cari kesalahan orang, tidak mau lagi makan firman, datang ke gereja hanya mengecap terus meludah, kita menjadi orang yang pahit.

Jangan menjadi orang yang seperti demikian, kita harus terus memuji Tuhan, menyembah Tuhan, mengucap syukur senantiasa. Selalu ada ucapan yang baik yang keluar dari mulut kita apapun situasi yang kita hadapi. Kita bisa belajar dari Daud tentang hal ini, tidak ada orang yang lebih baik dari pada Daud dalam hal ini.

2 Tawarikh 29:30: 30Lalu raja Hizkia dan para pemimpin memerintahkan orang-orang Lewi menyanyikan pujian-pujian untuk Tuhan dengan kata-kata Daud dan Asaf, pelihat itu. Maka mereka menyanyikan puji-pujian dengan sukaria, lalu berlutut dan sujud menyembah. Di sini dikatakan, “Lalu raja Hizkia dan para pemimpin memerintahkan orang-orang Lewi menyanyikan pujian-pujian untuk Tuhan dengan kata-kata Daud dan Asaf, pelihat itu.” Daud menulis hampir sebagian besar kitab Mazmur. Asaf menulis beberapa Mazmur.

Kita perhatikan baik-baik, raja Hizkia hidup jauh setelah zamannya raja Daud. Raja Hizkia memerintahkan orang-orang Lewi menyanyikan puji-pujian untuk Tuhan dengan kata-kata Daud. Tahukah kita bahwa Yesus juga memperkatakan Mazmur ketika Yesus ada di atas kayu salib?

Ketika Yesus mengalami penderitaan yang amat sangat di atas kayu salib, perkataan yang keluar dari mulut Yesus adalah perkataan dari kitab Mazmur, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” “Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku”, Mazmur 22:1.

Sesuatu akan terjadi kalau kita memperkatakan Mazmur Daud. Pertama-tama sesuatu terjadi di dalam diri kita, ketakutan di dalam diri kita akan hilang. Mungkin kita takut akan masa depan kita, mungkin kita takut kekurangan, mungkin kita takut sama penyakit, kita takut kehilangan akan penolakan, apapun.

Mungkin kita bertanya, “Bagaimana saya bisa mengalahkan rasa takut?” Kita harus belajar dari Daud. Ketika Daud dalam posisi terjepit, waktu Daud dalam posisi ketakutan, sepertinya tidak ada jalan keluar, apa yang Daud lakukan? Daud memperkatakan Mazmur. Jadi belajar perkatakan Mazmur Daud.

“Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan meliputi aku, seumur hidupku dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.”

Ini adalah Mazmur yang luar biasa yang bisa kita ingat, ini Mazmur yang luar biasa yang bisa kita ajarkan pada anak-anak kita. Mulai belajar memuji Tuhan, menyembah Tuhan, mengucap syukur buat kebaikan Tuhan, belajar memperkatakan Mazmur Daud, maka Tuhan akan buka pintu-pintu yang baik yang kita butuhkan, pintu kesembuhan, pintu kandungan, pintu pekerjaan, pintu berkat.

Tuhan akan menutup semua pintu apapun yang tidak baik buat kita. Kalau dokter memvonis kita umur tinggal tiga bulan, perkatakan Mazmur Daud. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.

Sesuatu terjadi ketika kita memperkatakan Mazmur Daud, maka percayalah Tuhan akan tutup pintu maut, Tuhan akan tutup pintu kematian, Tuhan akan ubah pintunya menjadi pintu kehidupan, kehidupan dalam kelimpahan.